Koefisien Determinasi R-Square Uji Secara Serempak

3. Masa Kerja Responden yang masa kerjanya 11 – 15 tahun lebih banyak karena perawat- perawat tersebut adalah golongan perawat-perawat pada usia yang produktif serta telah cukup banyak memiliki berpengalaman. 4. Tingkat Pendidikan Responden lebih banyak dari S1, hal ini karena pada saat sekarang ini syarat mutlak untuk menjadi perawat adalah berpendidikan minimal D3 dan pada tingkatan tersebut rumah sakit beranggapan bahwa perawat sudah terampil secara khusus serta banyaknya perawat yang berasal dari SPK meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi D3.

4.2.2 Pembahasan Hasil Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama pada penelitian ini Motivasi Intrinsik berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Pusat Haji Adam Malik Medan.

1. Koefisien Determinasi R-Square

Variabel motivasi Intrinsik X yang terdiri atas Prestasi X1, Pengakuan X2, Pekerjaan itu sendiri X3, Tanggung jawab X4 dan Kemajuan X5 mampu menjelaskan variasi dari variabel kepuasan kerja perawat Y Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Secara Serempak

Variabel motivasi Intrinsik X yang terdiri atas Prestasi X1, Pengakuan X2, Pekerjaan itu sendiri X3, Tanggung jawab X4 dan Kemajuan X5 berpengaruh sangat signifikan high significant terhadap kepuasan kerja perawat Y pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dua faktor kadang-kadang disebut juga teori motivasi-hygiene dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg Robbins, 2003 yaitu: a. Faktor pemeliharaan maintenance factor Faktor pemeliharaan, juga disebut hygiene factor, merupakan faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman, dan kesehatan. Faktor- faktor pemeliharaan ini meliputi hal-hal gaji, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan, hubungan antar karyawan, administrasi dan kebijakan perusahaan. Faktor pemeliharaan ini perlu mendapat perhatian yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan. Faktor- faktor pemeliharaan bukanlah motivasi bagi karyawan, tetapi merupakan keharusan yang harus diberikan pimpinan kepada mereka demi kesehatan dan kepuasan bawahan. Universitas Sumatera Utara b. Faktor motivasi Faktor pemuas yang disebut juga motivator, merupakan faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang yang bersangkutan intrinsik. Faktor motivator ini mencakup prestasi, pengakuan, kerja itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan tampaknya dikaitkan dengan kepuasan kerja.

3. Uji Secara Parsial Uji t