3.2.1 Evaluasi kinerja usaha perikanan tangkap unggulan di Kabupaten Nias
Kinerja usaha perikanan tangkap unggulan dievaluasi melalui pendekatan aspek biologi, teknik, ekonomi, dan sosial. Analisis yang dilakukan pada
penelitian ini berdasarkan pada batasan, yaitu; usaha perikanan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil yang berpangkalan di Kabupaten Nias.
3.2.1.1 Analisis aspek biologi
Analisis aspek biologi yaitu menganalisis komposisi hasil tangkapan, trend hasil tangkapan per tahun, trend produktivitas armada pancing dan gill net
tonkapaltahun dengan menggunakan aplikasi microsoft excel. Perhitungan potensi perikanan dilakukan dengan menggunakan data time
series selama 6 tahun 2002-2007 dan menganalisisnya dengan menggunakan persamaan Schaefer 1954, 1957 dalam Widodo dan Suadi 2006 sebagai berikut :
E
MSY
= a2b C
MSY
= a
2
4b dimana, E
MSY
= upaya yang menghasilkan produksi yang maksimum C
MSY
= tingkat produksi maksimum a
= Intersep b
= Slope
3.2.1.2 Analisis aspek teknik
Analisis aspek teknik dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menginventarisasi spesifikasi unit penangkapan sebagai berikut:
1 Armada penangkapan kapal meliputi; kapasitas kapal GT, dimensi utama
Panjang = L, lebar = B, dan dalam =D, dan spesifikasi mesin yang digunakan.
2 Alat tangkap meliputi; spesifikasi mini purse seine panjang, lebar, dalam,
dan bahan yang digunakan 3
Nelayan meliputi; jangka waktu penangkapan, modus pengoperasian, sistem bagi hasil, dan harga penjualan ikan.
3.2.1.3 Analisis aspek ekonomi
Analisis ekonomi yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis dari segi investasi dan keuntunganpendapatan usaha penangkapan ikan oleh nelayan di
Kabupaten Nias baik usaha perikanan pancing maupun gill net. Suatu usaha atau kegiatan ekonomi dianggap dapat dilaksanakan, bila dapat diharapkan: 1
memberikan keuntungan untuk memenuhi setiap kewajiban jangka pendek, 2 likuiditasnya terpelihara meskipun pada saat-saat tertentu perusahaan dalam
kesulitan, 3 berkembang kemampuannya membiayai operasi terutama dari modal sendiri dan bukan kredit pada suatu saat, dan 4 dapat membayar semua
beban pembiayaan. Dengan demikian, kelayakan finansial harus mengungkapkan secara terperinci apakah usaha atau kegiatan akan menguntungkan dalam suasana
persaingan, resiko bisnis, kondisi perekonomian, tidak stabil dan lain-lain. Menurut Kasmir dan Jakfar 2007, untuk mengevaluasi kelayakan finansial dapat
digunakan 3 tiga kriteria investasi yang penting, yaitu net present value NPV, net benefit cost ratio net BC dan internal rate of return IRR.
Kriteria investasi yang digunakan untuk pengujian evaluasi kelayakan usaha secara finansial didasarkan pada discounted criterion. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar manfaat benefit serta biaya-biaya cost selama umur ekonomis usaha in the future nilai-nilai saat ini at present=t
diukur dengan nilai uang sekarang present value, yaitu dengan menggunakan discounting factor.
Kriteria tersebut adalah: 1 Perhitungan net present value NPV,
NPV =
n t
t
i Ct
Bt
1
1 dimana : Bt = benefit pada tahun ke – t
Ct = biaya pada tahun ke-t i
= tingkat Bunga n
= umur ekonomis
t = 1,2,3,.........,n
Kriteria : NPV 0, usaha layakmenguntungkan NPV = 0, usaha mengembalikan sebesar biaya yang dikeluarkan
NPV 0, usaha tidak layakrugi
2 Perhitungan Internal Rate of Return IRR IRR = i
j
+
1 2
2 1
1
i i
NPV NPV
NPV
, dimana i1 =
tingkat bunga yang menghasilkan NPV positip i2 = tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatip
Kriteria = apabila IRR lebih besar dari suku bunga yang berlaku 9,5, maka usaha layak untuk dilaksanakan
3 Perhitungan Net Benefit Cost Ratio Net BC
Net BC =
n t
t n
t t
i Bt
Ct i
Ct Bt
1 1
, 1
, 1
Kriteria : BC 1 =
usaha layak untuk dilaksanakan feasible BC = 1
= usaha layak dalam kondisi break event point BC 1
= usaha tidak layak untuk dilaksanakan Sedangkan
analisis pendapatan usaha keuntungan pada umumnya digunakan untuk mengukur apakah kegiatan yang dilakukan pada saat ini berhasil
atau tidak. Menurut Schaefer 1954; Gordon 1954 dalam Ghaffar et al 2007, model analisis pendapatan usaha ini disusun dari model parameter biologi, biaya
operasi penangkapan, dan harga ikan. Asumsi yang digunakan adalah harga ikan per kg P dan biaya penangkapan per unit penangkapan C adalah konstan,
sehingga total penerimaan nelayan dari usaha penangkapan TR adalah: TR = P.C
dimana: TR = total revenue penerimaan total
P = harga rata-rata ikan hasil survey per kg Rp
C = jumlah produksi ikan kg
Total biaya penangkapan TC dihitung dengan persamaan : TC = C.E
Untuk Bt-Ct 0 Untuk Bt-Ct0
dimana: TC = total cost biaya penangkapan total
C = total pengeluaran rata-rata unit penangkapan ikan Rp E = jumlah upaya penangkapan untuk menangkap sumberdaya ikan unit
Sehingga keuntungan bersih usaha penangkapan ikan π adalah:
π = TR – TC Selanjutnya untuk perhitungan total penerimaan hasil tangkapan dari usaha
penangkapan ikan oleh nelayan di Kabupaten Nias dihitung berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan, musim penangkapan, jumlah hasil tangkapan per trip,
berat hasil tangkapan per trip kg, hasil tangkapan utama, dan harga ikan hasil tangkapan per kg.
3.2.1.4 Analisis aspek sosial