Perumusan Masalah Strategi Promosi Produk Minuman Kesehatan Curma (Temulawak dan Madu) di PT Biofarmaka Indonesia. Skripsi

5 Strategi promosi dapat mempertahankan pangsa pasar yang ada dan bahkan mampu meningkatkan pangsa pasar serta memperkuat merek perusahaan di pasar. Bagi perusahaan yang baru, strategi promosi dapat menjadi alat untuk memperkenalkan produk ke dalam pasar sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produknya. Selain itu, promosi yang dilakukan perusahaan dapat merangsang konsumen untuk menyadari kebutuhan akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Keberhasilan strategi promosi akan menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan dan posisi produk dibenak konsumen. Oleh karena itu, penelitian mengenai strategi promosi perlu dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam industri obat tradisional untuk menghadapi persaingan.

1.2. Perumusan Masalah

PT Biofarmaka Indonesia Biofarindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran produk-produk biofarmaka tanaman obat dan layanan jasa untuk produk herbal. PT Biofarmaka Indonesia Biofarindo merupakan Satuan Usaha Akademik SUA yang berada dibawah Pusat Studi Biofarmaka-Institut Pertanian Bogor. PT Biofarmaka Indonesia didirikan pada tahun 2005 sebagai Badan Usaha Komersial berbentuk Perseroan Terbatas PT yang merupakan pengembangan dari Divisi Produk PSB Pusat Studi Biofarmaka. PT Biofarmaka Indonesia Biofarindo mengembangkan bibit tanaman obat, simplisia, serbuk, ekstrak dan produk olahan lain dalam bentuk minuman instant, kapsul obat-obatan, rebusan dan permen herbal. Semua produk PT Biofarmaka Indonesia mendapat pengawasan penuh dari Pusat Studi Biofarmaka-IPB dengan kelengkapan laboratorium pendukung untuk uji kualitas. PT Biofarmaka Indonesia merupakan salah satu Industri Kecil Obat Tradisional IKOT yang telah melakukan pengembangan tanaman biofarmaka menjadi produk herbal bibit tanaman obat, simplisia, serbuk, ekstrak dan produk olahan lain dalam bentuk minuman instant, kapsul obat-obatan, rebusan dan permen herbal sejak tahun 2005. PT Biofarmaka Indonesia mengalami ketatnya persaingan dalam industri obat tradisional, jamu, dan minuman kesehatan di kota Bogor. Persaingan yang terjadi itu menuntut PT Biofarmaka Indonesia untuk 6 mampu bersaing dengan perusahaan lain di Bogor seperti Dr. Liza, PT Lisna Agung, CV Taman Syifa, dan CV Fatimah. PT Biofarmaka Indonesia juga bersaing dengan perusahaan yang menjadi market leader di pasar obat, jamu, dan minuman kesehatan seperti PT Sidomuncul, PT Nyonya Meneer, PT Mustika Ratu dan lain sebagainya. Persaingan yang dihadapi PT Biofarmaka Indonesia mengakibatkan terjadinya kesulitan dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan PT Biofarmaka Indonesia ke konsumen. Hal ini terjadi karena belum banyak konsumen yang mengenal produk yang dihasilkan PT Biofarmaka Indonesia dengan baik. Selain itu, karakteristik produk yang dihasilkan PT Biofarmaka Indonesia bersifat obat-obatan berkala mengakibatkan perputaran produk berlangsung dalam jangka waktu lama. Kendala tersebut menyebabkan PT Biofarmaka Indonesia sulit memilih saluran distribusi yang tepat untuk produk- produknya. PT Biofarmaka Indonesia berusaha mengatasi masalah tersebut dengan meluncurkan produk baru pada September 2008 yaitu produk minuman kesehatan Curma dengan konsumen sasaran remaja 16-17 tahun dari kalangan menengah ke atas. Minuman kesehatan Curma terbuat dari ekstrak temulawak dan madu murni yang secara khusus diformulasikan untuk menjaga kesehatan hati dan pencernaan, menambah nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, baik untuk panas dalam dan sariawan. PT Biofarmaka Indonesia juga meluncurkan produk minuman kesehatan Curma ini sebagai perwujudan simposium internasional temulawak 2008 yang mengangkat temulawak sebagai ikon jamu Indonesia. Hal ini akan mendukung perkembangan produk minuman kesehatan Curma di masa yang akan datang. Dimana, produk