Latar Belakang Masalah analisis strategi bersaing PT asuransi ramayana,tbk unit syariah dalam mengahadapi asean economic community (AEC) 2015

memadai. Dua elemen ini bila digabung akan memiliki resiko-resiko terkait independensi regulator keuangan syariah. 4 Dalam dunia perasuransian di Indonesia, khususnya perkembangan asuransi syariah diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994, yaitu PT. Syarikat Takaful Indonesia STI yang berdiri pada 24 Februari 1994. 5 Kemudian semakin banyak tubuh perusahaan asuransi syariah lainnya dan kini diikuti dengan semakin berkembang luasnya asuransi konvensional membuka layanan unit usaha syariah. Masa depan asuransi syariah di Indonesia masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dikombinasikan dengan naiknya tingkat tabungan dan berkembangnya perekonomian kelas menengah merupakan pertanda baik untuk industri asuransi syariah. Bert Paterson, Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia mengungkapkan, penetrasi asuransi syariah di Indonesia masih terbilang kecil. Padahal, Indonesia menempati jumlah populasi muslim terbesar di dunia, selain itu Indonesia memiliki jumlah pendudukan muda yang terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang merangkak naik juga menjadi peluang yang baik, stabilitas politik serta meningkatnya kecenderungan untuk menambung menjadi pertanda yang baik bagi asuransi syariah. 6 4 Ringkasan materi Studium Generale “Perkembangan Fatwa dan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah: Pengalaman Indonesia dan Malaysia” Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 09 September 2014. 5 Irvan Rahardjo, Bisnis Asuransi Menyongsong Era Globa, Jakarta: Yasdaya, 2001, hlm. 46. 6 “Peluang Asuransi Syariah Indonesia Masih Besar”, Republika.co.id 02 Mei 2013, diakses dari http:www.aasi.or.idnews38, pada 29 Oktober 2014. Otoritas Jasa Keuangan OJK memperkirakan pertumbuhan asuransi syariah mencapai 45, dari tahun sebelumnya 2013 yang hanya di angka 25. Pasalnya, berdasarkan data OJK di awal Maret 2013, perusahaan asuransi bertambah dari 45 perusahaan dengan jumlah aset Rp 13,239 triliun. Sementara akhir 2013 bertambah menjadi 49 perusahaan dengan aset mencapai Rp 16,661 triliun dengan pertumbuhan 25,85. 7 Seiring berkembang pesatnya pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia dimana asuransi konvensional pun ikut membuka layanan unit usaha syariah, seperti halnya yang dilakukan oleh PT Asuransi Ramayan Tbk yang membuka unit asuransi syariah sejak tahun 2006 berdasarkan pada SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. : KEP-012KM.52006. Hal ini dilakukan agar perusahaan tetap dapat mengikuti perkembangan yang ada dan agar tetap eksis dalam persaingan asuransi di Indonesia. Masyarakat Ekonomi ASEAN ASEAN Economic Community atau AEC 2015 akan membuka persaingan baru bagi perkembangan industri keuangan Syariah Indonesia termasuk perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia. Kemampuan untuk dapat bersaing merupakan tantangan dan juga merupakan ancaman, tetapi disisi lain dapat dimanfaatkan untuk keuntungan bisnis sehingga perusahaan dapat berhasil dalam bidangnya. Perusahaan harus menyadari kelemahan dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk dapat 7 http:radarpena.comread2014041010743181Pertumbuhan-Asuransi-Syariah-Mencapai- Puncaknya-sthash.dBvrJ2ia.dpuf, diakses pada tanggal 26 Oktober 2014. memenangkan persaingan. Untuk dapat memenangkan persaingan maka perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing. Strategi perusahaan, khususnya strategi bersaing merupakan langkah yang tepat yang harus diterapkan dan direalisasikan oleh setiap perusahaan agar dapat bertahan di pasar. Strategi bersaing adalah rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 8 Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis sangat tertarik untuk menganalisis, meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana strategi bersaing yang dihadapi asuransi syariah Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015. Untuk itu, peneliti mencoba meneliti permasalahan tersebut dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: “ANALISIS STRATEGI BERSAING PT ASURANSI RAMAYANA,Tbk UNIT SYARIAH DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY AEC 2015”

B. Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini, adapun masalah yang penulis identifikasi adalah sebagai berikut: 8 Michael E. Porter, Strategi Bersaing, Teknik menganalisis Industri dan Pesaing, Jakarta: Erlangga,2001, hlm.xv. 1. Apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bagi asuransi syariah di Indonesia dengan adanya ASEAN Economic Community AEC 2015? 2. Bagaimana strategi bersaing yang diterapkan perusahaan asuransi syariah di Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community AEC 2015? 3. Bagaimana kebijakan para pelaku asuransi syariah di Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community AEC 2015?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan- batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Pembatasan masalah berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. 9 Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah; 1. Strategi bersaing asuransi syariah Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community AEC 2015. 9 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Sosial Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm 23. 2. Penelitian dibatasi pada produk asuransi kerugian syariah yang terdapat pada PT Asuransi Ramayana Tbk, Unit Syariah dan pada bagian pemasaran. Kemudian proses perumusan masalah menjadi tahapan yang penting dalam proses sebuah penelitian sehingga permasalahan yang menjadi pokok bahasan menjadi lebih jelas dan terfokus. 10 Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bagi PT Asuransi Ramayana Tbk, Unit Syariah dengan adanya AEC 2015? 2. Bagaimana strategi bersaing yang diterapkan PT Asuransi Ramayana Tbk, Unit Syariah dalam mengahadapi AEC 2015?

D. Kerangka Teori dan Konseptual

Penelitian ini diawali dari penentuan topic yaitu perusahaan asuransi syariah dalam menghadapi AEC 2015, kemudian dilakukannya identifikasi masalah yakni ingin mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta strategi bersaing perusahaan asuransi syariah dalam menghadapi AEC 2015, kemudian melihat faktor internal serta eksternal dari objek penelitian, setelah itu mulai melakukan analisis SWOT yakni analisa kelemahan dan kekuatan yang didapat dari faktor internal, juga analisa peluang dan ancaman yang didapat dari faktor eksternal. Dari hasil olah data SWOT maka dihasilkan alternatif strategi 10 Yudhistira Garna, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Judistira Foundation, 2009 hlm. 29 yang dapat digunakan sebagai strategi bersaing perusahaan asuransi syariah dalam mengahadapi AEC 2015 dalam hal ini penelitian difokuskan pada PT Asuransi Ramayana,Tbk Unit Syariah. Gambar 1.1. Kerangka Konseptual

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis strategi bersaing yang diterapkan perusahaan dalam menghadapi persaingan pada AEC 2015. Strategi Bersaing Menghadapi AEC 2015 Faktor Internal Perusahaan Asuransi Syariah menghadapi AEC 2015 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman M enghadapi AEC 2015 Faktor Eksternal Analisis SWOT Identifikasi masalah