Metode Penelitian Populasi dan Sampel

E. Instrumen Penelitian

Karena pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. 11 Variabel serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga instrumen yang dirumuskan sesuai dengan karakteristik sumber data. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri dari variabel bebas independent variable yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat dependent variable yaitu variabel yang dipengaruhi. Pada penelitian ini status sosial ekonomi orang tua sebagai variabel bebas X dan motivasi belajar adalah variabel terikatnya Y. 1. Status sosial ekonomi a. Definisi konseptual Status sosial ekonomi sebagai posisi yang ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang umum berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dan komunitasnya”. 12 b. Definisi operasional Status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan tempat tinggal, kekayaan yang dimiliki, serta kedudukan orang tua dalam masyarakatnya. c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 11 Sugiyono, op.cit, h. 102. 12 Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, Jakarta: Bina Aksara, 1989, Cet.1, h. 26 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X Status Sosial Ekonomi Variabel Dimensi Indikator No.Item Instrumen Jumlah Status Sosial Ekonomi X 1. Penghasilan Orangtua 1. Kebutuhan makanan 2. Kebutuhan sekolah anak 3. Kepemilikan harta 4. Pendapatan orang tua 5. Pengeluaran keluarga dan perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran keluarga 1, 2 3, 4, 5, 6 10, 11, 12 15, 16 17, 18, 19 2 4 3 2 3 2. Pekerjaan Orangtua 1. Status pekerjaan orang tua 2. Tanggungan dalam keluarga 7, 8, 9 13,14 3 2 2. Motivasi belajar a. Definisi konseptual Motivasi belajar merupakan faktor yang menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi belajar dapat menentukan baik tidaknya individu khususnya siswa sebagai peserta didik didalam mencapai tujuan dalam proses belajar, sehingga semakin besar motivasinya maka akan semakin besar juga kepercayaan, kegigihan, dan kesuksesan untuk meningkatkan prestasi dalam belajar. 13 b. Definisi operasional Motivasi sangat dibutuhkan dalam melakukan sesuatu agar dapat tercapai tujuannya. Jika motivasi yang dimiliki besar maka akan memudahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar yang berupa dorongan dari luar mencakup diantaranya kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, dan kondisi lingkungan. c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y Motivasi Belajar Variabel Dimensi Indikator No.Item Instrumen Jumlah Motivasi Belajar Siswa Y 1. Kecemasan terhadap hukuman 1. Semangat dalam belajar 2. Belajar karena takut akan sanksi 20, 21, 29 22 3 1 2. Penghargaan dan pujian 1. Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar 2. Penghargaan dapat membuat anak tidak mau melakukan hal yang lebih menantang 26, 30 32 2 1 13 Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92. 3. Peran orang tua 1. Kehadiran orang tua 2. Memperhatikan kesulitan belajar 23, 25 31, 34 2 2 4. Kondisi lingkungan 1. Keadaan pesantren 2. Pergaulan sebaya teman yang mempengaruhi 24, 33, 35 27, 28 3 2

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Dalam penelitian ini penilaian yang penulis gunakan untuk uji instrumen adalah validitas konstruk, validitas konstruk adalah “validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang di ukurnya”. 14 Validitas konstruk menurut Juliansyah “berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang di ukur, dengan kata lain validitas ini merupakan analisis butir kuisioner untuk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori yang hendak diukur”. 15 Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: 16 √ 14 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014, cet.-2, h. 47. 15 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, h 133. 16 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. x, h.72.