mengalami gangguan nafsu makan dan penurunan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa fage tidak mempengaruhi nafsu makanprilaku makan dan
berat badan. 4.5.4 Berat Organ
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat organ tikus Kontrol yaitu Usus besar, Limpa, Ginjal kanan, Ginjal kiri, Lambung, Usus halus, Hati, Paru-paru,
dan Jantung; ternyata tidak berbeda nyata dengan berat organ tikus yang diberi perlakuan fage Salmonella P38 indigenous usus besar, limpa, ginjal kanan, ginjal
kiri, lambung, usus halus, hati, paru-paru, dan jantung pada hari ke-16 dengan selang kepercayaan 99 Tabel 13. Organ yang diberi perlakuan fage
menunjukkanberat yang normal. Menurut Derelanko dan Hollinger 2002 berat ginjal kanan yang normal adalah berkisar 1.839±0.222g dan ginjal kiri berkisar
1.717±0.155g. Tabel 13. Rata-rata berat organ selama perlakuan fage FR38
Organ Kontrol g
Perlakuan fage g Usus besar
22.573±2.292a 21.683±1.951a
Limpa 0.702±0.100b
0.673±0.210b Ginjal kanan
1.852±0.093c 1.842±0.005c
Ginjal kiri 1.822±0.029d
1.830±0.009d Lambung
9.760±1.615d 7.065±1.845d
Usus halus 7.007±0.776e
6.872±1.529e Hati
10.103±0.761f 10.002±0.798f
Paru-paru 1.992±0.126g
1.970±0.204g Jantung
0.813±0.065h 0.807±0.070h
Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda secara signifikan
0,05
4.5.5 Penampakan Feses
Seluruh tikus baik kontrol maupun perlakuan Fage FR38 fesesnya adalah normal Tabel 14. Kriteria normal adalah feses bulat, penuh, tidak pecah, tidak
lunak, warna hitam cerah. Menurut Suckow 2001 feses tikus normal memiliki karakteristik bulat, penuh, tidak pecah, tidak lunak, warna hitam cerah. Seluruh
feses tikus baik perlakuan maupun kontrol menunjukkan tampilan feses normal.
Tabel 14. Penampakan feses tikus selama perlakuan fage FR38
Tikus Hari
2 4
6 8
10 12
14 16
F1 N N N N N N N N N
F2 N N N N N N N N N
F3 N N N N N N N N N
F4 N N N N N N N N N
F5 N N N N N N N N N
F6 N N N N N N N N N
K1 N N N N N N N N N
K2 N N N N N N N N N
K3 N N N N N N N N N
K4 N N N N N N N N N
K5 N N N N N N N N N
K6 N N N N N N N N N
Keterangan: N = normal
4.5.6 Hemoglobin Hb dan hematokrit PCV
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hemoglobin dan Packed Cell Volume PCV pada tikus yang diberi perlakuan fage ternyata tidak berbeda nyata
pengaruhnya dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-16 Tabel 15. Uji-t dari Hemoglobin dan PCV
tikus
hari ke-16 menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna P0.05 dibandingkan dengan
kontrol. Hb normal tikus adalah 11.1-18 gdl Meredith 2002; 11-18 Derelanko dan Hollinger 2002. Menurut Derelanko dan Hollinger 2002 PCV tikus normal
adalah = 34-48. Bila dibandingkan hasil penelitian Tabel 15 Dapat disimpulkan bahwa seluruh Hb dan PCV tikus baik perlakuan maupun kontrol
adalah normal. Eritrosit dan Trombosit pada tikus yang diberi perlakuan fage ternyata
tidak berbeda nyata pengaruhnya dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-16 Tabel 15. Hasil perhitungan dengan uji 2 nilai tengah t-test data eritrosit dan
trombosit setelah perlakuan fage selama 15 hari ternyata hasilnya tidak berbeda nyata pengaruhnya dengan kontrol secara signifikan P 0.05. Uji-t dari data
eritrosit dan Trombosit
tikus
hari ke-16 menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna P0.05 dibandingkan dengan
kontrol. Eritrosit normal tikus adalah 6 - 10 x 10
6
mm
-3
Derelanko dan Hollinger 2002. Bila dibandingkan hasil penelitian Tabel 15 Dapat disimpulkan
bahwa seluruh eritrosit tikus baik perlakuan maupun kontrol adalah normal. Limfosit dan monosit pada tikus yang diberi perlakuan fage ternyata tidak
berbeda nyata pengaruhnya dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-16 Tabel 15. Hasil Uji-t dari gambaran differensiasi darah putih limfosit dan monosit tikus
hari ke-16 masing-masing menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna
0.05 dibandingkan dengan kontrol. Sehingga dapat disimpulkan perlakuan fage tidak mempengaruhi monosit
dan limfosit tikus.
Tabel 15 Gambaran hematologi darah tikus yang diberi perlakuan fage FR38 Hematologi
Fage FR38 Kontrol
Eritrosit 10
6
mm
3
8.363±0.437a 8.922±1.358a
Hb gdl 12.643±0.798b
12.58±0.776b PCV
36.125 ±1.91c 37.125±2.032c
Trombosit 10
6
mm
3
119.167±13.86d
123.5± 19.670d Leukosit Ribumm3
8.425±0.687 e 8.2 ±2.905e
Neutrofil 20.667 ±9.331 f
18.167 ±10,000f Eosinofil
1.333 ±1.033g 1.333 ±0.512g
Basofil Limfosit
76.167 ±8.377h 78.167 ±11.600h
Monosit 1.833 ±1.329i
2.333 ±1.584i
Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda secara signifikan
0,01
Leukosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil pada tikus yang diberi perlakuan fage ternyata tidak berbeda nyata pengaruhnya dibandingkan dengan kontrol pada
hari ke-16 Tabel 15. Hasil uji beda dua nilai tengah t-test dari neutrofil, eosinofil, dan basofil
tikus
hari ke-16 masing-masing menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna
0.05 dibandingkan dengan kontrol. Menurut Derelanko dan Hollinger 2002 tikus
normal memiliki leukosit = 7-14 x 10
3
mm
-3
; neutrofil 4-50; limfosit = 40- 95; monosit = 0-8; eosinofil = 0-2; dan basofil = 0-2; bila
dibandingkan hasil penelitian Tabel 15 Dapat disimpulkan bahwa seluruh tikus baik perlakuan maupun kontrol memiliki nilai leukosit, neutrofil, limfosit,
monosit, eosinofil dan basofil normal. Menurut Kuby 2007 meningkatnya
eosinofil dan basofil dalam darah mengindikasikan bahwa tubuh terpapar zat asing atau alergen. Penelitian ini menunjukkan bahwa eosinofil dan basofil yang
diberi perlakuan fage FR38 adalah normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa fage FR38 tidak tergolong sebagai alergen dan tidak menimbulkan alergi bagi
tubuh tikus.
4.5 Histopathologi