Panen II Jumlah Tubuh Buah Jamur pada Satu Rumpun

commit to user 25 buah. Hal ini dikarenakan molase yang mempunyai kandungan kalori yang tinggi Pamungkas, 2000 sehingga mampu memberikan tambahan nutrisi pada jamur untuk tumbuh dengan baik. Sedangkan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik dalam merangsang jumlah tubuh buah jamur adalah perlakuan dengan tanpa penambahan molase yaitu 6 buah. Hal ini dikarenakan nutrisi yang terdapat pada media kurang untuk mensuplai kebutuhan tumbuh jamur, sehingga pertumbuhannya pun kurang baik.

2. Panen II

Panen I perlakuan media sengon dilakukan saat jamur berumur antara 70 – 77 hari setelah inokulasi dan perlakuan media glugu dan akasia panen pertama dilaksanakan saat jamur berumur antara 89 – 98 hari setelah inokulasi. Hasil analisis ragam terhadap jumlah tubuh buah jamur panen II lampiran 1.d menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan macam media dan pemberian molase. Perlakuan macam media tidak berpengaruh nyata, dan pemberian molase memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah tubuh buah jamur panen II. Tabel 8. Pengaruh Pemberian Molase Terhadap Jumlah Tubuh Buah Jamur Panen II Konsentrasi Molase Rata-rata 0 ml 7 b 5 ml 11 ab 10 ml 12 a 15 ml 13 a 20 ml 12 a Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji Duncan taraf 5 Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik dalam merangsang jumlah tubuh buah jamur adalah perlakuan dengan penambahan molase 15 mlbaglog yaitu 13 buah, dan ini tidak berbeda nyata dengan penambahan molase 5 ml, 10 ml, serta 20 mlbaglog. Hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang berguna yang terdapat pada molase seperti kalsium, magnesium, gula, dan lain sebagainya Pamungkas, 2000 dapat diserap oleh jamur sehingga membantu dalam commit to user 26 pertumbuhan jamur tersebut. Sedangkan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik dalam merangsang jumlah tubuh buah jamur adalah perlakuan dengan tanpa penambahan molase yaitu 7 buah, dan ini juga tidak berbeda nyata dengan penambahan molase 5 mlbaglog. Hal ini dikarenakan adanya kekurangan nutrisi untuk mencukupi kebutuhan tumbuh jamur tiram putih. Pada penambahan molase 5 ml dan 10 mlbaglog mempunyai rata- rata jumlah tubuh buah jamur masing-masing 11 dan 12 buah dikarenakan nutrisi yang ditambahkan pada media juga lebih sedikit sehingga kebutuhan nutrisi yang diserap jamur belum cukup untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik. Adapun pada penambahan molase 20 mlbaglog hanya menghasilkan rata-rata 12 tubuh buah jamur, hal ini disebabkan jamur tiram yang terdapat pada media tersebut kurang bisa menyerap nutrisi keseluruhan yang terdapat pada media sehingga pertumbuhan dan perkembangannya juga kurang baik dibandingkan dengan pertumbuhan jamur tiram putih dengan penambahan molase 15 mlbaglog. Perlakuan macam media tidak memberikan pengaruh nyata terhadap Jumlah tubuh buah jamur panen II, hal ini disebabkan karena nutrisi pada pada semua media tersedia banyak dan dapat mencukupi kebutuhan tumbuh jamur, dan jamur mampu menyerap nutrisi-nutrisi tersebut dengan baik sehingga macam media tidak dapat meningkatkan jumlah tubuh buah jamur pada panen II.

3. Panen III

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

PENGARUH PENAMBAHAN AMPAS TEH PADA MEDIA TANAM TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

7 46 28

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Dengan Penambahan Limbah Batang Dan Tongkol Jagung.

0 3 14

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Dengan Penambahan Limbah Pertanian Jerami Padi Dan Batang Jagung.

0 1 15

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN MOLASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Molase Dengan Dosis Yang Berbeda.

0 4 15

PENDAHULUAN Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Molase Dengan Dosis Yang Berbeda.

0 2 4

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN MOLASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tambahan Molase Dengan Dosis Yang Berbeda.

0 3 15

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus PADA MEDIA SERBUK KAYU.

0 1 14

Pengaruh penambahan jerami padi pada media tanam terhadap produktivitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

0 8 142

Pengaruh Penambahan Molase pada Media Tanam terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 83