V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Deskriptrif
Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini maka perbandingan antar kecamatan dilakukan dengan membandingkan peubah yang ada terhadap
rata-rata kabupaten dari peubah tersebut.
5.1.1. Potensi Wilayah
Berdasarkan perbandingan tiap peubah per kecamatan terhadap rata-rata kabupaten maka didapatkan sebaran kecamatan menurut potensinya. Kecamatan
yang berpotensi di sektor pertanian khususnya produksi padi adalah semua kecamatan yang ada di wilayah pembangunan Bogor Barat yaitu Kecamatan
Rumpin, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga, Tenjo, Parung Panjang, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya
ditambah Kecamatan Caringin, Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari dan Jonggol. Bila dibandingkan dengan rata-rata produksi padi Kabupaten Bogor maka
produksi padi yang tinggi di atas produksi rata-rata kabupaten didapatkan dari kecamatan kecamatan ini lampiran 2.
Kecamatan yang berpotensi di sektor industri besar sedang adalah Kecamatan Ciampea, Ciomas, Caringin, Sukaraja, Cileungsi, Klapanunggal,
Gunung Putri, Citeureup, Cibinong dan Gunung Sindur. Kecamatan yang berpotensi di sektor perdagangan adalah Kecamatan Cibungbulang, Cigombong,
Caringin, Ciawi, Cisarua, Megamendung, Babakan Madang, Sukamakmur,
Jonggol, Cileungsi, Gunung Putri, Cibinong, Bojonggede dan Cigudeg. Sementara kecamatan yang berpotensi pada industri kecil dan kerajinan rumah tangga adalah
Kecamatan Rumpin, Sukajaya, Dramaga, Ciomas, Tamansari dan Sukaraja. Kecamatan yang berpotensi pariwisata adalah Kecamatan Cisarua dan
Pamijahan. Sementara kecamatan yang berpotensi jasa penginapanperhotelan adalah Kecamatan Cisarua, Pamijahan dan Megamendung. Untuk kawasan
Puncak berpotensi juga di sektor perdagangan karena didukung oleh sektor pariwisata dan jasa penginapanperhotelan lampiran 2.
Kecamatan yang padat penduduknya merupakan wilayah yang dijadikan pilihan sebagai daerah pemukiman seperti kecamatan Ciomas, Cibinong,
Bojonggede, Gunung Putri, Rancabungur. Untuk menentukan suatu daerah akan dijadikan daerah pemukiman kiranya pemerintah daerah telah mempunyai aturan
khusus sehingga tidak mengganggu keberadaan daerah konservasi.
5.1.2. Sarana Pendidikan dan Kesehatan