Diurutan terakhir adalah aset pengetahuan konseptual dengan 40,79 karyawan setuju terhadap aset pengetahuan konseptual yang dimiliki perusahaan. Menurut Nonaka
dikutip Sukmawati 2010, aset pengetahuan Konseptual merupakan pengetahuan eksplisit yang diartikulasikan melalui pencitraan, simbol, dan bahasa. Aset ini didasarkan
pada persepsi pelanggan dan karyawan. Karyawan PT Pertamina Trans Kontinental diminta memahami serta melaksanakan dengan baik dari simbol dan lambang
perusahaan sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
4.6 Pengetahuan yang Diharapkan Perusahaan
Perusahaan selalu menginginkan karyawan mereka bekerja dengan baik dengan mengoptimalkan pengetahuan yang mereka miliki. PT Pertamina Trans Kontinental
mengharapkan karyawan memiliki pengetahuan meliputi: 1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Pertamina Trans Kontinental: Menjadi perusahaan bisnis pelayaran dan jasa matirim kelas dunia.
Misi PT Pertamina Trans Kontinental: Melaksanakan kegiatan bisnis perkapalan dan jasa maritim yang berstandar
internasional untuk menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Tata Nilai PITKD Tata nilai PT Pertamina Trans Kontinental yang diwujudkan dalam kegiatan
bisnis adalah Profesional, Integritas, Tanggung jawab, Kerja sama, Disiplin yang biasa disebut dengan PITKD.
a. Profesional - Memiliki komitmen tinggi dalam bekerja dan melakukan praktik-praktik
kerja yang baik serta memberikan kontribusi yang maksimal - Bekerja keras untuk menyelesaikan tugas dengan peningkatan kualitas
dalam setiap pekerjaan. - Mampu menunjukkan mutu diri dengan mengembangkan diri secara
optimal. - Mengetahui apa yang harus dikerjakan, serta menguasai bidangnya
b. Integritas - memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan.
- keselarasan dari apa yang di ucapkan dengan apa yang dikerjakan. - membuat pilihan tindakan yangsesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya
sesuai dengan situasi dan perannya - berperilaku dan karakter unggul yang dapat dipercaya.
c. Tanggung Jawab - Mengambil resiko dari semua yang dikerjakan
- Pribadi yang dapat diandalkan dalam setiap pekerjaanya. - Selalu memenuhi semua kewajiban yang dimilikinya.
d. Kerja sama - Bersatu mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.
- Memecahkan masalah bersama-sama dengan komunikasi yang mendukung satu sama lain.
- Saling mempengaruhi sebagai anggota tim dalam hal yang positif untuk meningkatkan kinerja
- Memperkuat yang lain untuk berbicara dan berpartisipasi, dan menentukan kontribusi sumbangan
e. Disiplin - Berjalan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan
- Taat serta patuh terhadap aturan dan kebijakan perusahaan - Menegtahui batasan-batasan yang ada salam perusahaan
3. SMART-C Sasaran kerja karyawan PT Pertamina Trans Kontinental harus memenuhi
prinsip Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time Bound, Controlable SMART-C yaitu:
a. Specific Tertentu , menjelaskan secara khusus dan terinci jenis tindakkan dan hasil sasaran
b. Measurable Terukur, menjelaskan tolak ukur keberhasilan sasaran kerja. c. Achievable Terjangkau, bersifat menantang namun dapat dijangkau oleh
pekerja d. Relevant Realistis, sesuai dengan kondisi nyata, baik internal maupun
eksternal. e. Time Bound Kurun waktu tertentu, menetapkan rentang waktu penyelesaian
yang ditentukan
f. Controlable dalam lingkup wewenang pekerja, dapat dikontrol dan diawasi tindakan yang perlu dilakukan guna pencapaian sasaran kerja serta dalam
lingkup kewenangan pekerja. Dikendalikan ditinjau dari kuantitasjumlah produkhasilnya, kualitas, biaya, waktu, keselamatan, tingkat kecenderungan
dan prosentasi keberhasilan. 4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
Kesehatan dan Keselamatan kerja K3 adalah suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja dan pekerjaan secara
langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja atau pekerja.
Bagi perusahaan terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya
berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini
merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Hal ini tentu dapat
diminimalisir resikonya dengan cara menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dalam perusahaan.
Adapun tujuan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 antara lain: - Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya baik jasmani maupun rohani. - Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja.
- Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang timbul akibat pekerjaan. - Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan
kondisi fisik, faal tubuh dan mental pskologis tenaga kerja yang bersangkutan. 5. Tata Kerja Organisasi TKO
Tata Kerja Organisasi adalah sebuah dokumen strutur kerja yang disusun oleh organisasi sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Dalam hal
ini Tata Kerja Organisasi berisikan aturan-aturan umum yang menjadi landasan dari semua kegiatan yang akan dilakukan oleh karyawan dalam organisasi. TKO juga
dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk mengkomunikasikan pelaksanaan suatu pekerjaan.
6. Komunikasi Efektif
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam aliran pengetahuan dan informasi dalam perusahaan. Komunikasi terjadi antara atasan
dengan bawahan, atau sebaliknya dan komunikasi antar karyawan. Berbagi informasi dan pengetahuan diberbagai divisi, berbagai unit bahkan berbagi ingormasi dan
pengetahuan diberbagai daerah. Media komunikasi yang disediakan oleh perusahaan antara lain, internet, intranet, email, rapat-rapat manajemen, family gathering,
telepon, fax. 7. Standar Etika Perusahaan
Standar Etika Perusahaan ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan pekerja sebagai Insan Pertamina Trans Kontinental dalam
mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu setiap pekerja dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan
meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara perusahaan dan pekerja.
8. Corporate Social Responsibility CSR Konsep program-program CSR tersebut merupakan komitmen sebuah perusahaan
untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan perusahaan sehingga perusahaan tersebut tidak lagi hanya
mementingkan keuntungan ekonomi semata. Perusahaaan perlu bertanggung jawab bahwa di masa mendatang tetap ada
manusia di muka bumi ini, sehingga dunia tetap harus menjadi manusiawi, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan kini dan di hari esok. Upaya corporate social
responsibility CSR dimaksudkan untuk mendorong perusahaan lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada
masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang
menjadi tujuan dibentuknya perusahaan. Dalam implementasi CSR merupakan salah satu upaya membangun konsep
yang menghendaki hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, program CSR baru dapat menjadi berkelanjutan apabila, program yang
dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.
Beberapa kegiatan CSR yang dilakukan perusahan seperti santunan anak yatim, buka puasa bersama, selain itu perusahaan juga rutin memberikan sumbangan
berbagai alat tulis kepada sekolah-sekolah disekitar perusahaan yang dilakukan sebulan satu kali. Selain itu juga perusahaan sedang menjalankan CSR pembangunan
mesjid dilingkungan perusahaan yang dapat digunakan tidak hanya oleh karyawan tetapi juga dipergunakan oleh masyarakat umum disekitar perusahaan.
4.7 Analisi K-Gap Kesenjangan Pengetahuan