Analisi K-Gap Kesenjangan Pengetahuan

berbagai alat tulis kepada sekolah-sekolah disekitar perusahaan yang dilakukan sebulan satu kali. Selain itu juga perusahaan sedang menjalankan CSR pembangunan mesjid dilingkungan perusahaan yang dapat digunakan tidak hanya oleh karyawan tetapi juga dipergunakan oleh masyarakat umum disekitar perusahaan.

4.7 Analisi K-Gap Kesenjangan Pengetahuan

Dilakukannya proses penilaian kesenjangan pengetahuan K-Gap didalam suatu organisasi, maka dapat diketahui keadaan pengetahuan yang dibutuhkan dan pengetahuan yang sekarang tersedia. Tingkat kepentingan menyatakan seberapa penting pengetahuan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menjalankan tugas dan fungsinya Setiarso, 2009. Melakukan analisis Kesenjangan Pengetahuan K-gap memerlukan dua hal yaitu nilai tingkat kepentingan dan nilai tingkat penguasaan pengetahuan. Tingkat kepentingan menunjukkan seberapa penting pengetahuan tersebut bagi perusahaan dan tingkat penguasaan menunjukkan seberapa jauh karyawan mengusai pengetahuan tersebut. Selisih dari menghitung antara nilai tingkat kepentingan dengan tingkat penguasaan adalah nilai dari kesenjangan pengetahuana, semakin besar nilai kesenjangan pengetahuan K-gap makin semakin tinggi tingkat kesenjangan pengetahuan yang terjadi dan sebaliknya semakin keci nilai yang didapat dari K-gap maka semakin rendah tingkat kesenjangan pengetahuan yang terjadi didalam perusahaan. Nilai K-Gap yang besar dapat menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu mengelola pengetahuan dengan baik. Kesenjangan pengetahaun dapat menunjukkan langkah pengembangan yang harusnya dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat meminimalisir kesenjangan pengetahuan yang terjadi. Setelah menghitung nilai kesenjangan pengetahuan K-gap, dapat menentukan pengetahaun menjadi dua yaitu pengetahuan wajib dan pengetahuan pilihan. Dari hasil kuesioner yang didapat tidak terdapat pengetahuan pilihan karena semua pengetahuan memiliki nilai kepentingan diatas 3 yang dapat diartikan bahwa semua pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan wajib bagi karyawan. Hasil perhitungan K-gap yang dilakukan terhadap karyawan PT Pertamina Trans Kontinental dapat dilihat pada Tabel 16 sebagai berikut. Tabel 16. Analisis K-Gap Pengetahuan tentang Visi dan Misi perusahaan memiliki nilai kepentingan tertinggi sebesar 4,42. Hal ini menunjukkan bahwa visi dan misi merupakan hal penting dalam penetapan tujuan dan arah yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu perusahaan ingin menjadi perusahan bisnis pelayaran dan jasa maritim yang berkelas dunia dengan mementingkan kepuasan konsumen dan steakholder. Pengetahuan visi dan misi memiliki tingkat kepentingan tinggi karena visi dapat diartikan sebagai tujuan perusahaan secara tersurat. Pengetahuan K3 menduduki peringkat kedua dalam nilai kepentingan yaitu sebesar 4,33. Pengetahuan tentang Kesehatan dan keselamatan kerja penting karena untuk mecegah dan melindungi karyawan dari kecelakaan kerja ataupun penyakit yang dapat merugikan karyawa dan berdampak buruk pada perusahaan, dalam hal ini perusahaan menargetkan “zero accident”, perusahaan selalu menerapkan pentingnya K3 untuk meminimalkan kecelakan dan gangguan kesehatan yang terjadi karena pekerjaan yang dilakukan oleh setiap karyawannya, mencegah lebih baik daripada ketika semua telah terjadi akan menimbulkan biaya