Masalah-Masalah yang Dihadapi Anak Tunagrahita

22 beralih, pelupa, mengalami kesulitan untuk mengungkapkan kembali suatu ingatan, kurang mampu membuat asosiasi, dan kesulitan membuat kreasi baru. Berdasarkan uraian di atas, karakteristik anak tunagrahita dalam penelitian ini yaitu memiliki keterbatasan intelegensi, yaitu tidak mampu berpikir abstrak, dan memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang sangat terbatas. Dalam pembelajaran anak tunagrahita di sekolah inklusif, penting bagi guru kelas untuk melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan keterbatasan intelegensi yang dimiliki oleh anak tunagrahita sehingga anak tunagrahita dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan kemampuannya.

4. Masalah-Masalah yang Dihadapi Anak Tunagrahita

Menurut Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin 2005: 18 perkembangan intelektual anak tunagrahita yang rendah disertai perkembangan perilaku adaptif yang rendah berakibat langsung kepada kehidupan anak tunagrahita sehari-hari, sehingga anak tunagrahita banyak mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Masalah-masalah yang dihadapi anak tunagrahita yaitu: a. Masalah Belajar Anak tunagrahita kesulitan dalam mengingat, memahami, serta mencari hubungan sebab akibat. Anak tunagrahita juga kesulitan untuk berfikir secara abstrak, sehingga membutuhkan sesuatu yang konkrit dalam belajar untuk membantu pemahaman Endang Rochyadi dan 23 Zaenal Alimin, 2005: 18. Masalah belajar anak tunagrahita terlihat ketika berhadapan dengan bidang akademik, seperti berhitung, membaca, dan pelajaran lain yang memerlukan pemikiran. Anak tunagrahita dapat belajar namun disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka Nunung Apriyanto, 2013: 91. b. Masalah Penyesuaian Diri Menurut Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin 2005: 21 anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami dan mengartikan norma lingkungan. Oleh karena itu anak tunagrahita sering melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma lingkungan dimana. Anak tunagrahita sering melakukan tingkah laku yang aneh dan tidak sesuai dengan perkembangan umurnya. c. Masalah Gangguan Bicara dan Bahasa Hal-hal yang berkaitan dengan gangguan proses komunikasi yaitu: a gangguan atau kesulitan bicara dimana anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan bunyi bahasa dengan benar, b gangguan bahasa dimana anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan kosakata serta kesulitan dalam memahami aturan sintaksis dari bahasa yang digunakan. Anak tunagrahita yang mengalami gangguan bahasa lebih banyak dibandingkan dengan yang mengalami gangguan bicara. Hasil penelitian Robert Ingall Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin, 2005: 23 menunjukkan bahwa 1 anak tunagrahita memperoleh keterampilan 24 sama seperti anak reguler, 2 kecepatan dalam memperoleh keterampilan bahasa jauh lebih rendah dari pada anak reguler, 3 anak tunagrahita tidak dapat mencapai keterampilan bahasa yang sempurna, 4 perkembangan bahasa anak tunagrahita sangat terlambat dari pada anak reguler, 5 anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam menguasai gramatikal, 6 bahasa anak tunagrahita bersifat konkrit, 7 anak tunagrahita banyak menggunakan kalimat tunggal. Adanya masalah kemampuan bahasa yang rendah maka dalam pembelajaran hendaknya menghindari penggunaan bahasa yang kompleks. Bahasa yang digunakan hendaknya berbentuk kalimat tunggal yang pendek, bukan kalimat majemuk. d. Masalah Kepribadian Menurut Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin 2005: 24 kepribadian anak tunagrahita berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Perbedaan ciri kepribadian ini berkaitan erat dengan faktor yang melatarbelakanginya baik faktor yang berasal dari dalam predisposisi genetik, disfungsi otak maupun faktor dari luar diri pengalaman masa kecil, lingkungan masyarakat. Hal yang menyebabkan anak tunagrahita memiliki masalah dalam kepribadian yaitu adanya a isolasi dan penolakan, b labeling dan stigma, c stress keluarga, d frustasi dan kegagalan, e disfungsi otak, dan f kesadaran rendah . 25 Menurut Mohammad Efendi 2006: 98 beberapa masalah yang dialami anak tunagrahita yaitu 1 memiliki kemampuan berpikir konkret dan sukar berpikir abstrak, 2 mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, 3 kemampuan sosialnya terbatas, 4 tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit, 5 kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi, dan 6 kemampuan membaca, menulis, dan berhitung tidak lebih dari anak reguler setingkat kelas III-IV Sekolah Dasar. Berdasarkan penjelasan di atas, masalah-masalah yang dihadapi oleh anak tunagrahita yaitu masalah belajar, masalah gangguan bicara dan bahasa, masalah penyesuaian diri, dan masalah kepribadian. Masalah yang dihadapi anak tunagrahita dalam penelitian ini yaitu masalah belajar. Anak tunagrahita sulit berpikir secara abstrak dan mengalami kesulitan dalam bidang akademik seperti membaca, menulis, berhitung dan pelajaran lain yang memerlukan pemikiran. Anak tunagrahita hanya mampu belajar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Oleh karena itu, guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas inklusif hendaknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki anak tunagrahita.

5. Kebutuhan Anak Tunagrahita dalam Pembelajaran