Hasil Analisis Data Hasil Data Penelitian dan Analisis

5. Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t t-Test karena data yang diperoleh telah memenuhi uji prasyarat analisis yaitu data berdistribusi normal dan berbentuk linear. Tabel 4.37 Hasil Uji Hipotesis Uji T Sumber: Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016 Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diketahui koefesien regresi yang diperoleh sebagai berikut: a. Perumusan hipotesis H o: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. H a : terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Kriteria Uji: 1 Jika t hitung t tabel , berarti H o diterima, H a ditolak 2 Jika t hitung t tabel , berarti H a diterima, H o ditolak 3 ɑ = 0,05, dengan derajat kebebasan yang digunakan adalah db 34 - 2, t tabel = 005;32 = 2,037. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95,0 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 5,551 9,074 ,612 ,545 -12,932 24,035 status sosial ekonomi orang tua ,633 ,175 ,539 3,620 ,001 ,277 ,990 a. Dependent Variable: motivasi belajar siswa Nilai-nilai yang dianalisis adalah t hitung = 3,620 dan t tabel = 2,036. Dapat disimpulkan bahwa t hitung t tabel dan keputusannya H a diterima dan H o ditolak. Dari tabel coefficients ɑ diperoleh nilai Sig = 0,001 Nilai ɑ, karena uji dua sisi maka nilai ɑ nya dibagi 2, sehingga nilai ɑ = 0,05 2 = 0,025. Ternyata: Sig = 0,001 0,025 keputusannya Ho ditolak. Maka terdapat pengaruh yang cukup positif signifikan antara status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah.

C. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Sig = 0,01 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima artinya koefesien regresi positif signifikan. Dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang memiliki tingkat pengaruh sebesar 29,1 pada nilai R-Square yang ada pada hasil uji kofesien determinasi. Nilai ini diperoleh melalui langkah-langkah penelitian yang telah diujikan pada kelas XI dan kelas XII di pondok pesantren Al- hamidiyah Depok sebanyak 34 responden. Diperoleh data yang valid dan reliabel sebanyak 15 soal untuk variabel X dan 12 untuk variabel Y, dari angket yang dicobakan kepada 20 responden di pondok pesantren Darunnajah Jakarta. Hasil angket penelitian yang telah diolah selanjutnya diujikan dengan menggunakan uji pra syarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Dari hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa titik-titik berada disepanjang garis atau tidak jauh dari garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil uji linearitas yaitu untuk mengetahui apakah model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa dengan membandingkan nilai probabilitas sig dan nilai signifikan ɑ = 0,05. Dari data yang diperoleh nilai probabilitas sig 0,01 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Setelah itu, hasil yang didapat dari uji regresi linear sederhana diujikan menggunakan uji t dengan membandingan t hitung dengan t tabel . Dari data yang diperoleh t hitung = 3,620 dan t tabel 2,036. Karena t hitung t tabel maka terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. Pengaruh yang disumbangkan dari variabel bebas status sosial ekonomi orang tua sebesar 29,1 terhadap motivasi belajar siswa, dengan tingkat presentase yang cukup kuat, menurut peneliti hal ini sesuai dengan teori Slameto yang mengatakan bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas-fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. 1 Hal ini bisa dilihat pada hasil penelitian yang telah dijawab oleh siswa yang terdapat pada beberapa indikator instrumen diantaranya pemenuhan kebutuhan peralatan sekolah yang memiliki angka presentase paling tinggi pada pilihan memenuhi semuanya sebesar 64,7 dan penghasilan rata-rata bapak yang memiliki angka presentase paling tinggi pada pilihan 5.000.000 ke atas dengan presentase sebesar 47,1. Status sosial ekonomi orang tua siswa yang ada di pondok pesantren Al- hamidiyah sebagian orang tuanya bisa dikatakan status sosial ekonominya termasuk dalam golongan borjuis dan golongan menengah dimana Karl Marx menjelaskan dalam teorinya, “golongan kapitalis atau borjuis adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi, dan golongan menengah terdiri dari para pegawai pemerintah ” 2 . Hal ini juga bisa dilihat pada hasil penelitian yang telah dijawab oleh siswa yang terdapat pada beberapa indikator instrumen diantaranya kepemilikan harta orang tua selain rumah yang memiliki angka presentase paling tinggi pada pilihan tanah dengan presentasi sebesar 44 dan pekerjaan bapak 1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Ed.rev, Cet.5, h.63 2 “Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi” https:belajar.kemdikbud.go.idSumberBelajartampilajar.php?ver=12idmateri=84lvl1=4lvl2 =0lvl3=0kl=11, yang memiliki angka presentasi paling tinggi di wiraswasta dengan presentase sebesar 61,8 sedangkan pegawai negeri memiliki presentase yang cukup tinggi dengan presentase sebesar 23,5. Hal lain terkait presentase pengaruh yang diberikan variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa datang dari faktor lain, faktor lain tersebut berupa faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti minat, cita- cita dan kondisi siswa yang tidak peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya berupa kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, peran pengajar dan kondisi lingkungan. Terkait dengan penelitian ini, peneliti hanya menggunakan beberapa faktor diantaranya kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi lingkungan. Mungkin saja faktor-faktor lainnya tersebut dapat memberikan sumbangan presentase pengaruh pada motivasi belajar siswa, walaupun akan memiliki tingkat presentase yang berbeda pula. Selanjutnya, jika kita kaitkan dengan hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh Siti Nurhasanah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 yang menunjukkan bahwa pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa terdapat korelasi yang sedang atau cukup kuat. Menurut analasis peneliti hal ini bisa saja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, disamping pengaruh yang diberikan oleh status sosial ekonomi orang tua, peran pengajar juga sangat penting khususnya terkait pemberian bimbingan terhadap anak, hal ini mengingat situasi anak yang tinggal di pondok pesantren dan jauh dari orang tuanya sehingga orang tua tidak dapat terus menerus memperhatikan perkembangan anaknya.

D. Keterbatasan Penelitian

3 Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan ”, Skripsi UIN Jakarta 2013 Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya, antara lain: 1. Penyebaran kuesioner yang dilakukan secara terpisah antara laki-laki dan perempuan menjadikan peneliti tidak bisa mengawasi jawaban responden yang diberikan. 2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa faktor yang terdapat dalam faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan belum cukup untuk membuktikan faktor utama yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, akan lebih baik untuk penelitian selanjutnya menggunakan faktor-faktor lainnya.