Prioritas tujuan pembangunan perikanan tangkap di

dengan nilai rasio 0,102 pada inconsistency terpercaya 0,08. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar akan memberikan pengaruh yang rendah terhadap peningkatan PAD. Pada Lampiran 40 menunjukkan posisi unit penangkapan dalam mewujudkan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias setelah diolah melalui program AHP. Faktor unit penangkapan dalam mewujudkan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias pada Lampiran 41 menunjukkan bahwa rasio peningkatan ekonomi masyarakat yang merupakan tujuan pembangunan perikanan tangkap memiliki rasio kepentingan tertinggi dengan nilai rasio 0,303 pada inconsistency terpercaya 0,06. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan unit penangkapan baik jenis maupun jumlahnya akan berpengaruh penting terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja. Rasio kepentingan kedua terhadap faktor unit penangkapan adalah penyerapan tenaga kerja dengan nilai rasio 0,233 pada inconsistency terpercaya 0,06. Hal ini juga menunjukkan bahwa faktor adanya unit penangkapan baik jenis maupun jumlahnya akan memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja. Rasio kepentingan ketiga terhadap faktor unit penangkapan adalah usaha penangkapan berkelanjutan dengan nilai rasio 0,215 pada inconsistency terpercaya 0,06. Hal ini menunjukkan bahwa faktor unit penangkapan baik jenis maupun jumlahnya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap keberlanjutan usaha penangkapan. Rasio kepentingan keempat terhadap faktor unit penangkapan adalah peningkatan PAD dengan nilai rasio 0,133 pada inconsistency terpercaya 0,06. Sedangkan yang memiliki rasio kepentingan terendah terhadap faktor unit penangkapan adalah peningkatan gizi masyarakat dengan nilai rasio 0,116 pada inconsistency terpercaya 0,06.

5.1.6.3 Prioritas tujuan pembangunan perikanan tangkap di

Kabupaten Nias Prioritas tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias ditentukan secara tersruktur dengan mempertimbangkan semua aktorpelaku beserta faktor-faktor yang berperan di dalam mewujudkan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias. Pertimbangan tersebut ditujukan dalam bentuk rasio kepentingan antar aktorpelaku, rasio kepentingan faktor, dan rasio kepentingan opsi alternatif tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias. Pada Lampiran 42 di atas menunjukkan bahwa usaha penangkapan berkelanjutan mempunyai rasio kepentingan tertinggi sebagai prioritas untuk tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias dengan nilai rasio 0,248 pada inconsistency terpercaya 0,05. Hal ini mengandung pengertian bahwa dalam pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias sebagai sasaran utama adalah usaha penangkapan yang berkelanjutan dalam arti pemanfaatan terhadap sumberdaya ikan harus tetap lestari sehingga usaha penangkapan dapat berkelanjutan. Rasio kepentingan yang kedua adalah peningkatan gizi masyarakat dengan nilai rasio 0,228 pada inconsistency terpercaya 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas kedua dalam pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias adalah dengan peningkatan produksi penangkapan ikan terhadap aspek pemanfaatan SDI bertujuan untuk peningkatan gizi masyarakat di Kabupaten Nias. Rasio kepentingan yang ketiga adalah penyerapan tenaga kerja dengan nilai rasio 0,197 pada inconsistency terpercaya 0,05. Dalam arti bahwa pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias mampu memberikan peningkatan penyerapan tenaga kerja terhadap pemanfaatan sumberdaya perikanan. Rasio kepentingan yang keempat adalah peningkatan ekonomi masyarakat dengan nilai rasio 0,194 pada inconsistency terpercaya 0,05. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan terhadap sumberdaya perikanan secara langsung memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Rasio kepentingan yang terakhir untuk tujuan pembangunan perikanan tangkap adalah peningkatan PAD dengan nilai rasio 0,133 pada inconsistency terpercaya 0,05. Hal ini berarti bahwa tujuan pembangunan perikanan tangkap juga secara langsung akan dapat memberikan pendapatan daerah yang disebut Pendapatan Asli Daerah PAD. Tabel 31 Skor untuk alternatif prioritas tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias Goal Aktor Skor Faktor Skor Alternatif Prioritas Skor Prioritas NLY 0,203 PSDI 0,044 SP 0,041 PSDM 0,025 PT 0,047 PP 0,032 UP 0,014 PTK 0,197 3 PPT 0,167 PSDI 0,042 SP 0,021 PSDM 0,019 PT 0,038 PP 0,019 UP 0,028 PEM 0,194 4 PI 0,126 PSDI 0,018 SP 0,01 PSDM 0,039 PT 0,024 PP 0,021 UP 0,013 PGM 0,228 2 DKP 0,243 PSDI 0,049 SP 0,023 PSDM 0,035 PT 0,026 PP 0,071 UP 0,039 PPAD 0,133 5 BAPPEDA 0,139 PSDI 0,029 SP 0,015 PSDM 0,018 PT 0,019 PP 0,049 UP 0,009 UPB 0,248 1 LSM 0,123 PSDI 0,022 SP 0,013 PSDM 0,018 PT 0,023 PP 0,036 UP 0,011 Sumber: Hasil penelitian 2008.

5.1.7 Optimalisasi alat penangkapan ikan