3.6.2 Analisis Prioritas Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap di
Kabupaten Nias
Faktor internal dan eksternal kemudian dievaluasi untuk mengetahui seberapa penting kedua faktor ini dalam pengembangan usaha perikanan tangkap
terpilih. Evaluasi yang dilakukan dalam faktor internal yaitu dengan membuat matriks internal factor evaluation IFE dan faktor eksternal yaitu membuat
matriks external factor evaluation EFE. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1 Menuliskan daftar kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perikanan
tangkap terpilih di Kabupaten Nias 2
Memberikan nilai 1 sampai 4 pada skala kontribusi setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap faktor kunci internal
dan eksternal. Nilai 4 = kontribusi sangat kuat; nilai 3= kotribusi kuat; nilai 2 = kontribusi lemah; dan nilai 1 = kontribusi sangat lemah.
3 Penentuan nilai share untuk setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dari faktor kunci internal dan eksternal dengan menggunakan rumus:
i i
share nilai
dimana: i = nilai skala kontribusi setiap komponen faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Σi = Jumlah nilai skala kontribusi setiap komponen faktor
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 4
Penentuan bobot dari share untuk setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan,
peluang, dan
ancaman terhadap
faktor kunci,
dengan menggunakan rumus:
2 j
Bobot
dimana: j = nilai share setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. 5
Memberikan rating setiap komponen faktor SWOT terhadap faktor kunci internal dan eksternal dengan menggunakan nilai 1 – 4. Nilai 4 = kontribusi
sangat kuat; nilai 3 = kotribusi kuat; nilai 2 = kontribusi lemah; dan nilai 1 = kontribusi sangat lemah.
6 Penentuan skor pengaruh setiap komponen faktor SWOT terhadap faktor
kunci, dengan menggunakan rumus:
R B
Skor
dimana: B = bobot R = rating setiap komponen faktor SWOT
Mengembangkan pola strategi perlu adanya pengembangan alernatif strategi yang diambil untuk menghasilkan strategi yang tepat dalam pengembangan
perikanan tangkap terpilih di Kabupaten Nias. Pola strategi yang dimaksud berpijak pada situasi ril kondisi eksternal maupun internal yang dibuat kedalam
matriks SWOT ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan. Alternatif yang ditentukan dalam strategi SWOT
melalui pendekatan matriks quantitative strategic planing management QSPM, sebagai berikut:
1 Menuliskan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan.
2 Memberikan bobot pada masing-masing peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan. Bobot ini harus identik dengan bobot yang diberikan pada matriks EFE dan IFE.
3 Menuliskan alternatif strategi yang akan dievaluasi.
4 Bila faktor yang bersangkutan ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi
yang sedang dipertimbangkan, maka pemberian nilai attractiveness score AS berkisar antara 1 sampai dengan 4. Nilai 1 = pengaruh strategi sangat
lemah terhadap faktor SWOT; nilai 2 = pengaruh strategi lemah terhadap faktor SWOT; nilai 3 = pengaruh strategi kuat terhadap faktor SWOT; dan
nilai 4 = pengaruh strategi sangat kuat terhadap faktor SWOT. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan
jangan berikan angka pada AS. 5
Menghitung weighted attractiveness score WAS dengan menggunakan rumus:
WAS = B x AS dimana: B
= bobot AS = nilai AS attractiveness score
6 Menghitung total dari weighted attractiveness score WAS
7 Alternatif strategi yang memiliki total weighted attractiveness score WAS
terbesar merupakan alternatif strategi yang paling baik di gunakan dalam pengembangan perikanan tangkap terpilih di Kabupaten Nias.
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Geografis