Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

kondisi keuangan perusahaan yang sehat tapi juga kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan kekayaan bagi pemegang saham dan gambaran peningkatan nilai perusahaan.

2.6.2 Kelemahan Metode Market Value Added

Sebagai metode pengukuran kinerja keuangan, MVA juga memiliki kelemahan, menurut Y oung dan O’Byrne 2001, adapun kelemahan dari metode MVA diantaranya adalah : 1. MVA cenderung tidak memperhatikan kesempatan biaya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan. 2. Pengukuran MVA cenderung tidak memperhitungkan uang kas pada masa lalu kepada pemegang saham 3. MVA merupakan pengukuran kekayaan pemegang saham pada suatu periodik tertentu saja.

2.7 Penelitian Terdahulu

Dalam Budiharti 2006 melakukan penelitian mengenai analisis kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk tahun 2004- 2005. Dalam penelitian tersebut dibahas mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan dan nilai tambah ekonomi atau Economic Value Added EVA terhadap Market Value Added MVA. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menganalisis bagaimana kondisi kinerja keuangan Bank BRI ditinjau dari rasio-rasio keuangan, hasil perhitungan Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA yang telah dicapai bank tersebut. Serta penelitian tersebut menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan dan EVA terhadap nilai MVA dari Bank BRI tersebut. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan laba rugi dan neraca triwulan Bank BRI periode tahun 2004-2005. Sedangkan untuk melihat tingkat hubungan dan pengaruhnya antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA digunakan uji analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian tersebut menghasilkan gambaran bahwa kondisi kinerja keuangan bank BRI pada tahun 2005 lebih baik dari tahun 2004 ditinjau dari hasil perhitungan EVA dan MVA bank tersebut. Nilai EVA pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 140,78 persen jika dibandingkan dengan tahun 2004. Nilai MVA pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 4,05 persen, yang tadinya pada tahun 2004 hanya sebesar Rp 21.618.716 menjadi Rp 22.493.542 di tahun 2005. Sedangkan apabila ditinjau dari rasio-rasio keuangan, kinerja keuangan bank BRI pada tahun 2005 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2004. Hasil analisis uji regresi berganda menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan pada umumnya tidak berpengaruh kecuali rasio CAR terhadap EVA. CAR berpengaruh negatif terhadap EVA yang berarti bahwa setiap penurunan CAR sebesar 1 persen akan menaikkan EVA sebesar RP 1.135.320 hasil perhitungan pada penelitian. Dan untuk hasil pengujian pengaruh EVA terhadap MVA menunjukkan bahwa EVA berpengaruh positif terhadap MVA. Tiap-tiap kenaikan EVA sebesar Rp 1 Juta akan menaikkan MVA sebesar Rp 1,6 juta hasil perhitungan pada penelitian tersebut Prehatiningsih 2007, melakukan penelitian mengenai kinerja keuangan PT Bank Danamon Tbk. Dalam penelitianya, digunakan analisis rasio keuangan, metode pengukuran EVA dan MVA, serta melakukan uji analisis korelasi untuk melihat hubungan antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA yang dihasilkan. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat kinerja Bank Danamon dalam menghasilkan kekayaan bagi investornya. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio yang terkait dengan Earning Meassurement yakni Return on Assets ROA, Return on Equity ROE dan Earning Per Share EPS. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS Versi 13 yaitu uji Korelasi Pearson dan Regresi Linear Berganda. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa secara keseluruhan ditinjau dari Economic Value Added EVA bank Danamon adalah baik, karena sebagian besar hasil perhitungannya bernilai positif yang berarti perusahaan tersebut telah mampu menciptakan nilai tambah bagi ekonomis bagi investornya dan cenderung mengalami peningkatan. Untuk nilai Market Value Added MVA yang dicapai bank Danamon secara keseluruhan adalah positif, hal ini menggambarkan bahwa bank Danamon telah dapat memberikan kekayaan bagi pemegang sahamnya dan memiliki rata-rata di tiap periodenya adalah Rp 11.139.697,53 dalam jutaan. Namun memasuki tahun 2005 dan 2006, nilai MVA perusahaan mengalami fluktuasi sebagai implikasi dari kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil. Untuk uji regresi berganda, diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan MVA adalah EVA, ROE dan EPS. EVA dan ROA memiliki pengaruh positif terhadap MVA sedangkan ROE memiliki pengaruh yang negatif terhadap perubahan MVA perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kajian kinerja keuangan bank merupakan suatu sarana yang dapat digunakan untuk melihat kondisi keuangan suatu bank dan untuk mengetahui kemampuan suatu bank dalam memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan operasional bank tersebut. Selain itu dengan mengkaji kinerja keuangan perlu dilakukan untuk melihat perkembangan bank dari sisi kekuatan kekayaan ekonominya. Perkembangan bank diharapkan dapat memberikan perananya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, suatu bank diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham yakni memberikan kesejahteraan bagi para investornya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diharapkan pengukuran kinerja dilakukan bertujuan tidak hanya untuk melihat apakah kondisi keuangan sehat atau tidak sehat, namun juga dapat memberikan gambaran kemampuan suatu bank dalam memberikan nilai tambah dan kekayaan bagi investornya. Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja keuangan pada Bank Internasional Indonesia BII, Tbk . Dengan menggunakan rasio keuangan, metode Economic Value Added EVA dan Metode Market Value Added MVA, serta melakukan analisis untuk melihat hubungan dan pengaruh antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA. Pengukuran kinerja keuangan didasarkan pada laporan keuangan perusahaan tersebut yang telah dipublikasikan. Laporan keuangan tersebut dipublikasikan dalam rangka pemberian gambaran bagi investor agar menanamkan sahamnya. Metode rasio keuangan memberikan gambaran kinerja keuangan BII secara keseluruhan ditinjau dari kondisi pos-pos kas yang sehat atau tidak. Metode pengukuran EVA memberikan hasil perhitungan apakah BII telah berhasil memberikan nilai tambah ekonomi bagi bank itu sendiri dan pemegang sahamnya. Sedangkan metode MVA menghitung kinerja perusahaan yang ditinjau dari nilai pasar perusahaan