Validitas dan Realibilitas Instrumen
Setuju 3
2 Tidak setuju
2 3
Sangat tidak setuju 1
4
2. Mengolah dan Menganalisis Data a. Uji Prasyarat
“Uji prasyarat diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak”.
24
1 Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diambil berasal dari dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
25
2 Uji Linieritas:
26
a Membuat hipotesis dalam uraian kalimat H
o
: data status sosial ekonomi orang tua diterima dengan data motivasi belajar siswa tidak berpola linier.
H
a:
data status sosial ekonomi orang tua diterima dengan data motivasi belajar siswa berpola linier.
b Menentukan taraf signifikansi α = 0.5
c Menghitung nilai F
hitung
Menghitung jumlah kuadrat regresi JK
reg a
JK
reg a
= Menghitung jumlah kuadrat regresi JK
reg a ba
JK
reg a ba
= b Menghitung jumlah kuadrat residu JK
res
24
Juliansyah Noor, op.cit, h. 174.
25
Ibid.
26
Syofian Siregar, op.cit, h. 285.
JK
res
= ∑Y² - JK
reg a ba
+ JK
reg a
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi RJK
reg a
RJK
reg a
= JK
reg a
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi RJK
reg ab
RJK
reg ab
= JK
reg a ba
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu RJK
res
RJK
res
= Menghitung F
hitung
F
hitung
= Menghitung F
tabel
F
tabel
= F
α1,n-2
b. Uji Regresi Linear Sederhana “Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel
bebas independent dan satu variabel tak bebas dependent ”.
27
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana karna hanya terdapat satu variabel bebas independent yaitu Status
Sosial Ekonomi Orang Tua, dan juga satu variabel tak bebas dependent yaitu Motivasi Belajar Siswa. Dengan persamaan
sebagai berikut: Y = a + b.X
Dimana: Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas a dan b = konstanta
28
1 Menghitung nilai konstanta b b
=
27
Ibid, 284.
28
Ibid.
2 Menghitung nilai konstanta a a
= 3
Membuat persamaan regresi Y = a + b.X
c. Koefisien Korelasi Dalam budi “Koefisien Korelasi merupakan angka yang
menunjukan tinggi atau rendahnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasi yang tinggi menandakan besarnya
hubungan diantara dua variabel.
29
Menghitung nilai korelasi r r =
√
d. Keofisien Determinasi “Koefisien Determinasi yang dikuadratkan r
Square
dinamakan dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien
determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya presentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y
jika dikalikan dengan 100.
30
“Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan kontribusi yang di berikan variabel X
terhadap perubahan variabel Y ”.
31
KP = r
2
x 100
Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Lemah
29
Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Penelitian, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, h. 115.
30
Ibid, h. 122.
31
Syofian Siregar, op.cit, h. 290.