Jenis dan Sumber Data Definisi Operasional Variabel

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diolah dari Potensi DesaKelurahan 2008 dan Publikasi Kabupaten Bogor dalam Angka KBDA 2009. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social Science SPSS 12 for windows.

3.2. Metode Analisis

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini maka metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis cluster. Analisis secara deskriptif juga dilakukan untuk melihat potensi wilayah dan sarana prasarana sosial ekonomi yang ada di Kabupaten Bogor dan membandingkan hasil pengelompokkan dengan pengelompokkan wilayah di Kabupaten Bogor yang terbagi dalam wilayah pembangunan.

3.2.1. Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan salah satu teknik statistik untuk menyederhanakan deskripsi dari suatu set data peubah yang banyak dan saling berkorelasi menjadi set data yang ringkas dan tidak lagi berkorelasi. Analisis faktor ini berguna untuk meneliti keterkaitan peubah-peubah dalam satu set data. Analisis faktor pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan sejumlah kecil faktor komponen utama yang memiliki sifat berikut Jhonson Winchern, 1982 : 1. mampu menerangkan semaksimum mungkin keragaman data; 2. terdapat kebebasan antar factor; 3. tiap faktor dapat diinterprestasikan sejelas-jelasnya. Model analisis faktor : X 1 - µ 1 = I 11 F 1 + I 12 F 2 + …+ I 1m F m + ε 1 1 X 1 - µ 2 = I 21 F 1 + I 22 F 2 + …+ I 2m F m + ε 2 2 X p - µ p = I p1 F 1 + I p2 F 2 + …+ I pm F m + ε p 3 atau dalam notasi matriks : X - µ = L F + ε 4 p x 1 p x m m x 1 p x 1 dimana : X = vektor peubah asal µ = vektor rata-rata peubah asal L = matrik loading faktor F = vektor faktor umum ε = vektor faktor spesifik Model faktor dapat menjelaskan peubah-peubah Xi dipengaruhi secara linier oleh faktor-faktor umum dan faktor spesifik. Asumsi yang dipakai adalah : 1. E F = 0, mx1 2. Cov F = E FF’ = I mxm 3. E ε = 0, px1 4. Cov ε = E εε’ = ψ pxp 5. Cov ε,F’ = E εF’ = 0, sehingga F dan E independen. dimana, Struktur covarians untuk model faktor orthogonal : 1. Cov X = LL’ + atau Var = = 5 Cov , = 6 2. Cov X,F = L atau Cov , = 7 dimana : = komunalitas ke-i bagian dari total varian yang disebabkan oleh faktor- faktor umum = spesifitas yaitu bagian dari total varian yang disebabkan oleh faktor- faktor spesifik Langkah-langkah dalam analisis faktor adalah sebagai berikut : 1. menghitung matrik korelasi ρ antara semua peubah yang digunakan dan ditaksir dengan matriks korelasi R; rumus dugaan koefisien korelasi : dalam bentuk matriks R : R = 2. melakukan uji KMO Kaiser Meyer Olkin; sebelum menganalisis faktor lebih lanjut terlebih dahulu data yang digunakan diuji KMO untuk mendapatkan suatu nilai yang menunjukkan keeratan hubungan antar semua peubah dalam set data. Rumus koefisien korelasi KMO : dimana : koefisien korelasi sederhana antara peubah i dan j : koefisien korelasi parsial antara peubah i dan j Adapun penilaian uji KMO dari matrik antar peubah adalah sebagai berikut : 0,9 ≤ KMO ≤ 1,0 = data sangat baik untuk dianalisis faktor 0,8 ≤ KMO ≤ 0,9 = data dinyatakan baik untuk dianalisis faktor 0,7 ≤ KMO ≤ 0,8 = data dinyatakan agak baik untuk dianalisis faktor 0,6 ≤ KMO ≤ 0,7 = data dinyatakan lebih dari cukup dianalisis faktor 8 9 0,5 ≤ KMO ≤ 0,6 = data dinyatakan cukup layak untuk dianalisis faktor KMO ≤ 0,5 = data dinyatakan tidak layak untuk diuji lebih lanjut dengan analisis faktor Joseph F. Hair. Jr., et al, 1987; 3. menduga koefisien faktor umum loading factor dengan menggunakan analisis komponen utama. Tujuan utama dari analisis komponen utama adalah untuk memilih sejumlah peubah baru yang disebut komponen utama yang menjelaskan total variasi dalam set data sebesar-besarnya maksimum. Walaupun jumlah peubah baru berkurang dari peubah asalnya, tetapi informasi mengenai permasalahan yang diteliti tidak terlalu banyak yang hilang. Secara umum, komponen utama ke-i adalah kombinasi linier terbobot peubah asal yang mampu menerangkan keragaan data ke-i, bisa ditulis sebagai berikut : Apabila komponen utama yang diambil adalah q buah, dimana q p, maka proporsi keragaman data yang bisa diterangkan adalah : Nilai ini diharapkan semaksimum mungkin. 10 11 12 13 Banyaknya komponen utama yang digunakan sebagai analisis dapat ditentukan dengan cara memilih akar ciri yang nilainya lebih besar dari satu atau dapat juga dengan memilih Var . Joseph F. Hair, Jr., et al, 1987. Hasil dari analisis komponen utama, faktor-faktor komponen utama yang diperoleh masih belum tepat apabila langsung diinterprestasikan karena dikhawatirkan masih adanya korelasi yang tinggi antara satu faktor dengan faktor lainnya. Maka harus dilakukan transformasi pada matriks loading. Dari faktor awal sebanyak m, maka diberi bobot sehingga membangkitkan peubah baru loading factor yang memiliki peubah bersama, agar diperoleh daya interpretasi yang tinggi di mana suatu faktor hanya berkorelasi dengan peubah tertentu saja. Transformasi ini menggunakan metode rotasi tegak lurus varimaks dimana matriks L ditransformasikan menjadi L . Dimana T adalah matriks transformasi yag dipilih sehingga : Adalah matriks faktor penimbang yang telah dirotasikan. Berdasarkan perumusan di atas terlihat jelas bahwa rotasi merupakan suatu upaya untuk menghasilkan faktor penimbang baru yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dengan cara mengalikan faktor penimbang awal dengan suatu matrik transformasi yag bersifat orthogonal. Meskipun telah mengalami rotasi, matriks kovarian korelasi tidak berubah karena Selanjutnya, varian spesifik , dan tentunya communality , juga tidak berubah. Rotasi faktor yang sering digunakan adalah rotasi yang orthogonal yaitu rotasi varimax. Rotasi varimax merupakan rotasi yang membuat jumlah varian faktor loading dalam masing-masing faktor akan menjadi maksimum. Dimana nantinya setiap peubah asal hanya akan mempunyai korelasi yang tinggi kuat dengan faktor tertentu saja korelasinya mendekati 1 dan tentunya memiliki korelasi yang lemah dengan faktor lainnya korelasi mendekati 0.

