commit to user 41
86,61 gram; 89,83 gram; 88,81 gram. Hal ini berbeda dengan panen-panen sebelumnya. Ini membuktikan bahwa pemberian molase yang lebih banyak
dan dapat termanfaatkan dengan baik oleh jamur yang tumbuh di dalamnya maka hasilnya pun akan lebih baik karena semakin banyak nutrisi yang
tersedia untuk kebutuhan tumbuh dan berkembang. Sesuai dengan penelitian Dewi 2009 pemberian blotong 0,04 kg yang sama-sama merupakan
limbah pabrik gula seperti halnya molase dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram putih. Meskipun demikian, perlakuan lain yang menggunakan
penambahan molase tetap menghasilkan berat tubuh buah jamur lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang tidak menggunakan penambahan
molase. Hal ini dikarenakan adanya penambahan nutrisi pada media tumbuh jamur yang mencukupi kebutuhan tumbuh jamur dan dapat terserap dengan
baik sehingga menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik. Sedangkan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik dalam merangsang berat
tubuh buah jamur adalah perlakuan dengan tanpa penambahan molase yaitu rata-rata 48,81 gram. Hal ini disebabkan adanya kekurangan nutrisi pada
media tumbuh jamur sehingga kebutuhan nutrisi jamur tiram belum tercukupi.
6. Berat Total Tubuh Buah Jamur
Hasil analisis ragam terhadap berat total tubuh buah jamur lampiran 1.n menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan macam
media dan pemberian molase. Perlakuan macam media dan pemberian molase memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap berat total tubuh
buah jamur. Tabel 23. Pengaruh Macam Media Terhadap Berat Total Tubuh Buah Jamur
Kg Macam Media
Rata-rata Sengon
0,489
a
Glugu 0,436
b
Akasia 0,416
b
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji Duncan taraf 5
commit to user 42
Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui bahwa perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik dalam merangsang berat tubuh buah
jamur adalah perlakuan dengan media sengon yaitu dengan rata-rata 0,489 kg. Sedangkan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik
dalam merangsang berat tubuh buah jamur adalah perlakuan dengan media akasia yaitu dengan rata-rata 0,416 kg dan ini tidak berbeda nyata dengan
berat total jamur pada media glugu yaitu 0,436 kg. Hal ini dikarenakan tekstur kayu sengon yang lebih lunak sehingga nutrisi yang terkandung di
dalamnya mudah terserap dan menjadikan pertumbuhan jamur lebih baik. Selain itu juga dikarenakan adanya kandungan nutrisi pada serbuk kayu
sengon yang lebih tinggi dibanding kayu lain sehingga juga memacu pertumbuhan jamur tiram putih. Sesuai pernyataan Parlindungan 2000,
bahwa serbuk kayu yang baik untuk digunakan sebagai media tanam jamur adalah serbuk kayu yang mengandung karbohidrat antara lain serat, lignin,
selulosa dan hemiselulosa. Tabel 24. Pengaruh Pemberian Molase Terhadap Berat Total Tubuh Buah
Jamur Kg Konsentrasi
Molase Rata-rata
0 ml 0,301
b
5 ml 0,483
a
10 ml 0,484
a
15 ml 0,494
a
20 ml 0,474
a
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji Duncan taraf 5
Berdasarkan tabel 24 dapat diketahui bahwa perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik dalam merangsang berat tubuh buah
jamur adalah perlakuan dengan penambahan molase 15 mlbaglog yaitu rata-rata 0,494 kg dan ini tidak berbeda nyata dengan penambahan molase 5
ml, 10 ml serta 20 mlbaglog yaitu rata-rata berat masing-masing 0,483 kg; 0,484 kg; 0,474 kg. Sedangkan perlakuan yang memberikan pengaruh
kurang baik dalam merangsang berat tubuh buah jamur adalah perlakuan dengan tanpa penambahan molase yaitu rata-rata 0,301 kg. Adanya gula
commit to user 43
yang terkandung dalam molase meskipun dalam jumlah sedikit ternyata mampu meningkatkan berat tubuh buah jamur. Hal ini sesuai dengan
penelitian Sumiati dan Herbagiandono cit. Putranti 2003 yang menambahkan gula pasir 5 yang ternyata sangat nyata dalam
meningkatkan bobot segar jamur. Berat tubuh buah jamur pada keseluruhan panen di setiap perlakuan
media sengon rata-rata menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan media glugu dan akasia. Hal ini disebabkan karena kayu
sengon mempunyai serat yang kasar, mudah lapuk, dan mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi sehingga baik untuk digunakan sebagai media
tanam jamur tiram Suriawiria, 2000. Pada umumnya, jamur tiram tumbuh pada kayu atau serbuk kayu bertajuk rimbun, berumur lebih dari 10 tahun,
dan bukan jenis kayu yang mengandung minyak Djarijah dan Djarijah, 2001. Meskipun demikian, ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa
serbuk kayu yang paling baik dalam memberikan hasil jamur tiram adalah kayu sengon.
Pada perlakuan penambahan molase dari panen I sampai panen ke V menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil jumlah
tubuh buah jamur pada perlakuan tanpa penambahan molase. Hal ini membuktikan bahwa adanya penambahan molase mampu meningkatkan
jumlah tubuh buah jamur sesuai dengan pernyataan Pamungkas 2000, meskipun hanya mengandung gula dalam jumlah sedikit, molase dapat
meningkatkan berat segar jamur dan masa periode panen.
E. Interval Panen