AHP untuk penentuan tujuan pembangunan perikanan tangkap di

3.4.2 AHP untuk penentuan tujuan pembangunan perikanan tangkap di

Kabupaten Nias Penentuan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias dilakukan dengan menggunakan analisis AHP. Aktor atau pelaku yang berperan adalah nelayan, pengusaha perikanan tangkap, pedagang ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Bappeda Kabupaten Nias sedangkan faktor yang berperan adalah potensi sumberdaya ikan SDI, sarana dan prasarana, potensi sumberdaya manusia SDM, adopsi teknologi, peluang pasar, aspek kelembagaan, dan unit penangkapan. Dari analisis di atas akan diperoleh alternatif tujuan pembangunan perikanan tangkap yang diharapkan di Kabupaten Nias seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat, peningkatan PAD, dan usaha penangkapan yang berkelanjutan. 3.4.2.1 Membuat struktur hierarki untuk penentuan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias Hierarki pengambilan keputusan dalam penentuan tujuan utama pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias Gambar 8 dibagi atas 4 tingkatan yaitu tingkat 1 merupakan fokus terhadap pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias, tingkat 2 merupakan aktor pelaku yang berperan dalam pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias, tingkat 3 merupakan faktor- faktor yang berperan dalam pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias, dan tingkat 4 merupakan alternatif tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias. Jumlah stakeholders yang diambil dalam penentuan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias adalah adalah sebanyak 10 orang dimana masing-masing aktor yang diambil adalah sebanyak 2 orang. Pengambilan responden ini dianggap sebagai key informant yang benar-benar mengetahui permasalahan pokok perikanan tangkap di Kabupaten Nias. Saaty 1991, teknik perbandingan berpasangan dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada stakholders, bisa seorang ahli, atau bukan ahli, tetapi yang penting adalah terlibat dan mengenal dengan baik permasalahan yang dinilai. Jika stakeholders merupakan suatu kelompok, maka seluruh anggota kelompok itu diusahakan dapat mencapai konsensus dalam memberikan pendapatnya.

3.4.3 Pembuatan skala perbandingan