Informasi kebangkrutan digunakan untuk melakukan langkah-langkah preventif sehinggga biaya kebangkrutan bisa dihindari atau dapat
diminimalisir.
3. Metode Altman Z-Score 3.1 Menilai Kebangkrutan dengan Metode Altman
Analisis Z-Score Altman, penerapan analisis rasio keuangan masih terbatas karena dilakukan secara terpisah, artinya setiap rasio diuji secara terpisah.
Untuk mengatasi keterbatasan analisa rasio tersebut, Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistik
yaitu analisis diskriminan yang digunakan untuk memprediksi kabangkrutan perusahaan dengan metode Altman Z-Score.
Ketepatan prediksi masa depan berlaku selama emiten mempunyai kondisi keuangan yang sama dengan pada saat prediksi dilakukan. Apabila emiten
melakukan perbaikan kerja melalui strategi yang tepat, kemungkinan besar ada ketidaktepatan prediksi. Namun kelemahan apapun yang dihadapi, pada
kenyataannya prediksi masih selalu digunakan untuk pengambilan keputusan.
3.2 Rasio-rasio Prediksi Kebangkrutan Bank
Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kebangkrutan
bank yaitu Altman,1968 :
a. Working CapitalTotal Assets
Modal kerja yang di sini dimaksud adalah selisih antara aktiva lancar current assets dengan hutang lancar current liabilities. Sedangkan current
assets pada perusahaan perbankan terdiri dari cash on hand and banks, placement
Universitas Sumatera Utara
in other banks, notes and securities, loan and investment . Current liabilities
terdiri dari demand deposit, time deposit, dan saving deposit. Sedangkan total assets
adalah semua assets yang ada di dalam perusahaan tersebut. Formula yang digunakan adalah :
Working capital to total assets =
Semakin tinggi nilai rasio yang dihasilkan maka memberikan indikasi semakin baik pula penggunaan modal kerja terhadap total asset perusahaan yang
dimiliki, dan semakin rendah rasio tersebut memberikan indikasi penggunaan modal kerja yang tidak maksimal.
b. Retained EarningTotal Assets
Rasio ini merupakan rasio profitabilitias yang mendeteksi atau mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu.
Retained earnings di sini adalah laba ditahan. Rasio ini mengatur akumulasi laba
selama perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi memungkinkan untuk
memperlancar akumulasi laba ditahan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan yang masih relatif muda pada umumnya akan menunjukkan hasil rasio tersebut
yang rendah, kecuali yang labanya sangat besar pada masa awal berdirinya. Formula yang digunakan adalah :
Retained earning to total assets =
Universitas Sumatera Utara
Semakin besar rasio tersebut maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut
dari segi penggunaan asset dan begitu pun sebaliknya. c.
Earning Before Interest and TaxTotal Assets Rasio Earning Before Interest and Tax di sini adalah operating income.
Rasio ini merupakan kontributor terbesar dari model tersebut. Beberapa indikator yang dapat digunakan dalam mendeteksi adanya masalah pada kemampuan
profitabilitas perusahaan diantaranya adalah, piutang dagang meningkat, rugi terus-menerus dalam beberapa kuartal, persediaan meningkat, penjualan menurun,
terlambatnya hasil penagihan piutang, kredibilitas perusahaan berkurang serta kesediaan memberi kredit pada konsumen yang tak dapat membayar pada waktu
yang telah ditetapkan. Formula yang digunakan adalah : Earning before interest and tax to total assets
= Sama halnya dengan RETA maka semakin besar rasio tersebut akan
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset dan begitu pun
sebaliknya. d.
Market Value EquityBook Value of Debt Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memberikan jaminan kepada setiap hutangnya melalui modalnya sendiri. Rasio market value equity
di sini adalah closing price tahunan dikali dengan total share tahunan. Modal yang dimaksud di sini adalah gabungan nilai pasar dari modal
Universitas Sumatera Utara
biasa dan saham preferen, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang. Formula yang digunakan :
Market value equity to book value of debt =
Semakin tinggi rasio tersebut maka semaikn baik pula kondisi perusahaan. Hal ini memberikan indikasi bahwa perusahaan mampu dalam memberikan
jaminan kepada setiap hutangnya melalui modalnya sendiri. Semakin rendah rasio tersebut maka mencerminkan kondisi perusahaan yang kurang baik.
e. SalesTotal Assets
Rasio ini merupakan rasio yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode
tertentu. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Sales yang dipakai pada perusahaan perbankan
adalah revenue. Formula yang digunakan adalah : Sales to total assest
= Semakin tinggi rasio maka memberikan indikasi semakin meningkatnya
penjualan yang diperoleh dari total asset yang dimilki perusahaan. Hal ini mencerminkan kondisi perusahaan yang baik. Namun sebaliknya semakin rendah
rasio maka semakin rendah pula penjualan yang diperoleh jika dibandingkan dengan total asset yang dimiliki.
3.3 Pengaruh Kebangkrutan Bank Terhadap Harga Saham