Uji keamanan Secara In Vivo

Kadar serat Kasar = Bobot serat kasar x 100 Bobot sample 6. Total mikroba dihitung dengan menggunakan metode permukaan dengan prosedur: agar steril terlebih dahulu dituangkan ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan membeku. Setelah membeku dengan sempurna, 0.1 ml contoh yang telah diencerkan dipipet pada permukaan agar tersebut. Kemudian diratakan dengan menggunakan batang gelas melengkung hockey stick yang telah disterilkan dengan cara mencelupkan kedalam alkohol 95 dan dipijarkan sehingga alkohol habis terbakar. Jumlah koloni dihitung dengan rumus berikut: Jumlah koloni = jumlah koloni pada cawan x 1faktor pengenceran

3.2.3 Uji keamanan Secara In Vivo

Penelitian Tahap III bertujuan untuk melakukan pengujian keamanan pangan penggunaan fage litik secara in-vivo. Tikus yang digunakan adalah tikus jenis Sprague Dawley jantan usia 2 bulan Menurut Suckow et al. 2001 tikus dewasa memiliki volume darah lebih banyak dibandingkan anak tikus. Pengamatan pada penelitian tahap III meliputi berat badan, urin, feses, kimia darah dan histopathology. Perlakuan pada penelitian tahap III meliputi: 1. grup diberi ransum standar kontrol 2. grup diberi ransum mengandung fage Salmonella P38 Fage FR 38 Penelitian Tahap III ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

3.2.3.1 Persiapan Tikus

Sebelum percobaan dimulai, tikus diadaptasikan dilingkungan laboratorium selama 4 hari. Pada masa adaptasi tikus diberi ransum standar. Tikus dipelihara didalam sangkar metabolik yang terbuat dari stainless steel dengan suhu 25 o C dengan siklus 12 jam terang dan 12 gelap. Setelah masa adaptasi, tikus dibagi menjadi 2 grup dan masing-masing grup beranggotakan 6 tikus. Grup 1 merupakan kontrol dan grup 2 mendapat perlakuan kombinasi fage pada ransum.

3.2.3.2 Persiapan Ransum

Komposisi ransum yang dipersiapkan untuk penelitian fage litik secara biologis adalah mengikuti komposisi ransum prosedur AOAC 2004, yang meliputi: protein 10, minyak jagung 8, campuran mineral 5, vitamin 1, Selulosa 1, Air 5, dan Pati jagung 70 kontrol. Ransum untuk perlakuan disiapkan dengan cara mencampurkan ransum tikus dengan kombinasi fage jumlahnya berdasarkan hasil penelitian tahap II. 3.2.3.3 Konsumsi Makanan Makanan dan minuman diberikan secara konstan setiap hari sekitar 25 g per hari. Setiap hari pula dilakukan pengukuran jumlah yang dimakan dengan cara menimbang makanan yang tidak termakan sisa. 3.2.3.4 Pengumpulan Feses Pengamatan feses dilakukan dengan cara mengamati bentuk dan warna.

3.2.3.5 Pewarnaan

Pewarnaan dilakukan untuk melihat perbedaan gambaran organ antara perlakuan dan kontrol Suntoro 1983.

3.2.3.6 Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada hari ke-16 untuk pengamatan darah dan organ; hal ini dilakukan berdasarkan kombinasi laporan Mim s 2000 dan Jawi et al. 2008 yang mengukur kadar SGOT dan SGPT darah mencit dengan metode randomized control group post test only design. Sedangkan pengamatan berat badan, panjang feses, dilakukan setiap 2 hari sekali hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10,12, 14,16. 3.4 Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan untuk penelitian tahap 1, 2, dan 3 adalah Rancangan Acak Lengkap RAL, dengan model rancangan sebagai berikut: Y ij = u + A i + E j Keterangan : Y ij = respon karena pengaruh perlakuan u = pengaruh rata-rata A i = pengaruh perlakuan taraf ke-i E j = pengaruh galat percobaan pada ulangan ke-j

3.5 Analisis Data