Fungsi Hati Berat Badan

6.400±0.458 gdl P 0.05. Menurut Meredith 2002 total protein darah pada tikus sprague dawley dewasa jantan normal adalah 5.9-8.4 gdl. Kadar protein darah yang meningkat mengindikasikan kerusakan glomerulus pada ginjal. Berdasarkan perbandingan hasil penelitian Tabel 11 dengan standar tikus normal maka dapat disimpulkan bahwa seluruh nilai kreatinin dan protein darah tikus baik perlakuan maupun kontrol adalah normal. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak mempengaruhi fungsi ginjal. Menurut Kuby 2007 total protein darah yang meningkat mengindikasikan meningkatnya Immunoglobulin Ig darah. Ig yang meningkat menunjukkan bahwa terdapat paparan benda asing atau alergen pada tubuh. Dapat disimpulkan bahwa Fage FR38 tidak menyebabkan alergen total protein darah tikus perlakuan adalah normal.

4.5.2 Fungsi Hati

Pada penelitian ini fungsi hati diukur dengan parameter SGOT serum glutamic oxaloacetic transaminanse atau aspartat transaminase dan SGPT serum glutamic pyruvic transaminase atau alanin transaminase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai SGOT dan SGPT antara perlakuan fage dibandingkan dengan kontrol Tabel 12. Tabel 12 Nilai SGOT dan SGPT pada tikus yang diberi perlakuan fage Parameter Fage IUL Kontrol IUL SGOT 193.50±34.735a 211.67±65.503a SGPT 176.67±27.955b 177.00±36.630b Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda secara signifikan  0,05 SGOT pada tikus yang diberi perlakuan fage 193.50±34.735 ternyata tidak berbeda nyata secara signifikan dibandingkan dengan kontrol 211.67±65.503  hitung 0.05 Tabel 12. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak mempengaruhi fungsi hati. Di duga fungsi hati dipengaruhi oleh ransum tikus dengan komposisi tinggi nutrisi protein dan lemak komposisi pelet jafpa adalah protein 14; lemak 4; serat kasar 8; abu 15; kandungan air 12. Menurut Sartika 2003 ransum standar untuk tikus komposisinya adalah protein kasein 10; minyak jagung 8; air 5; dan pati jagung untuk membuat 100. SGPT pada tikus yang diberi perlakuan fage 176.67±27.955 ternyata juga tidak berbeda nyata secara signifikan dibandingkan dengan kontrol 177.00±36.630  hitung 0.05. Menurut Derelanko dan Hollinger 2002 nilai SGOT dan SGPT normal tikus adalah sangat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, usia, galur, makanan, dan lingkungan hidupnya. SGOT normal tikus adalah 192-262 IUL Meredith 2002. Bila dibandingkan nilai SGOT hasil penelitian Tabel 11 dengan standar tikus normal maka dapat disimpulkan bahwa seluruh nilai SGOT tikus baik perlakuan maupun kontrol adalah normal. Hal ini menunjukkan juga bahwa perlakuan fage tidak mempengaruhi fungsi hati.

4.5.3 Berat Badan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan selama penelitian pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16 pada tikus yang diberi perlakuan fage dan kontrol ternyata tidak ada perbedaan secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari uji T-Test pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, sampai hari ke-16 menunjukkan bahwa perlakuan fage tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna P 0.05 dibandingkan dengan kontrol Gambar 17. Gambar 17 Pertumbuhan tikus kontrol dan perlakuan fage FR38 Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda secara signifikan  0,01 Pada hari ke-16, tikus dengan perlakuan fage FR38 mean = 255.83, n = 6 tidak berbeda beratnya dibandingkan kontrol mean = 250.47g, n = 6 P 0.05. Berat badan normal tikus usia 2.0-3.5 bulan adalah 200-350g Derelanko dan Hollinger 2002; 225-325g Meredith, 2002. Berkurangnya nafsu makan dan berat badan akibat perlakuan merupakan indikasi efek toksik dari suatu perlakuan Kuby 2007. Semua tikus baik perlakuan maupun kontrol terlihat tidak ada yang 200 210 220 230 240 250 260 2 4 6 8 10 12 14 16 B er at B ad an g Hari ke- perlakuan Fage Kontrol a a a a mengalami gangguan nafsu makan dan penurunan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa fage tidak mempengaruhi nafsu makanprilaku makan dan berat badan. 4.5.4 Berat Organ Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat organ tikus Kontrol yaitu Usus besar, Limpa, Ginjal kanan, Ginjal kiri, Lambung, Usus halus, Hati, Paru-paru, dan Jantung; ternyata tidak berbeda nyata dengan berat organ tikus yang diberi perlakuan fage Salmonella P38 indigenous usus besar, limpa, ginjal kanan, ginjal kiri, lambung, usus halus, hati, paru-paru, dan jantung pada hari ke-16 dengan selang kepercayaan 99 Tabel 13. Organ yang diberi perlakuan fage menunjukkanberat yang normal. Menurut Derelanko dan Hollinger 2002 berat ginjal kanan yang normal adalah berkisar 1.839±0.222g dan ginjal kiri berkisar 1.717±0.155g. Tabel 13. Rata-rata berat organ selama perlakuan fage FR38 Organ Kontrol g Perlakuan fage g Usus besar 22.573±2.292a 21.683±1.951a Limpa 0.702±0.100b 0.673±0.210b Ginjal kanan 1.852±0.093c 1.842±0.005c Ginjal kiri 1.822±0.029d 1.830±0.009d Lambung 9.760±1.615d 7.065±1.845d Usus halus 7.007±0.776e 6.872±1.529e Hati 10.103±0.761f 10.002±0.798f Paru-paru 1.992±0.126g 1.970±0.204g Jantung 0.813±0.065h 0.807±0.070h Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda secara signifikan  0,05

4.5.5 Penampakan Feses