3.2.2. Analisis Cluster

Analisis cluster merupakan salah satu teknik statistik untuk mengelompokkan individu-individu atau objek menjadi beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok. Individu-individu dalam satu kelompok lebih homogen dibandingkan dengan individu yang ada dalam kelompok lain. Sebelum melakukan pengelompokkan terlebih dahulu harus ditentukan jarak kedekatan antar peubah dengan menggunakan jarak euclidian. Jarak euclidian dinyatakan dengan : dx,y = dimana x adalah amatan pertama dan y adalah amatan kedua. Metode pengelompokan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pengelompokan hierarki karena banyaknya kelompok yang dibentuk belum diketahui sebelumnya. Metode yang digunakan untuk menentukan jarak antar kelompok adalah metode pautan rataan average linkage yang dipilih karena metode ini bertujuan untuk meminimumkan rataan jarak semua pasangan dari dua kelompok yang digabungkan. Jarak ini dinyatakan dengan : dimana = jarak antara objek ke-i dalam kelompok uv dan objek ke-k dalam kelompok w dan = jumlah amatan dalam kelompok uv dan w

3.3. Definisi Operasional Variabel

Peubah-peubah yang digunakan dalam skripsi ini berasal dari beberapa indikator dan agregat tentang kondisi, sarana dan prasarana serta potensi wilayah yang dianggap cukup mewakili dalam menggambarkan keadaan dan potensi Kabupaten Bogor. Adapun peubah-peubah tersebut adalah sebagai berikut : 1. jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan yang tinggal di suatu wilayah; 2. jumlah dokter adalah banyaknya dokter praktek umum, spesialis dan gigi; 3. jumlah petugas kesehatan adalah banyaknya petugas kesehatan yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan dan bidan praktek swasta; 4. jumlah puskesmas dan pustu adalah banyaknya sarana kesehatan puskesmas dan puskesmas pembantu; 5. jumlah sekolah SLTP adalah banyaknya sekolah lanjutan tingkat pertama baik berstatus negeri dan swasta; 6. jumlah sekolah SLTA adalah banyaknya sekolah lanjutan tingkat atas baik berstatus negeri dan swasta; 7. jumlah KUD adalah banyaknya koperasi unit desa; 8. jumlah toko dan mini market adalah banyaknya toko dan mini market; 9. jumlah restoran adalah banyaknya restoran. Restoran adalah perusahaanusaha yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman bagi umum ditempat usahanya yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi peralatan dan perlengkapan proses pemuatan penyimpanan dan penyajian. Proses pembuatan dari bahan baku menjadi bahan jadi dilakukan ditempat usahanya; 10. jumlah industri besar dan sedang adalah banyaknya perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja lebih dari 20 orang; 11. luas wilayah adalah besarnya areal wilayah yang biasanya diukur dalam satuan hektar atau kilometer persegi; 12. produksi padi adalah banyaknya produksi padi yang dihasilkan baik padi sawah maupun padi ladang dan diukur dalam ton; IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR

4.1. Kondisi Kependudukan Kabupaten Bogor