38 terdorong untuk terus mengembangkan potensi dan skill sesuai
kemampuan yang dimiliki. Menurut Larrivee Smith, 2009: 125 suasana pembelajaran yang
kondusif di kelas inklusif dapat diciptakan guru dengan melakukan penanganan yang mendukung dan tidak menuduh, merespon dengan
perhatian kepada siswa yang mempunyai tingkat kemampuan lebih rendah, serta mendukung bila siswa memiliki masalah dalam belajar.
Dari uraian di atas, suasana pembelajaran yang kondusif dalam penelitian ini yaitu cara guru menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran bagi anak tunagrahita. Suasana pengajaran yang kondusif di kelas inklusif yang
diamati yaitu dukungan guru terhadap anak tunagrahita, dan respon guru terhadap anak tunagrahita ketika pembelajaran berlangsung.
D. Kerangka Pikir
Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mengikuti pembelajaran di sekolah guna mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
ada dalam dirinya, tanpa terkecuali anak tunagrahita. Anak tunagrahita memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata yaitu IQ di bawah 69.
Dalam pembelajaran, tentunya anak tunagrahita akan mengalami kesulitan dalam berbagai bidang akademik seperti membaca, menulis, maupun
berhitung. Guru kelas di sekolah inklusif hendaknya memahami kebutuhan anak
tunagrahita agar dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
39 karakteristik siswa. Guru kelas di sekolah inklusif harus membuat
perencanaan pembelajaran yang jelas dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak tunagrahita. Selain itu, agar anak tunagrahita dapat mengikuti
pembelajaran di sekolah inklusif dengan baik maka guru kelas harus mempertimbangkan beberapa hal dalam melaksanakan pembelajaran bagi
anak tunagrahita yang meliputi manajemen kelas, pemberian umpan balik, modifikasi pembelajaran, dan menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan observasi
pembelajaran, wawancara dengan guru kelas, kepala sekolah, dan siswa serta dokumentasi, sehingga diperoleh data lebih rinci mengenai pelaksanaan
pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunagrahita di sekolah inklusif yang meliputi perencanaan pembelajaran, manajemen kelas, pemberian umpan
balik, modifikasi pembelajaran, dan suasana pembelajaran yang kondusif yang diciptakan guru. Kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan pada
bagan sebagai berikut:
40 Bagan 1. Kerangka Pikir
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka di atas, pertanyaan penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunagrahita di kelas V
SD Negeri Inklusif Margosari yaitu sebagai berikut: 1.
Bagaimana perangkat perencanaan pembelajaran yang digunakan guru bagi anak tunagrahita di sekolah inklusif?
2. Bagaimana cara guru melakukan manajemen kelas bagi anak tunagrahita
di sekolah inklusif? Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mengikuti pembelajaran,
tanpa terkecuali anak tunagrahita.
Guru perlu melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tunagrahita.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan guru kelas di sekolah inklusif dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak tunagrahita yaitu perencanaan
pembelajaran, manajemen kelas, pemberian umpan balik, modifikasi pembelajaran, dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai perencanaan pembelajaran, manajemen kelas, pemberian umpan balik,
modifikasi pembelajaran, dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif yang dilakukan guru kelas di sekolah inklusif.
Diperoleh data mengenai perencanaan pembelajaran, manajemen kelas, pemberian umpan balik, modifikasi pembelajaran, dan menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif yang dilakukan guru kelas di sekolah inklusif.
41 3.
Bagaimana cara guru memberikan umpan balik kepada anak tunagrahita di sekolah inklusif?
4. Bagaimana cara guru melakukan modifikasi pembelajaran bagi anak
tunagrahita di sekolah inklusif? 5.
Bagaimana cara guru menciptakan suasana pengajaran yang kondusif bagi anak tunagrahita di sekolah inklusif?
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Nana Syaodih 2006: 18 penelitian deskriptif adalah
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Margono 2005: 8 menyatakan bahwa
penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan apa adanya tentang pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunagrahita di kelas V
SD Negeri Margosari tanpa memberikan perlakuan pada subjek yang diteliti. Hasil penelitian ini bukan berupa data angka melainkan deskripsi tentang
pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunagrahita di kelas V SD Negeri Margosari.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru kelas V. Alasan peneliti memilih guru kelas V sebagai subjek penelitian karena guru kelas
merupakan pelaksana kegiatan pembelajaran dan guru kelas dianggap paling mengetahui pelaksanaan pembelajaran anak tunagrahita di kelas V.
Penelitian ini juga memilih siswa kelas V yaitu teman anak tunagrahita dan kepala sekolah sebagai informan untuk mendukung data yang