4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perbanyakan Fage
4.1.1 Suhu Simpan setelah Produksi
Stock fage yang belum dimurnikan di dalam media NB biasanya disimpan pada suhu kamar. Untuk mengetahui daya simpannya maka pada penelitian ini
dicobakan 2 variasi suhu yaitu suhu ruang 25
o
C dan Suhu 4
o
C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu juga mempengaruhi nilai pfu dari fage FR38 secara
signifikan setelah penyimpanan 3, 6, 9, dan 12 hari
0.01 Tabel 4. Tabel 4 Pengaruh suhu penyimpanan terhadap nilai pfu fage
Lama Simpan
hari Jumlah Fage FR38 pfuml
Suhu kamar 25
o
C 4
o
C 1.5 x 10
7a
1.5 x10
7a
3 1 x 10
5b
9.7 x 10
6c
6 1.9 x 10
3d
3.6 x 10
6e
9 170
f
1.8 x 10
6g
12
h
3.6 x 10
5i
Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada
0,01
Pada penyimpanan suhu kamar terlihat bahwa terjadi penurunan drastis jumlah pfu dari fage pada hari ke-9 170 pfuml dan ke-12 0 pfuml. Hal ini
berbeda secara signifikan dengan penyimpanan pada suhu 4
o
C, jumlah fage FR38 cukup stabil jumlahnya pada hari ke-9 1.8 x 10
6
pfuml dan ke-12 3.6 x 10
5
pfuml. Komponen utama dari fage adalah protein Pelczar dan Chan 2007. Menurut Murphy 2001 protein dan pepton mudah mengalami dekomposisi
menjadi NH
3
, CO
2
, H
2
O. Proses dekomposisi ini diakibatkan oleh adanya proses oksidasi pada pepton atau protein. Pada suhu rendah proses oksidasi berjalan
lambat. Menurut Fennema 2008 dan Belitz dan Grosch 1999 denaturasi protein dapat dihambat dengan melakukan penurunan suhu penyimpanan. Penyimpanan
fage pada suhu rendah menguntungkan karena menurut Jawetz et al. 2005 pada suhu tinggi daya infektifitas virus menurun. Kestabilan dan umur simpan fage
ternyata lebih baik bila disimpan pada suhu rendah.
4.1.2 Buffer Stock
Pada tahap perbanyakan fage, dilakukan pemilihan buffer yang tepat untuk penyimpanan fage setelah proses perbanyakan. Buffer stock fage yang berbeda
yaitu buffer ringer dan buffer SM merk dagang, menjadi perlakuan pada tahap
ini. Jumlah fage FR38 awal yang digunakan adalah 5.7 x 10
5
pfuml Tabel 5. Tabel 5 Pengaruh buffer stock terhadap nilai Plaque Forming Unit
pfu fage FR38 Perlakuan
Hari ke-0 Hari ke-30
pfu Buffer ringer
5.7 x 10
5a
3.4 x 10
4b
Buffer SM 5.7 x 10
5a
5.3 x 10
5c
Keterangan: huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
0,01
Hasil pengamatan pada hari ke-30 menunjukkan bahwa penggunaan buffer yang berbeda ternyata menghasilkan nilai pfu yang berbeda secara signifikan
0,01
. Penggunaan buffer SM ternyata menghasilkan nilai pfu fage FR38 lebih tinggi 5.3 x 10
5
pfuml dibandingkan dengan penggunaan buffer ringer 3.4 x 10
4
pfuml pada hari ke-30. Diduga komposisi penyusun yang berbeda antara buffer ringer dan buffer SM menyebabkan kestabilan fage berbeda pula. Menurut
Atlas 2010 komposisi buffer ringer adalah D-glucosa, magnesium klorida, potasium klorida, sodium potasium dibasic, sodium fosfat monobasic sedangkan
komposisi buffer SM adalah NaCl, MgSO4, Tris-HCl, larutan Gelatin. Diduga gelatin dapat membuat lebih stabil larutan buffer SM, sedangkan D-glukosa pada
buffer ringer sangat mudah berubah akibat proses oksidasi pada ikatan rangkap HC=O apabila penyimpanan dilakukan diatas suhu 20
o
C Fennema 2008. Ketidakstabilan D-glukosa dibandingkan dengan gelatin diduga mempengaruhi
kestabilan atau umur simpan fage. Hasil ini seiring dengan hasil pengamatan ukuran zona bening fage FR38
pada hari ke-0 dan ke-30. Pada pengamatan hari ke-30 ternyata ukuran zona bening fage dengan menggunakan buffer SM lebih luas median = 1.85 mm
dibandingkan dengan menggunakan buffer ringer median = 1.1 mm Gambar 12. Menurut Abedon 2008 dan Jawetz et al. 2005 kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan akan mengganggu daya replikasi dan infektifitas fage; diduga hal ini berpengaruh terhadap pembentukan plak fage.
Gambar 12 Pengaruh buffer ringer dan buffer SM terhadap rata-rata ukuran plaque fage inkubasi 24 jam
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pada penelitian selanjutnya untuk membuat stock fage FR38 digunakan buffer stock buffer SM dan apabila
belum dimurnikan maka fage sebaiknya disimpan pada suhu 4
o
C.
4.1.3 Efisiensi Lisis