1. Uji Serempak Uji F
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95
á = 5
H0 : b=0; secara serempak motivasi intrinsik yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan kemajuan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan.
H1 : b≠0; secara serempak motivasi intrinsik yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan kemajuan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja perawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan
uji statistik F Uji F dengan rumusan sebagai berikut:
Error Square
Mean gression
Square Mean
Re F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F
Hitung
dibandingkan dengan F
Tabel
, dengan syarat sebagai berikut: Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak. pada Ü = 5 Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. pada Ü = 5
2. Uji Parsial uji T
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel terikat yaitu motivasi intrinsik X prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab, kemajuan terhadap kepuasan kerja perawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan yang merupakan variabel bebas Y.
Model hipotesis yang digunakan uji t ini adalah: H
: b
1
= 0 artinya motivasi intrinsik tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja perawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan yang merupakan
variabel bebas. H
a
: b
1
≠ 0 artinya motivasi intrinsik berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan perawat kerja inap di RSUP Haji Adam Malik Medan yang merupakan
variabel bebas. Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau á = 5. Di sini t
Hitung
akan dibandingkan dengan t
Tabel
dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak. 2. Jika t
hitung
t
tabel
maka, H ditolak dan H
a
diterima. 3. Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen, dapat dilihat
dari koefisien determinasi R² di mana 0R²1. Hal ini menunjukkan jika nilai R² semakin dekat pada nilai 1 maka pengaruh veriabel bebas terhadap variabel
terikat semakin kuat. Namun sebaliknya, jika R² semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Model Analisis Regresi Sederhana
Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi linier sederhana simple regression analysis, dengan formulasi sebagai
berikut: Y = a + bx + e
di mana: Y
= kinerja perawat inap X
= kepuasan kerja a
= konstanta b
= koefisien regresi variabel independen e
= error term Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Uji Serempak uji F