Capital Adequacy Ratio CAR Return On Equity ROE

3. Bagian ketiga yakni menunjukkan hasil-hasil dari perhitungan di luar operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan. 4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang isidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan. 2.4 Analisa Rasio Keuangan Rasio keuangan Wikipedia, 2010 atau rasio finansial adalah suatu alat analisis yang dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan neraca, laporan labarugi, laporan aliran kas. Menurut Munawir 1995 rasio menggambarkan suatu hubungan mathematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Hasil perhitungan analisis rasio ini dapat memberikan informasi terkait kondisi keuangan yang dapat menjadi bahan masukan untuk membimbing investor dan kreditor dalam membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu Erich A Helfert, 1996 : 87. Analisis rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk menilai resiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang utama dan perlu diperhatikan dalam menganailis kinerja keungan diantaranya adalah :

1. Capital Adequacy Ratio CAR

Capital Adequacy Ratio CAR atau disebut dengan rasio permodalan atau rasio solvabiltas digunakan untuk melihat bagaimana kecukupan modal yang dimiliki suatu bank, memungkinkan manajemen bank untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut Dendawijaya, 2000. Capital Adequecy Ratio CAR ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Suatu bank dikatakan solvabel, apabila bank tersebut memiliki aset kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya dan apabila keadaan bank tersebut sebaliknya, dimana semua aset yang dimiliki bank tersebut tidak dapat membayar semua hutangnya maka bank tersebut dikatakan insolvabel.

2. Return On Equity ROE

Return On Equity ROE adalah rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kapital yang ada untuk mendapatkan net income Kasmir, 2003. Atau dengan kata lain ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih berdasarkan modal sendiri. 3. Earning per Share EPS Earning per Share EPS merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih terhadap saham biasa yang beredar Brigham dan Houston, 2006. Laba bersih per saham adalah Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. Salah satu alasan investor untuk menanamkan modalnya adalah pertimbangannya dalam memperoleh dividen Maka dapat dikatakan investor akan cenderung memilih saham yang memiliki nilai EPS tinggi dibandingkan saham yang memiliki EPS rendah. EPS yang rendah cenderung membuat harga saham turun.

2.5 Metode Economic Value Added EVA