Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.4. Hasil uji normalitas hipotesis kedua
Pada Gambar
4.4
dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi
normalitas dan tidak terjadi masalah normalitas.
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat diringkas dan disimpulkan sebagai berikut.
Tabel 4.9. Coefficients
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah. Tabel 4.10. Ringkasan hasil uji multikolinieritas hipotesis kedua
Variabel Independen
Tolerance VIF
Simpulan X
1,000 1,000
Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah.
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui hasil perhitungan nilai
tolerance menunjukkan, variabel bebas tidak memiliki nilai tolerance kurang dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari
95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan
Coefficients
a
18,305 6,292
2,909 ,005
,511 ,086
,645 5,913
,000 1,000
1,000 Constant
Kepuasan_Kerja Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja_Perawat a.
Universitas Sumatera Utara
diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan, yaitu: a. Jika diagram pancar membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi
mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak
mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah. Gambar 4.5. Hasil uji heteroskedastisitas hipotesis kedua
Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2 Hasil analisis statistik 4.1.3.2.1 Hasil analisis deskriptif
Tabel 4.11. Jenis kelamin responden
Jenis Kelamin Jumlah Orang
Laki-laki 6
11,76 Perempuan
45 88,24
Total 51
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6 orang 11,76 dan jenis kelamin perempuan sebanyak 45 orang. Hal ini
dikarenakan lebih banyaknya perempuan yang melamar sebagai perawat dibandingkan laki-laki serta adanya keyakinan bahwa perawat perempuan lebih
mempunyai sifat empati atau peduli dibandingkan perawat laki-laki. Tabel 4.12. Masa kerja responden
Masa Kerja Tahun Jumlah Orang
1 – 5 11
21,56 6 – 10
10 19,61
11 – 15 20
39,22 16 – 20
10 19,61
Total 51
100
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan masa kerja menunjukkan bahwa responden yang masa kerja 1 – 5 tahun sebanyak 11 orang
21,56, masa kerja 6 – 10 tahun sebanyak 10 orang 19,61, masa kerja 11 – 15 tahun sebanyak 20 orang 39,22 dan masa kerja 16 – 20 tahun sebanyak 10 orang
19,61. Responden yang masa kerjanya 11 – 15 tahun lebih banyak karena
Universitas Sumatera Utara
perawat-perawat tersebut adalah golongan perawat-perawat pada usia yang produktif serta telah cukup banyak memiliki berpengalaman.
Tabel 4.13. Tingkat pendidikan responden
Tingkat Pendidikan Jumlah Orang
SMA SPK 9
17,64 D3
26 50,98
S1 16
31,38 Total
51 100
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden menurut tingkat
pendidikan menunjukkan bahwa responden yang memiliki latar belakang pendidikan SMASPK sebanyak 9 orang 17,64, Diploma D3 sebanyak 26 orang 50,98
dan S1 16 orang 31,38 sebanyak. Responden lebih banyak dari S1, hal ini karena pada saat sekarang ini syarat mutlak untuk menjadi perawat adalah bependidikan
minimal D3 dan pada tingkatan tersebut rumah sakit beranggapan bahwa perawat sudah terampil secara khusus serta banyaknya perawat yang berasal dari SPK
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi D3.
4.1.3.2.2 Hasil regresi linear berganda Hipotesis pertama pada penelitian ini Motivasi Intrinsik berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Pusat Haji Adam Malik Medan. Motivasi Intrinsik pada penelitian ini terbagi atas 5 lima indikator
yaitu: Prestasi, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Tanggung jawab dan Kemajuan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat motivasi intrinsik dengan indikator yang paling dominan, maka dilakukan uji analisis regresi linear berganda, sebagai berikut:
Ŷ = 38,848 + 1,061 X1 – 0,929 X2 + 1,557 3 + 0,203 X4 + 0,211 X5 + e
Tabel 4.14. Hasil uji koefisien regresi hipotesis pertama
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant 38.848 6.972
X1 1.061
.418 .394
X2 -.929
.612 -.249
X3 1.557
.511 .461
X4 .203
.394 .069
X5 .211
.386 .090
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah.
1. Koefisien Determinasi