besar bagi perusahaan dan bahkan mengancam nyawa karyawan. Tata nilai PITKD memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,28, yang merupakan nilai dan perilaku yang wajib diterapkan oleh karyawan PT Pertamina Trans Kontinental dalam melakukan pekerjaan sehari-hari untuk seluruh jenjang golongan ataupun jabatan karyawan. Sedangkan tingkat kepentingan pengetahuan terendah adalah Tingkat kepentingan Tingkat Penguasaaan K-Gap No. Item 1 2 3 4 5 Nki 1 2 3 4 5 Npi Nki- Npi 1 Visi dan Misi 2 3 19 33 4.42 1 1 31 21 3 3.42 1,00 2 PITKD 2 4 25 26 4.28 1 1 29 25 1 3.42 0.86 3 SMART-C 1 12 19 25 4.09 3 10 19 15 10 3.33 0.75 4 CSR 1 2 9 26 19 4.05 1 2 35 17 2 3.30 0.75 5 K3 3 6 14 34 4.33 2 3 17 26 9 3.65 0.68 6 Etika Peusahaan 2 0 10 20 25 4.16 1 29 20 7 3.56 0.60 7 TKO 3 9 23 22 4.07 2 5 14 32 4 3.54 0.53 8 Komunikasi efektif 2 0 10 27 18 4.03 1 23 28 5 3.63 0.40 pengetahuan tentang komunikasi efektif dengan nilai rataan sebesar 4,03, hal ini dikarenakan karyawan sudah terbiasa melakukan komunikasi efektif dalam pekerjaannya sehari-hari. Dalam nilai tingkat penguasaan mengenai K3 menjadi nilai tertinggi dengan nilai 3,65 yang berarti bahwa karyawan memahami dan menguasai fungsi dari K3 karena perusahaan selalu mengupayakan pengembangan budaya K3 dengan penyuluhan berbagai pengetahuan tentang pentingnya K3, penyediaan klinik didalam perusahaan bagi seluruh karyawan, melaksanakan program hidup sehat, menempelkan slogan-slogan K3 diberbagai dinding kantor untuk mengingatkan seluruh karyawan tentang pentinganya K3, menyiapkan regu penyelamat yang cepat tanggap jika terjadi kecelakaan kerja, melakukan simulasi pemyelamatan diri karyawan, menyediakan ruangan kerja yang bersih dan sehat serta dengan pencahayaan yang cukup dan senantiasa menekan kan target “zero accident” kepada semua karyawan. Nilai tertinggi kedua dalam tingkat penguasaan adalah komunikasi efektif dengan nilai 3,63 yang berarti karyawan telah mengusai dan melakukan komunikasi secara efektif dalam mendukung pekerjaan masing-masing, komunikasi yang terjadi diperusahan sudah tidak mengalamin masalah sebagian besar karyawan mengerti bagaimana dia harus berkomunikasi kepada atasan, bawahan ataupun rekan kerja masing-masing. Hal ini didukung dengan adanya berbagai alat komunikasi seperti telepon, fax, internet, intranet, dan juga berbagai diskusi yang dapat mendukung karyawan untuk bekeja dengan baik. Penguasaan pengetahuan tentang standar etika perusahaan menempatkan urutan ketiga dengan nilai sebesar 3,56. Hal ini dikarenakan setiap karyawan selalu diterapkan etika-etika yang ada dalam perusahaan, sehingga sudah menjadi kebiasaan, selain itu masing-masing karyawan memegang buku PKB perjanjian kerja bersama yang telah disepakati oleh karyawan dan perusahaan, PKB mengatur seluruh kewajiban dan batasan- batasan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, menjelaskan apa yang boleh dan tidak dilakukan oleh karyawan serta sebagai landasan hukum bila terjadi tindakan yang menyimpang dari aturan yang ada. Penguasaan pengetahuan CSR memiliki nilai rataan terendah yaitu sebesar 3,30. Dalam penerapan CSR tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari perusahaan belaka. Dengan melibatkan karyawan secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa pengetahuan mengenai visi dan misi perusahaan memiliki nilai K-Gap tertinggi sebesar 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang