BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Penelitian Terdahulu
Juliani 2007 menganalisis tentang Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSU Pirngadi Medan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap perawat dan observasi langsung di rumah sakit. Populasi adalah
seluruh perawat di bagian rawat inap yang berstatus pegawai negeri sipil RSU Pirngadi Medan Januari – Mei sebanyak 391 orang dan diambil menjadi sampel 80
orang dengan teknik sampling secara acak sederhana random sampling. Berdasarkan hasil penelitian analisis regresi linear berganda pada variabel motivasi
intrinsik yang dimiliki oleh perawat pelaksana baik dari prestasi, rasa ingin diakui orang lain, tanggung jawab, peluang untuk maju dan kepuasan kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana.
2.2 Teori tentang Motivasi
2.2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan
proses psikologis
yang membangkitkan
dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behavior Kreitner
9
Universitas Sumatera Utara
dan Kinicki, 2001. Manajer perlu memahami proses psikologis ini apabila mereka ingin berhasil membina pekerja menuju pada penyelesaian sasaran organisasi.
Sedangkan Robbins 2003 menyatakan motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas intensity, arah direction, dan usaha terus-menerus
persistence individu menuju pencapaian tujuan. Intensitas menunjukkan seberapa keras seorang berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak mungkin mengarah pada hasil
kinerja yang baik, kecuali usaha yang dilakukan dalam arah yang menguntungkan organisasi. Karenanya harus dipertimbangkan kualitas usaha maupun intensitasnya.
Motivasi mempunyai dimensi usaha terus menerus. Motivasi merupakan ukuran berapa lama seseorang dapat menjaga usaha mereka. Individu yang termotivasi akan
menjalankan tugas cukup lama untuk mencapai tujuan mereka. Sementara itu, Greenberg dan Baron 2003 berpendapat bahwa motivasi
merupakan serangkaian proses yang membangkitkan arouse, mengarahkan direct, dan menjaga maintain perilaku manusia menuju pada pencapaian tujuan.
Membangkitkan berkaitan dengan dorongan atau energi di belakang tindakan. Motivasi juga berkepentingan dengan pilihan yang dilakukan orang dan arah perilaku
mereka. Sedang perilaku menjaga atau memelihara berapa lama orang akan terus berusaha untuk mencapai tujuan.
Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian
tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur
Universitas Sumatera Utara
membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intensitas, bersifat terus- menerus dan adanya tujuan.
Istilah motivasi mengandung tiga hal yang amat penting, yaitu: a. Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran organisasional. Artinya dalam tujuan dan sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi anggota organisasi. Pemberian motivasi
hanya akan efektif apabila dalam diri bawahan yang digerakkan terdapat keyakinan bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi maka tujuan pribadi akan
ikut pula tercapai. b. Motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan
tertentu. Usaha merupakan ukuran intensitas kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi, maka akan berusaha keras untuk melakukan sesuatu.
c. Kebutuhan adalah keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya suatu kebutuhan yang belum terpuaskan
menciptakan ketegangan yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu pada diri seseorang.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi