menguasai menguasai
menguasai menguasai
Data  primer  yang  diperoleh  dari  kuesioner  yang  diberikan  kepada  responden menggambarkan  penilaian  tingkat  pengetahuan  yang  ada  dalam  perusahaan  tersebut.
Kesenjangan  pengetahuan  diperoleh  dari  selisih  angka  penguasaan  saat  ini  dengan  angka kepentingan pada masing-masing  variabel dari dimensi penentu area pengetahuan. Penilaian
kebutuhan dan  saat ini menggunakan skala 1 sampai 5 dan kesenjangan pengetahaun untuk masing-masing variabel didapatkan dengan menghitung rata-rata kesenjangan dari responden.
3.6.5 Importance Performance Analysis IPA
Importance  Performance  Analysis  IPA  adalah  sebuah  metode  untuk memetakan  tingkat  kepentingan  atas  kinerja  tertentu  dari  sebuah  produk.  Kemudian
tingkat kepentingan tersebut dipetakan dalam diagram kartesius yang disebut Matriks IPA.  Matriks  IPA  terdiri  dari  empat  kuadran  yang  masing-masing  menjelaskan
keadaan yang berbeda. Keadaan-keadaan tersebut yaitu: a.  Kuadran I attributes to improve
Kuadran ini membuat atribut yang dianggap penting oleh karyawan tapi kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Atribut yang termasuk di
kuadran ini harus ditinggalkan. b.  Kuadran II maintain performance
Kuadran  ini  membuat  atribut  yang  dianggap  penting  oleh  karyawan  dan pelaksanaanya  dianggap  sudah  sesuai  harapan.  Atribut  di  kuadran  ini  harus
dipertahankan. c.  Kuadran III attributes to maintain
Kuadran  ini  memuat  atribut  yang  dianggap  kurang  penting  oleh  karyawan  dan kinerja  atribut  tersebut  kurang  dari  apa  yang  diharapkan.  Peningkatan  atribut
yang  masuk  ke  kuadran  ini  perlu  dipertimbamgkan  karena  terlalu  berpengaruh terhadap karyawan.
d.  Kuadran IV attributes to de-emphasize Kuadran  ini  memuat  atribut  yang  dianggap  kurang  penting  oleh  karyawan
sedangkan  kinerja  perusahaan  pada  atribut  ini  terlalu  tinggi  sehingga  dianggap berlebihan.  Harus  dilakukan  efisiensi  pada  atribut  di  kuadran  ini  sehingga  bisa
menghemat biaya. Diagram kartesius dalam IPA ditunjukkan pada Gambar 4 di bawah ini.
High leverage I
Attribute to improve II
Maintain performance III
Attributes to maintance Low leverage
IV Attributes to de-emphasize
Low                                      Performance                                                High Gambar 4. Diagram ImportancePerformance Matrix Rangkuti, 2005
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT Pertamina Trans Kontinental
PT Pertamina Trans Kontinental awalnya didirikan dengan nama PT Pertamina Tongkang  didirikan  pada  tanggal  9  September  1969  di  Jakarta,  dengan  statusnya
sebagai anak perusahaan dari PT. Pertamina Persero. Saat ini kepemilikan saham sebesar  99,99  milik  PT.  Pertamina  Persero  dan  0,01  milik  PT.  Pertamina
Training  Consulting. Sejak awal tujuan didirikannya PTK adalah sebagai perusahaan yang bergerak
di bidang Industri Jasa Maritim yang berfungsi untuk memberikan dukungan secara total terhadap aktifitas PT. Pertamina, seperti :
a. Untuk  pengadaan  distribusi  bahan  bakar  ke  semua  pelabuhan  di  seluruh
wilayah Indonesia yang tidak dapat terjangkau oleh kapal tanker. b.
Untuk  pengadaan  transportasi  maritim  bagi  Pertamina  Logistik  untuk pengembangan projek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
c. Bertindak  sebagai  General  Agent  dan  Handling  Agent  bagi  kapal  -  kapal
tanker milik PT. Pertamina yang disewakan. Pada  tahun  1988,  perusahaan  mensepadankan  perizinan  dari  izin  bisnis  yang
berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  No.  17  tahun  1988  Penataan  Ulang  dan Pengusaha  dari  Transportasi  Laut  dari  perusahaan  Pelayaran  yang  spesifik  di
bidang  Lepas  Pantai  menjadi  Perusahaan  Pelayaran  dengan  SIUPP  No.3.XXX- 256AL.58.
Direktorat  Umum  Komunikasi  Kelautan  dengan  peraturan  barunya  telah mengeluarkan SIUPAL B.XV-1203AL.58 pada tanggal 26 Maret 2002 untuk PTK.
PTK  diperbantukan  pada  aktifitas  pengembangan  PT.  Pertamina  pada  tahun  1974, dimana  PT  Pertamina  Tongkang  memperoleh  tambahan  armada  kapal  sejenis
supply vessel yang disepakati untuk melayani dan memenuhi eksplorasi pengeboran minyak dan gas bumi lepas pantai dan juga keperluan produksi.
Dengan  selesainya  program  konstruksi  untuk  depot  bahan  bakar  yang  baru  di belahan  timur  dan  tengah  wilayah  Indonesia,  PT.  Pertamina  menarik  penugasan
untuk pendistribusian bahan bakar, meliputi kapal - kapal dan krew. Oleh sebab itu