06.00 WIB. Jumlah setting dan hauling dalam satu kali trip penangkapan sekitar 2 – 4 kali.
Pencarian fishing ground dilakukan nelayan berdasarkan pengalaman dan kebiasaannya melaut, yaitu dengan melihat kondisi perairan dan sekitarnya.
Fishing ground juga dapat ditentukan berdasarkan informasi dari nelayan lainnya dan jumlah hasil tangkapan trip sebelumnya di tempat tersebut.
Persiapan setting dilakukan setelah kapal tiba di fishing ground, yaitu mematikan mesin kapal dan siap untuk menawurkan jaring. Posisi nelayan saat
akan menurunkan pelampung tanda, pemberat tambahan dan badan jaring adalah di lambung kapal. Saat proses penurunan jaring dilakukan, mesin dinyalakan
kembali dan kapal bergerak perlahan dengan kecepatan rendah. Waktu setting sekitar 30 menit bergantung pada jumlah lembar jaring. Jaring dipasang selama 2
– 2,5 jam dan bersamaan dengan itu nelayan menurunkan jangkar kapal. Proses hauling dilakukan dengan mengangkat pelampung tanda terlebih
dahulu, pemberat tambahan dan kemudian badan jaring. Penanganan hasil tangkapan dilakukan di atas kapal, yaitu dengan melepaskan ikan hasil tangkapan
dari badan jaring dan memasukkannya ke dalam ember atau keranjang. Umumnya hasil tangkapan trip jaring berkisar 2,5 – 15 kg. Total penjualan hasil tangkapan
per trip 100 menjadi milik nelayan itu sendiri, karena status kepemilikan sarana alat tangkap adalah milik nelayan itu sendiri.
5.1.3 Kelayakan usaha unit penangkapan ikan
Analasis kelayakan investasi dan keuntungan usaha dari unit-unit penangkapan yang ada di Kabupaten Nias menunjukkan usaha yang cukup baik
Lampiran 6 – 14 diperoleh bahwa unit penangkapan pancing dibagi dua yaitu a untuk pancing mingguan 5 GT diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 1.063.843.059,
nilai Net BC sebesar 11, dan nilai IRR sebesar 166 serta keuntungan usaha per tahun sebesar Rp. 74.756.000, b untuk pancing harian 0,5 GT diperoleh nilai
NPV sebesar Rp. 25.688.918, nilai Net BC sebesar 5, dan nilai IRR sebesar 166, serta keuntungan usaha per tahun sebesar Rp. 4.258.800. Sedangkan untuk
analasis kelayakan investasi dan keuntungan usaha untuk unit penangkapan drift gill net juga dibagi atas dua berdasarkan waktu pengoperasiannya yaitu a drift
gill net bermata besar yang mingguan 5 GT diperoleh nilai NPV sebesar Rp.1.254.677.888, nilai Net BC sebesar 8, dan nilai IRR sebesar 123 , serta
keuntungan usaha per tahun sebesar Rp. 41.047.000, b drift gill net bermata kecil 0,5 GT harian diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 25.725.052, nilai Net BC
sebesar 4, dan nilai IRR sebesar 116 serta keuntungan usaha per tahun sebesar Rp. 1.853.333.
Dari analisis di atas dapat dikatakan bahwa unit-unit penangkapan tersebut memenuhi kriteria-kriteria kelayakan investasi dan diperoleh keuntungan usaha
yang cukup besar. Keuntungan usaha untuk perikanan pancing lebih besar bila dibandingkan dengan keuntungan usaha perikanan gill net. Hal ini disebabkan
karena biaya investasi untuk perikanan pancing tidak membutuhkan pengeluaran yang besar dan harga hasil tangkapan bila dijual ke pasar cukup tinggi.
5.1.4 Kelembagaan perikanan dan status kepemilikan unit penangkapan
di Kabupaten Nias
Kelembagaan perikananan yang ada di Kabupaten Nias terdiri atas lembaga sosial budaya perikanan yaitu lembaga swadaya masyarakat LSM yang
bergerak dibidang perikanan dan himpunan nelayan seluruh Indonesia HNSI cabang Kabupaten Nias, serta kelompok nelayan atas binaan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Nias dan lembaga yang bergerak langsung di bidang usaha penangkapan. Lembaga – lembaga tersebut berperan penting dalam pembangunan
perikanan di Kabupaten Nias. Dari pembentukan kelompok nelayan atas binaan Dinas Kelautan
Perikanan Kabupaten Nias juga memegang peran penting pembangunan perikanan di Kabupaten Nias.
Tabel 29 Nama kelompok nelayan binaan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Nias No
Nama kelompok Alamat
1 Maju bersama
Kecamata Afulu 2
Karamodoi Kecamatan Tuhemberua
3 Sepakat
Kecamatan Gunungsitoli idanoi 4
Samowua Kecamatan Gunungsitoli utara
5 Maju Bersama
Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Sumber: Hasil penelitian 2008
Dalam status kepemilikan unit alat tangkap sekitar 100 unit penangkapan pancing dan drift gill net bermata besar yang bermuatan 5 GT
dimiliki oleh pengusaha perikanan tangkap. Unit-unit penangkapan ini dalam setiap 1 unit memperkerjakan nelayan sebanyak 3 – 4 orang. Untuk unit
penangkapan pancing dan drift gill net kecil status kepemilikannya bersumber dari 100 modal milik pribadi nelayan atau bantuan pemerintahNGO.
Tabel 30 Kelembagaan pengusaha perikanan di Kabupaten Nias
No Nama perusahaan
Jenis usaha 1
KM. Ifan Penangkapan ikan pelagis
2 KM. Asean II
Penangkapan ikan pelagis 3
KM. Kurnia Baru Penangkapan ikan pelagis
4 KM. Emmanuel
Penangkapan ikan pelagis 5
KM. Situhung Penangkapan ikan pelagis
6 KM. Simanari
Penangkapan ikan pelagis 7
KM. Bumi Kencana Penangkapan ikan pelagis
8 KM. Anak Rantau I
Penangkapan ikan karang 9
KM. Anak Rantau II Penangkapan ikan karang
10 KM. Anak Rantau III
Penangkapan ikan karang 11
KM. Samolala Penangkapan ikan karang
12 KM. Lewio
Penangkapan ikan karang 13
KM. Mitra Penangkapan ikan karang
14 KM. Sinar Laut
Penangkapan ikan karang 15
KM. Erni Penangkapan ikan karang
16 KM. Harapan Kita
Penangkapan ikan karang
Sumber: Hasil penelitian 2008
5.1.5 Komoditas unggulan 5.1.5.1