visi dan misi memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namun tingkat penguasaannya rendah. Kayawan menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan tentang visi dan misi sangat penting tetapi karyawan tidak benar-benar menerapkan tujuan yang tercantum dalam visi dan misi dapat dikatakan bahwa karyawan hanya sekedar mengetahui saja tetapi tidak menjadikan visi dan misi perusahaan sebagai hal yang penting untuk dikuasai. Karyawan memandang Visi dan Misi merupakan tanggung jawab para pemimpin saja, padahal setiap perusahaan telah jelas menginginkan partisipasi secara aktif karyawan dalam mencapai visi dan misi karena visi dan misi merupakan tujuan utama perusahaan didirikan sehingga terjadi kesenjangan pengetahuan tentang visi dan misi. Profesional, Integritas, Tanggung jawab, Kerja sama dan Disiplin PITKD menempati uruatan kedua yang memiliki nilai K-Gap tertinggi dengan nilai sebesar 0,86. Karyawan menganggap penting PITKD karena merupakan tata nilai yang wajib diterapkan oleh seluruh karyawan PT Pertamina Trans Kontinental untuk memastikan tujuan perusahaan menjadi go international tercapai serta membentuk individu yang lebih berkualitas dalam berkerja. Namun penguasaan karyawan tentang pengetahuan PITKD belum maksimal karena kurangnya rasa memiliki dan motivasi untuk sadar bahwa seharusnya karyawan dapat menjadi unggul dengan melakukan pekerjaan seoptimal mungkin. Kesenjangan pengetahuan juga terjadi pada pengetahuan tentang prinsip SMART- C dengan nilai k-gap sebesar 0,75. Prisnip SMART-C digunakan dalam penyusunan sasaran kerja tiap karyawan telah diterapkan dalam perusahaan sekitar 3 tahun, prinsip ini sangat baik, karena membuat karyawan menjadi jelas terhadap apa yang harus dilakukannya. Apabila tujuan dirumuskan dengan cara demikian, maka tidak saja tujuan ini menjadi jelas, namun akan memotivasi pelaku untuk mencapainya. Terutama karena cara perumusan ini menggunakan pendekatan yang sesuai dengan cara kerja otak manusia. Namun dalam prakteknya prinsip ini belum sepenuhnya dimengerti karena menurut karyawan prinsip ini memerlukan waktu lama untuk benar-benar diterapkan. Nilai k-gap terendah adalah pengetahuan tentang komunikasi efektif yaitu dengan nilai k-gap sebesar 0,40 yang dapat diartikan bahwa hanya sedikit terjadi kesenjangan pengetahuan dalam komunikasi efektif ini terjadi karena karyawan sudah memahami benar bagaimana cara mereka berkomunikasi serta perusahaan telah mendukung komunikasi efektif dengan berbagai media komunikasi seperti pertemuan rutin, rapat, internet, intranet, telepon, fax, family gathering, seminar. Dengan adanya komunikasi efektif seperti itu akan mempercepat aliran informasi dan pengetahuan serta mempermudah berbagi pengetahuan dalam perusahaan. Adanya kesenjangan pengetahuan di PT Pertamina Trans Kontinental menandakan bahwa perusahaan belum mampu mengelola pengetahuan yang ada dengan baik. Hal ini dapat memicu karyawan untuk mengabaikan pengetahuan tertentu yang mereka anggap tidak penting padahal perusahaan mengharapkan pengetahuan tersebut dimiliki karyawan untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. Untuk itu PT Pertamina Trans Kontinental perlu mengelola pengetahuan yang ada agar dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan kesenjangan pengetahuan yang terjadi diperusahaan.

4.8 Penilaian Tingkat Kepentingan terhadap Tingkat Penguasaan