Curma memiliki peluang sebagai salah satu produk yang dihasilkan dari ikon jamu Indonesia. Gaya hidup back to nature juga merupakan potensi besar yang dimanfaatkan PT Biofarmaka Indonesia dalam menawarkan produk minuman kesehatan Curma kepada konsumen. Bahan baku produk minuman kesehatan Curma yang berasal dari tanaman obat merupakan bahan alami yang dibutuhkan dalam gaya hidup back to nature. Pada tahun 2009, produk minuman kesehatan 7 Curma ini diharapkan dapat menembus pasar sehingga penjualan perusahaan meningkat. Selain itu, perusahaan berharap produk Curma dapat membawa produk-produk PT Biofarmaka Indonesia yang telah ada selama ini semakin dikenal oleh masyarakat. PT Biofarmaka Indonesia telah melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk minuman kesehatan Curma kepada konsumen pada saat peluncuran produk. Akan tetapi, sebesar 96,67 persen konsumen sasaran remaja usia 16-17 tahun produk minuman kesehatan Curma yang diwawancarai belum mengetahui keberadaan produk tersebut wawancara pada 30 orang responden, Maret 2009. Berdasarkan wawancara pada Maret 2009 diketahui bahwa 80,33 persen konsumen sasaran menyukai rasa produk Curma. Hal ini membuktikan bahwa produk Curma dapat diterima oleh konsumen sasaran produk tersebut. Tabel 3 menunjukkan bahwa kondisi penjualan produk minuman kesehatan Curma pada bulan September 2008-Mei 2009 sangat berfluktuasi. Penjualan produk Curma terbesar adalah pada bulan Januari 2009 yaitu sebesar 269 botol. Hal ini juga menunjukkan bahwa penjualan produk Curma belum stabil sehingga PT Biofarmaka Indonesia perlu melakukan kegiatan promosi yang tepat agar konsumen sasaran remaja usia 16-17 tahun mengetahui keberadaan produk minuman kesehatan Curma. Strategi promosi yang akan dijalankan tidak terlepas dari unsur-unsur marketing mix bauran pemasaran lainnya yaitu produk, harga, dan distribusi. Pelaksanaan promosi juga perlu mempertimbangkan anggaran yang dimiliki perusahaan dan kemampuan perusahaan mengidentifikasi kriteria produk yang diinginkan konsumen. Tabel 3. Tingkat Penjualan Produk Minuman Kesehatan Curma PT Biofarmaka Indonesia bulan September 2008-Mei 2009 Waktu Penjualan Botol 2008 September 138 Oktober 193 November 81 Desember 215 2009 Januari 269 Februari 32 Maret 75 April 81 Mei 23 Sumber: PT Biofarmaka Indonesia 2009 8 Strategi promosi yang dapat diterapkan melipusti bauran promosi antara lain periklanan advertising, promosi penjualan sales promotion, hubungan masyarakat dan publisitas public relation, penjualan pribadi personal selling serta pemasaran langsung direct marketing. Penyusunan strategi promosi yang akan diterapkan PT Biofarmaka Indonesia dipengaruhi oleh anggaran promosi yang disediakan perusahaan, karakteristik produk, keadaan pasar, karakteristik konsumen, dan bauran pemasaran lainnya. Melalui analisis strategi promosi dan faktor yang mempengaruhinya, diharapkan PT Biofarmaka Indonesia dapat menentukan strategi promosi yang tepat bagi produk Curma untuk mencapai tujuan perusahaan dan sesuai dengan kendala yang dihadapi serta pendukung yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hal di atas dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana bentuk kegiatan promosi produk minuman kesehatan Curma yang telah dilakukan oleh PT Biofarmaka Indonesia ? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi minuman kesehatan Curma di PT Biofarmaka Indonesia ? 3. Bagaimana alternatif strategi promosi yang tepat untuk diterapkan oleh PT Biofarmaka Indonesia terhadap produk minuman kesehatan Curma ? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi bentuk kegiatan promosi produk minuman kesehatan Curma yang telah dilakukan PT Biofarmaka Indonesia 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi pada produk minuman kesehatan Curma PT Biofarmaka Indonesia 3. Menyusun alternatif strategi promosi produk minuman kesehatan Curma yang tepat bagi PT Biofarmaka Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian