Sarana Pendidikan dan Kesehatan

Jonggol, Cileungsi, Gunung Putri, Cibinong, Bojonggede dan Cigudeg. Sementara kecamatan yang berpotensi pada industri kecil dan kerajinan rumah tangga adalah Kecamatan Rumpin, Sukajaya, Dramaga, Ciomas, Tamansari dan Sukaraja. Kecamatan yang berpotensi pariwisata adalah Kecamatan Cisarua dan Pamijahan. Sementara kecamatan yang berpotensi jasa penginapanperhotelan adalah Kecamatan Cisarua, Pamijahan dan Megamendung. Untuk kawasan Puncak berpotensi juga di sektor perdagangan karena didukung oleh sektor pariwisata dan jasa penginapanperhotelan lampiran 2. Kecamatan yang padat penduduknya merupakan wilayah yang dijadikan pilihan sebagai daerah pemukiman seperti kecamatan Ciomas, Cibinong, Bojonggede, Gunung Putri, Rancabungur. Untuk menentukan suatu daerah akan dijadikan daerah pemukiman kiranya pemerintah daerah telah mempunyai aturan khusus sehingga tidak mengganggu keberadaan daerah konservasi.

5.1.2. Sarana Pendidikan dan Kesehatan

Sarana pendidikan dasar yang akan dilihat disini adalah jumlah sekolah pada jenjang pendidikan SLTP karena merupakan bagian dari pendidikan dasar 9 tahun. Jumlah sekolah sebaiknya sebanding dengan banyaknya anak usia sekolah di wilayah kecamatan tersebut dan kemudahan akses ke fasilitas pendidikan. Setidaknya minimal ada satu sekolah pada tiap kecamatan guna memberikan pelayanan dasar yang optimal kepada masyarakat. Batasan untuk jumlah sekolah pada penelitian ini kecamatan yang memiliki jumlah sekolah yang dianggap cukup memadai adalah kecamatan yang memiliki jumlah sekolah SLTP lebih besar atau sama dengan jumlah SLTP rata-rata di Kabupaten Bogor. Batasan yang sama juga diberlakukan untuk jumlah sekolah SLTA. Hasil perbandingan jumlah SLTP tiap kecamatan terhadap rata-rata kabupaten didapatkan beberapa kecamatan yang cukup memadai sarana pelayanan pendidikan dasarnya yaitu Kecamatan Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, Caringin, Ciawi, Megamendung, Cileungsi, Gunung Putri, Citeureup, Cibinong, Bojonggede, Kemang, Gunung Sindur, Jasinga, Parung Panjang. Kecamatan yang kurang memadai sarana pelayanan pendidikan dasarnya yaitu Kecamatan Nanggung, Leuwisadeng, Ciampea, Tenjolaya, Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Cisarua, Sukaraja, Babakan Madang, Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Jonggol, Klapanunggal, Tajurhalang, Rancabungur, Parung, Ciseeng, Rumpin, Cigudeg, Sukajaya dan Tenjo lampiran 3. Sarana pelayanan kesehatan dasar yang akan dilihat disini adalah jumlah puskesmas dan pustu. Bila dihitung rasio puskesmas terhadap jumlah penduduknya, ternyata jumlah puskesmas yang sedikit masih mampu melayani penduduk yang ada dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang banyak namun jumlah penduduknya besar sehingga beban puskesmas teramat besar. Tetapi ada fasilitas lain selain puskesmas yaitu adanya rumah sakit dan poliklinik di wilayah yang padat penduduknya sehingga beban puskesmas tidak begitu berat. Kendala lain adalah luas wilayah kecamatan dan kemudahan mengakses puskesmas. Hal inilah yang seharusnya menjadi dasar dari pengadaan sarana kesehatan. Hasil perbandingan jumlah puskesmas tiap kecamatan dengan jumlah rata- rata puskesmas kabupaten maka daerah yang dianggap cukup memadai fasilitas sarana kesehatannya adalah daerah yang memiliki puskesmas sama dengan atau lebih dari jumlah rata-rata puskesmas di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Nanggung, Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Dramaga, Ciomas, Cisarua, Sukaraja, Babakan Madang, Tanjungsari, Cileungsi, Gunung Putri, Citeureup, Cibinong, Gunung Sindur, Rumpin, Cigudeg, Parung Panjang. Kecamatan yang kurang memadai fasilitas pelayanan dasarnya yaitu Leuwisadeng, Tenjolaya, Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Ciawi, Megamendung, Sukamakmur, Cariu, Jonggol, Klapanunggal, Bojonggede, Tajurhalang, Kemang, Rancabungur, Parung, Ciseeng, Sukajaya, Jasinga, Tenjo.

5.2. Hasil Analisis Faktor