Forestama Raya, PT. Riau Andalan Pulp Paper, PT. Telkomsel, PT. Komselindo, PT. Citra Sari Makmur, PT. Yatra Karya Prima, Astra Credit
Company, PT. Sritex, PT. APAC Inti Corpara, PT. Indobulid Co., PT. Panasia Group, PT. Sumalindo, PT. Bukaka Tekhnik Utama, PT. Sun
Televisi Network dan PT. Media Nusantara Informasi. e.
Perbankan Nasional
Perusahaan Perbankan yang bekerjasama dengan PT. Asuransi Ramayana,
Tbk adalah: Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri, BRI BRI Syariah, BTN BTN Syariah, BNI BNI Syariah, Bukopin Bukopin Syariah dan
Bank DKI Bank DKI Syariah.
f. Hasil Kerjasama
Hasil dari kerjasama PT. Asuransi Ramayana, Tbk dengan mitra tersebut diatas yakni feedback umpan balik yang diperoleh perusahaan yaitu
perusahaan memperoleh peserta, sehingga akan berdampak pada bertambahnya pendapatan kontribusi perusahaan.
59
B. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman PT Asuransi Ramayana Tbk,
Unit Syariah dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015.
1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan IFAS
Faktor-faktor terkait dengan analisis lingkungan internal perusahaan meliputi:
59
Basuki Prahito Rahmat Gunadi, S.E., Bagian Pemasaran PT Asuransi Ramayana,Tbk Unit Syariah, Hasil Wawancara pribadi, Jakarta 27 Maret 2015.
a Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang diterapkan PT Asuransi Ramayana,Tbk Unit Syariah merupakan hal penting bagi suatu perusahaan sebagai wadah
kerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam pelaksanannya akan berhubungan dengan efektifitas pembagian tugas yang dijalakan,
karyawan dapat mengetahui wewenang dan tugas apa yang harus dilakukan dan kepada siapa karyawan harus mempertanggung jawabkan
segala tugas dan pekerjaan yang dilaksanakannya. Struktur Organisasi PT Asuransi Ramayana,Tbk Unit Syariah sudah efektif karena setiap
karyawan memiliki satu pimpinan pada setiap bidang. b
Keuangan Perusahaan b.1.
Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ Kondisi kesehatan perusahaan sangat amatlah penting. Dalam hal
ini pemerintah telah menetapkan peraturan mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi dengan prinsip syariah melalui
Peraturan Mentri Keuangan No.11PMK.0102011. Dimana pada Bab III bagian kesatu mengenai tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ pasal 3
berbunyi: “Perusahaan harus menjaga Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ paling
rendah 30 tiga puluh per seratus dari dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari