4.1.3 Struktur Organisasi PT Pertamina Trans Kontinental
Gambar 5. Struktur Organisasi PT Pertamina Trans Kontinental Dari  struktur  organisasi  tersebut  terlihat  bahwa  dua  orang  direktur  dan  para
kepala  cabang  yang  bertanggung  jawab  secara  langsung  kepada  Direktur  Utama yaitu  Direktur  Keuangan  yang  membawahi  Direktorat  Keuangan  dan  Direktur
Usaha yang membawahi Direktorat Usaha. Sedangkan Corporate Secretary, Satuan
Pengawas Intern dan Human Resources Development berfungsi sebagai staff.
Direktorat  Keuangan  terdiri  dari  4  empat  divisi  yang  masing-masing dipimpin oleh seorang Manajer, yaitu:
a. Finance  Accounting  Division,  melakukan  fungsi  akuntansi  mulai  dari
pencatatan,  pengolahan  sampai  menghasilkan  informasi  yang  diperlukan berkaitan dengan Laporan Keuangan Perusahaan.
b. Treasury  Division,  melakukan  fungsi  pendanaan  mulai  dari  perencanaan
sumber  dana,  alokasinya  sampai  pengawasan  terhadap  dana  yang  tersedia guna menjamin lancarnya operasional perusahaan berkaitan dengan keuangan
perusahaan
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR USAHA CABANG
DIREKTUR KEUANGAN SATUAN PENGAWAS
CORPORATE SECRETARY HR  GA
STRUKTUR ORGANISASI PT. PERTAMINA TONGKANG
c. Management  Accounting  Division,  melakukan  fungsi  lebih  kepada
pengendalian  terhadap  anggaran,  dan  menyediakan  laporan  keuangan  yang diperlukan guna pengambilan keputusan manajemen.
d. Management  Risk  and  Portfolio  Division,  melakukan  fungsi  pengendalian
terhadap anak-anak perusahaan, pengendalian resiko dan perpajakan. Direktorat  Usaha  terdiri  dari  4  empat  divisi  yang  dibagi  berdasarkan  jenis
usaha  yang  dijalankan  perusahaan,  dan  1  satu  divisi  Pengembangan  Usaha. Kelima divisi tersebut adalah:
a. Marketing and Operation Division, melakukan fungsi pemasaran khusus core
bussiness  perusahaan  yaitu  pemasaran  kapal-kapal,  baik  kapal  milik,  kapal pinjam pakai maupun kapal sewa charter.
b. Fleet  Division,  melakukan  fungsi  untuk  menjaga  ketersediaan  armada  kapal
agar  dalam  kondisi  laik  laut  dengan  penyediaan  logistik  kapal, penyelenggaraan  perawatan  hingga  docking  kapal,  pengaturan  kru  kapal
hingga pengurusan segala dokumen kapal dan krunya. c.
Agency  Division,  melakukan  fungsi  penyediaan  jasa  keagenan  kapal,  baik kapal-kapal  tanker  maupun  kapal-kapal  non  tanker,  khususnya  pada
pelabuhan-pelabuhan khusus Minyak dan Gas di Indonesia. d.
Port  Operation  and  Services  Division,  melakukan  fungsi  penyediaan  jasa sehubungan  dengan  jasa  dan  operasi  pendukung  di  pelabuhan-pelabuhan
khusus Minyak dan Gas di Indonesia. e.
Bussines Development Division, mengadakan kajian-kajian guna memberikan saran  dan  masukan  kepada  perusahaan,  berupa  kajian  untuk  investasi  dan
pengembangan usaha.
4.1.4 Kegiatan Usaha PT Pertamina Trans Kontinental