e. Sales to Total Assets STA
Rasio keuangan sales to total assets STA yang tertinggi tahun 2005 diperoleh Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sebesar Rp.0,146432427, tahun
2006 diperoleh Bank Danamon Tbk sebesar Rp.0,160095197, tahun 2007 diperoleh Bank Eksekutif Internasional Tbk sebesar Rp.0,134325067, tahun 2008
diperoleh Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sebesar Rp.0,124480882, dan tahun 2009 diperoleh Bank Danamon Tbk sebesar Rp.0,194733708. Sales to total
assets yang terendah tahun 2005 diperoleh Bank Mutiara Tbk dh Bank Century
Tbk sebesar Rp.0,086568748 dan tahun 2006 sampai tahun 2009 diperoleh Bank Mandiri Persero Tbk yaitu tahun 2006 sebesar Rp.0,090092458, tahun 2007
sebesar Rp.0,084902421, tahun 2008 sebesar Rp.0,089246072,dan tahun 2009 sebesar Rp.0,096507158. Semakin tinggi rasio maka memberikan indikasi
semakin meningkatnya penjualan yang diperoleh dari total asset yang dimilki perusahaan. Hal ini mencerminkan kondisi perusahaan yang baik. Namun
sebaliknya semakin rendah rasio maka semakin rendah pula penjualan yang diperoleh jika dibandingkan dengan total asset yang dimiliki.
f. Harga Saham
Harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 yang tertinngi diperoleh Bank Danamon Tbk sebesar
3658,1 dan yang terendah diperoleh Bank Eksekutif Internasional Tbk sebesar 44,8. Pada tahun 2006 harga saham tertinggi diperoleh Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk sebesar 5245 dan yang terendah Bank Eksekutif Internasional Tbk
Universitas Sumatera Utara
sebesar 42,6. Tahun 2007 harga saham tertinggi diperoleh Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sebesar 7365 dan yang terendah Bank Eksekutif Internasional Tbk
sebesar 49,7. Tahun 2008 harga saham tertinggi diperoleh Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sebesar 4597,5 dan yang terendah Bank Eksekutif Internasional Tbk
sebesar 34. Sedangkan untuk tahun 2009 harga saham yang tertinggi diperoleh Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sebesar 7670 dan yang terendah Bank
Mutiara Tbk dh Bank Century Tbk sebesar 50. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar
sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik. Dan sebaliknya jika semakin banyak
investor yang menjual atau melepaskan maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan
kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum semakin baik keuangan perusahaan dan semakin banyak
keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, kemungkinan harga saham akan naik. Tetapi saham yang memiliki tingkat keuntungan yang baik juga bisa
mengalami penurunan harga. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan pasar saham. Hal seperti ini tidak akan hilang jika kepercayaan pemodal belum pulih, kondisi
ekonomi belum membaik ataupun hal-hal lainnya. Salah satu resiko dari pemegang saham adalah menurunnya harga saham. Hal ini dapat diatasi dengan
cara menahan saham tersebut sampai keadaan pasar membaik.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Altman Z-Score