Universitas Sumatera Utara
Dan ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan saat mengirimkan press release, yaitu :
a. Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika kegiatan berlangsung hari itu, kirimkan hari itu juga. Jangan menunda-nunda keesokan harinya, kecuali
jika pelaksanaannya malam hari. b. Jika pengirim press release sudah mengenal nama wartawan sesuai dengan
bidangnya, tunjuklah wartawan tadi. c. Pengiriman bisa pula melalui faximile.
d. Jika melampirkan foto atau cetakan-cetakan berwarna atau contoh produk, lebih baik melalui kurir.
e. Konfirmasikan kembali lewat telepon, apakah press release tadi sudah diterima atau belum. Sebab, adakalanya tidak sampai kepada alamat yang
dituju, atau cetakan pada faximile ternyata sangat sulit dibaca Abdullah, 2004 : 84.
Press release yang lebih banyak dibuat oleh staf Humasy Setda Kota Medan adalah press release pasca kegiatan.Namun, tidak menutup kemungkinan
press release pra kegiatan juga pernah dibuat, tetapi tidak terlalu sering seperti press release pasca kegiatan.Press release di buat oleh Humasy Setda Kota
Medan sesuai dengan tupoksi kerjanya yakni bagian publikasi pemberitaan. Setelah press release dibuat, lalu akan langsung dikirim ke media massa melalui
email, dan keesokan harinya press release tersebut sudah menjadi berita yang termuat dalam media massa.
2.1.7 Citra Perusahaan
Menurut Bill Canton dalam Sukatendel 1990 mengatakan bahwa citra adalah “image: the impression, the feeling, the conception which the public has of
a company: a concioussly created impression of an object, person or organization” Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan: kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi Soemirat dan Ardianto, 2004:112. Untuk mengetahui nilai citra perlu
menelaah persepsi dan sikap seseorang terhadap citra organisasi tersebut. Semua sikap bersumber pada organisasi kognitif, pada informasi dan pengetahuan yang
18
Universitas Sumatera Utara
kita miliki. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.
Dan berikut bagan dari orientasi public relations, yakni dalam membangun citra image building dapat dilihat sebagai model komunikasi dalam Public
RelationsSoemirat dan Ardianto, 2004:115. Gambar 2.2
Model Komunikasi dalam Public Relations .
Menurut Frank Jefkins, dalam bukunya Hubungan Mayarakat 1992 ada beberapa jenis citraimage yang dikenal didunia aktivitas public relations, yakni:
1. Citra Cermin mirror image Citra yang diyakini oleh perusahaan bersangkutan, terutama para
pimpinannya yang tidak percaya terhadap kesan orang luar terhadap perusahaan yang dipimpinnya itu tidak selamanya selalu dalam posisi
baik.Ada perbedaan antara citra yang diharapkan dan citra yang ada di lapangan.
2. Citra Kini current image Citra merupakan kesan yang baikdiperoleh dari orang lain tentang
perusahaanorganisasi atau hal yang lain berkaitan dengan produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan
informasi diterima yang kurang baik: sehingga dalam posisi tersebut pihak HumasPRs akan menghadapi risiko yang sifatnya permusuhan,
kecurigaan, prasangka buruk prejudice, dan hingga muncul Sumber
Komunikator Pesan
Komunikan Efek
Perusahaan Lembaga
Organisasi BidangDivi
si Public Relations
PRs Kegiatan-
kegiatan Publik-
publik PRs
Citra publik
terhadap perusahaan
lembaga organisasi
19
Universitas Sumatera Utara
kesalahpahaman misunderstanding yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif
diperolehnya. 3. Citra Keinginan wish image
Citra keinginan adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembagaperusahaan, atau produk yang
ditampilkan tersebut lebih dikenal good awareness, menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan take and give
oleh publiknya atau masyarakat umum. 4. Citra Perusahaan corporate image
Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan corporate image yang
positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang
marketing dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial social care.
5. Citra Serbaneka multiple image Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya
bagaimana pihak HumasPRs akan menampilkan pengenalan awareness terhadap identitas, atribut logo, brand’s name, seragam
uniform para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya, kemudian diunifikasikan atau
diidentikan ke dalam suatu citra serbaneka multiple image yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan corporate image.
6. Citra Penampilan performance image Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subyeknya, bagaimana
kinerja atau penampilan diri performance image para profesional pada perusahaan bersangkutan, misalnya dalam memberikan berbagai
bentuk dan kualitas pelayanannya, bagaimana pelaksanaan etika menyambut telepon, tamu, dan pelanggan serta publiknya, serba
menyenangkan serta memberikan kesan yang selalu baik Ruslan, 2001:72-75.
20
Universitas Sumatera Utara
Dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembentukan citra dari Nimpoena.Model pembentukan citra ini menunjukkan
bagaimana stimulus yang berasal dari luar organisasi dan mempengaruhi respon stimulus atau rangsang yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak
Soemirat dan Ardianto, 2004:115. Gambar 2.3
Model pembentukan Citra Pengalaman Mengenai Stimulus
Stimulus Respon Rangsangan Perilaku
a. Persepsi adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang langsung dikaitkan dengan suatu proses pemahaman, pembentukan makna
pada stimulus indrawi. b. Kognisi adalah suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang
cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. c. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai.
Pada saat stimulus rangsangan diberikan, khalayak akan lanjut ke tahap selanjutnya yakni melakukan persepsi dimana persepsi ini memberikan makna
terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai objek. Selanjutnya akan Kognisi
Persepsi Sikap
Motivasi 21
Universitas Sumatera Utara
dilakukan kognisi, dimana ia mengerti akan rangsangan yang diberikan. Setelah itu muncul dorongan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu atau biasa disebut
dengan motif atau motivasi. Setelah itu munculah sikap, yang merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan terdapat perasaan mendalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. “….proses-proses psikoanalisis yang berlangsung pada individu konsumen
berkisar antara komponen-komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu diartikan sebagai mental representations
citra dari stimulus” Nimpoena, dalam Danasaputra, 1995:36 Soemirat dan Ardianto, 2004:115.
Dalam penelitian ini, kegiatan press release yang dilakukan bagian Humasy Setda Kota Medan merupakan stimulus dan respon yang diharapkan
adalah citra pemerintah Kota Medan. Pentingnya penelitian citra seperti yang diungkapkan H. Frazier Moore dalam Danasaputra yang dikutip oleh Soemirat
dan Ardianto dalam buku Dasar-dasar Public Relations adalah: “penelitian citra menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan
mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, dan apa yang mereka sukai dan tidak sukai
tentang organisasi tersebut” Soemirat dan Ardianto, 2004:115
2.2 KERANGKA KONSEP