Perumusan dan Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan data time series dari laporan kinerja keuangan BII selama suatu periode tertentu sebagai sumber data. Periode waktu laporan keuangan yang akan digunakan sebagai sumber data adalah laporan keuangan selama enam tahun terakhir, mulai dari tahun 2004 sampai dengan 2009. Data yang diolah dengan alat statistik regresi dan korelasi pada penelitian ini mengacu pada program statistik yaitu Statistic Packages For Social Sciences SPSS Version 15.

3.5.5 Perumusan dan Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan dan jawaban mengenai suatu uji yang diharapkan dapat teruji kebenarannya serta mampu memberikan gambaran terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian in i adalah ”variabel-variabel yang telah di defenisikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA”. Adapun perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : Ho : Dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen dalam hal ini adalah rasio keuangan CAR, EPS dan ROE dan EVA terhadap variabel dependen yakni MVA. Ha : Dinyatakan bahwa ada variabel yang lebih besar atau lebih kecil dari nol dan ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel-variabel independen yakni rasio keuangan CAR, EPS,dan ROE serta EVA terhadap variabel dependen yakni MVA. Dimana Ho menunjukkan bahwa hipotesis nol dan Ha menunjukkan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis tersebut perlu dilakukan untuk melihat kelayakan model yang dirancang serta untuk mengetahui apakah variabel independennya memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Uji signifikansi terhadap konstanta dan masing-masing variabel independen ditujukan oleh besarnya nilai probabilitas hasil output, dan nilai ini dapat diketahui dari p-value-nya, F hitung, dan t hitung. Adapun pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak Hipotesa adalah sebagai berikut : 1. Ho diterima jika F atau t hitung lebih kecil dari F atau t tabel, dan atau nilai p-value pada kolom sig lebih besar dari level of significant α, sehingga Ha ditolak. 2. Ha diterima jika F atau t hitung lebih besar dari F atau t tabel, dan atau nilai p-value pada kolom sig lebih kecil dari level of significant α, Sehingga Ho ditolak. Tingkat = 10 persen dipilih karena untuk memperkecil toleransi kesalahan yang mungkin akan terjadi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Pada 15 Mei 1959 merupakan awal berdiri dari Bank Internasional Indonesia BII, Tbk. Seiring dengan perjalananya sebagai bank swasta di Indonesia, akhirnya pada tahun 1988 BII berhasil menjadi salah satu bank devisa dan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Pada Desember 2003 konsorium Sorak, yang anggotanya terdiri dari Asia Financial Holding Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd, dan Barclays Bank PLC, melakukan pengambilalihan 51 persen kepemilikan Bank melalui proses penjualan yang dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN. Dan pada September 2008, Mayban Offshore Corporate Services Labuan Sdn. Bhd. MOCS melakukan penyelesaian pengambilalihan 100 persen saham Sorak Financial Holding Pte,Ltd, pemilik 55,51 persen saham BII. Dalam perkembanganya, BII telah menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang memberikan pelayanan perbankan konsumer, UKM Usaha Kecil Menengah dan komersial serta pelayanan terhadap korporasi. Dalam menjalin kerjasama dengan unit bisnis perbankan, UKM dan Komersial, perbankan korporasi fokus untuk menghasilkan referensi bagi nasabah-supplier dan distributor. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan perbankan transaksional di antara pihak-pihak terkait. Bagi BII, layanan prima adalah faktor utama yang menjadi keunggulan kompetitif dan faktor pendorong pertumbuhan serta ekspansi di pasar. Awal tahun 2006, BII mulai menerapkan peningkatan layanan dan berhasil menaikkan peringkat layanan BII dari posisi 13 ke posisi tujuh berdasarkan MRI. Pada tahun 2007, BII terus mengalami peningkatan dalam hal pelayanan dan menduduki posisi lima dan di tahun 2008 naik menjadi peringkat ketiga. Memasuki tahun 2009, BII berhasil mencapai peringkat kedua terbaik. Prinsip yang mendasari layanan prima BII adalah bila nasabah merasakan layanan terbaik di cabang, maka akan lebih mudah