Universitas Sumatera Utara
dilakukan kognisi, dimana ia mengerti akan rangsangan yang diberikan. Setelah itu muncul dorongan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu atau biasa disebut
dengan motif atau motivasi. Setelah itu munculah sikap, yang merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan terdapat perasaan mendalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. “….proses-proses psikoanalisis yang berlangsung pada individu konsumen
berkisar antara komponen-komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu diartikan sebagai mental representations
citra dari stimulus” Nimpoena, dalam Danasaputra, 1995:36 Soemirat dan Ardianto, 2004:115.
Dalam penelitian ini, kegiatan press release yang dilakukan bagian Humasy Setda Kota Medan merupakan stimulus dan respon yang diharapkan
adalah citra pemerintah Kota Medan. Pentingnya penelitian citra seperti yang diungkapkan H. Frazier Moore dalam Danasaputra yang dikutip oleh Soemirat
dan Ardianto dalam buku Dasar-dasar Public Relations adalah: “penelitian citra menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan
mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, dan apa yang mereka sukai dan tidak sukai
tentang organisasi tersebut” Soemirat dan Ardianto, 2004:115
2.2 KERANGKA KONSEP
Burhan Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang
sama Bungin, 2001 : 73. Menurut Kerlinger, konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan
mengeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan
hasil penelitian yang dapat dicapai dan menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2004:40.
22
Universitas Sumatera Utara
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun variabel-
variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas X, yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab variabel
yang lain Rakhmat, 2004:12. Variabel bebas x dalam penelitian ini adalah press release Humasy Setda Kota Medan.
b. Variabel terikat Y, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Rakhmat, 2004:12. Maka
variabel Y dalam penelitian ini adalah citra pemerintah Kota Medan.
c. Variabel antara Z atau intervening variable adalah sejumlah gejala
dengan berbagai unsur atau faktor didalamnya yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya pada variabel bebas
Nawawi, 2004:44. Variabel antara Z dalam penelitian ini adalah
karakteristik responden.
2.3 VARIABEL OPERASIONAL
Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka konsep operasional tersebut dijadikan acuan untuk memecahkan masalah. Agar konsep
operasional tersebut dapat membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, maka dioperasionalkan sebagai berikut:
Tabel 2.1
Variabel Operasional
No. Variabel Teoritis
Variabel Operasional 1.
Press release HumasySetda
Kota Medan Variabel X a. Humasy Setda Kota Medan
1. Kredibilitas a. Kompeten
b. Kejujuran 2. Kapabilitas
a. Pengalaman b.
Press release 1. 5W+1H
a. What 23
Universitas Sumatera Utara
b. Who c. When
d. Where e. Why
f. How
2. Singkat 3. Jelas
4. Bahasa 5. Foto
6. Topik
2. Citra Pemerintah Kota Medan
Variabel Y 1. Persepsi
a. Pengetahuan b. Pemahaman
2. Kognisi a. Kepercayaan
b. Keyakinan 3. Motivasi Masyarakat
a. Kepuasan b. Harapan
4. Sikap a. Pandangan
b. Penilaian 3.
Karakteristik Responden 1. Frekuensi mengkonsumsi berita
Pemko Medan melalui media massa surat kabar
2. Pekerjaan 3. Usia
4. Jenis Kelamin 5. Pendidikan
2.4 DEFENISI OPERASIONAL