Laporan Neraca Laporan Keuangan

dua daftar yang disusun oleh akuntansi pada akhir periode untuk suatu perusahaan. dua daftar tersebut diantaranya adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba, dan terdapat beberapa perusahaan yang juga menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan laba yang ditahan. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan Martono, 2002. Laporan keuangan dianggap sebagai suatu media dalam penyampaian informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan. Adapun beberapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan diantaranya adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat tertentu Ikatan Akutansi Indonesia, 2002. Laporan keuangan pada umumnya dipersiapkan secara periodik. Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis. Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan progress report perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi.

2.3.1 Laporan Neraca

Neraca atau laporan laporan posisi keuangan balance sheet atau statement of financial position adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Menurut Munawir 1995, neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca disusun untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tannggal tertentu biasanya pada saat tutup buku. Neraca memberikan informasi seberapa sehat atau seberapa kuat kondisi keuangan suatu perusahaan dengan melihat seberapa besar bagian yang dimiliki perusahaan dan seberapa besar bagian yang berada di tangan pihak ketiga kreditor. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset aktiva, kewajiban dan ekuitas. a. Aset aktiva merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset adalah dana perusahaan yang akan di alokasikan. Aset aktiva dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit Munawir, 1995. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti: 1. Aset lancar aktiva lancar, merupakan jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan dan beban di bayar di muka. Kas, atau dikenal dengan uang tunai cash merupakan sumber ekonomi yang telah dialokasikan untuk digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional misalnya sebagian kas digunakan untuk pembelian aktiva tetap, sebagian lagi kas dialokasikan untuk pembayaran hutang serta kegiatan operasional lainnya. Piutang adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Investasi jangka pendek atau disebut juga dengan penanaman modal dalam jangka waktu kurang lebih atau satu tahun. Dan beban adalah pengurangan dari pendapatan yang akan menghasilkan laba bersih pada laporan labarugi. 2. Aset tidak lancar atau disebut juga aset jangka panjang, adalah jenis aset aktiva yang diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, alat produksi, investasi jangka panjang, serta aset tidak berwujud yang tidak lancar. Aset aktiva berwujud yang tidak lancar sering pula disebut sebagai aset tetap fixed asset. Aset tetap berwujud merupakan sumber kekayaan perusahaan yang fisiknya dapat dilihat. Sedangkan aktiva atau aset tetap tidak berwujud yang tidak lancar merupakan kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang secara fisik tidak tampak, hal tersbut merupakan suatu hak yang mengandung nilai yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat digunakan dalam kegiatan operasionalnya, misalnya hak cipta, lisensi dan lainnya. b. Kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi hutang lancar hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Menurut Munawir 1995, hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sejak tanggal neraca, yang di bayar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang hampir jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka. Sedangkan hutang jangka panjang merupakan kewajiban keuangan hutang yang memiliki jangka waktu pembayaran masih lama yakni lebih dari satu tahun dari tanggal neraca. Hutang jangka panjang terdiri dari hutang obligasi, hutang hipotik hutang yang dijamin, pensiun dan pinjaman jangka panjang lainnya. c. Ekuitas modal, modal sendiri memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting. Menurut Munawir 1995, modal adalah bagian hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba ditahan. Ekuitas modal juga dapat diartikan sebagai kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. Modal adalah dana yang diserah oleh para pemilik owner. Dana modal dapat digunakan untuk pembelian gedung, tanah, perlengkapan dan sebagainya yang secara tidak langsung menghasilkan dan menjadi aset tetap. Selain itu modal juga dapat digunakan untuk hal-hal produktif misalnya modal disalurkan sebagai pembiayaan, yang hasilnya nanti dibagikan kepada pemilik modal, bukan pemilik dana lainnya.

2.3.2 Laporan Rugi Laba