Ikan bambangan Trend hasil tangkapan .1 Ikan kerapu

Perkembangan jumlah unit alat tangkap pancing untuk penangkapan ikan kakap dapat dilihat pada Gambar 20. y = -84,943x + 172516 R 2 = 0,5648 500 1000 1500 2000 2500 3000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun U p a y a p e n a n g k a p a n u n it Gambar 20 Perkembangan jumlah unit penangkapan pancing untuk penangkapan ikan kakap di Kabupaten Nias tahun 2002 -2007 Produktivitas unit penangkapan pancing produksi per kapal per tahun yang beroperasi di Kabupaten Nias untuk penangkapan ikan kakap pada Gambar 21 menunjukkan bahwa produktivitasnya cenderung meningkat. Produktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,12 tonkapaltahun dan terendah pada tahun 2003 sebesar 0,06 tonkapaltahun. y = 0,0125x - 24,96 R 2 = 0,751 0,0000 0, 0200 0,0400 0,0600 0,0800 0,1000 0,1200 0,1400 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun P ro d u k ti v it a s t o n u n it Gambar 21 Perkembangan produktivitas penangkapan pancing untuk penangkapan ikan kakap di Kabupaten Nias tahun 2002- 2007.

5.1.1.2.3 Ikan bambangan

Lutjanus spp. Trend produksi perkembangan hasil tangkapan bambangan di tampilkan pada Gambar 22. Pada Gambar tersebut menunjukkan bahwa produksi tertinggi ikan bambangan terjadi pada tahun 2007 yaitu berkisar 175 ton dan produksi terendahnya terjadi selama tiga tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2002, 2003, dan 2004 yaitu sebesar 54 ton. 0,0000 50,0000 100,0000 150,0000 200,0000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun H a s il ta n g k a p a n t o n Gambar 22 Perkembangan jumlah produksi ikan bambangan di Kab. Nias tahun 2002 – 2007. Jumlah armada alat tangkap pancing yang beroperasi di Perairan Kabupaten Nias dan perairan sekitarnya untuk penangkapan ikan bambangan, mencapai jumlah armada tertinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar 2446 unit dan terendah pada tahun 2005 yaitu sebesar 1957 unit. Terjadi penurunan ini disebabkan karena faktor bencana alam yaitu gempa bumi dan tsunami yang melanda kepulauan Nias pada tahun 2005. Faktor ini menyebabkan sarana produksi penangkapan ikan mengalami kerusakan. Namun pada tahun 2007 unit penangkapan pancing untuk penangkapan ikan bambangan ini cenderung mulai naik yaitu mencapai 2119 unit. Perkembangan jumlah unit alat tangkap pancing untuk penangkapan ikan bambangan dapat dilihat pada Gambar 23. y = -84,943x + 172516 R 2 = 0,5648 500 1000 1500 2000 2500 3000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun U p a y a p e n a n g k a p a n u n it Gambar 23 Perkembangan jumlah unit penangkapan pancing untuk penangkapan ikan bambangan di Kabupaten Nias tahun 2002-2007. Produktivitas unit penangkapan pancing produksi per kapal per tahun yang beroperasi di Kabupaten Nias untuk penangkapan ikan bambangan pada Gambar 24 menunjukkan bahwa produktivitasnya cenderung meningkat. Produktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,08 tonkapaltahun dan terendah pada tahun 2004 sebesar 0,02 tonkapaltahun. y = 0,014x - 28,072 R 2 = 0,8771 0,0000 0,0100 0,0200 0,0300 0,0400 0,0500 0,0600 0,0700 0,0800 0,0900 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun P ro d u k ti v it a s t o n t ri p Gambar 24 Perkembangan produktivitas penangkapan pancing untuk penangkapan ikan bambangan di Kabupaten Nias tahun 2002-2007.

5.1.1.2.4 Ikan kurisi