Teknik Pengumpulan Data Jadwal Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Metode pengumpulan data tahap pertama melalui studi pustaka, yaitu jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data tahap kedua melalui studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data berupa harga saham dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Klasifikasi Variabel

Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen terikat dan variabel independen bebas. a. Variabel Dependen terikat Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. b. Variabel Independen bebas Variabel independen yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Umar,2003:50. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rasio keuangan altman z-score.

2. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel merupakan penjelasan-penjelasan variabel yang telah dipilih. Defenisi operasional ini adalah : Universitas Sumatera Utara a. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan closing price diperusahaan perbankan pada setiap transaksi lima hari sebelum tutup buku akhir tahun yang dikalkulasikan dengan transaksi pada lima hari setelah tutup buku awal tahun menjadi rata-rata harga saham perbankan tersebut. Rata-rata harga saham perbankan = ∑ ∑ b. Variabel Independen bebas Nilai rasio keuangan Altman Z-Score merupakan variabel X yaitu: 1. Working Capital to Total Assets WCTA : perbandingan antara modal kerja bersih dan total aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut: Working capital to total assets = 2. Retained Earning to Total Assets RETA : perbandingan antara saldo laba dan total aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut: Retained earning to total assets = 3. Earning Before Interest and Tax to Total Assets EBITTA : perbandingan antara laba sebelum biaya bunga dan pajak dengan total aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut: Earning before interest and tax to total assets = Universitas Sumatera Utara 4. Market Value Equity to Book Value of Debt MVEBUL : perbandingan antara nilai pasar ekuitas dan nilai buku hutang. Rumusnya adalah sebagai berikut : Market value equity to book value of debt = 5. Sales to Total Assets STA : perbandingan antara penjualan dan total aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut : Sales to total assest = Adapun gambaran secara ringkas tentang identifikasi variabel penelitian dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Identifikasi Variabel Penelitian No. Variabel Defenisi Indikator Skala 1. Z-ScoreX Nilai rasio keuangan altman z-score. Z= 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1 X5 Rasio a.WCTAX1 Perbandingan modal kerja dengan total asset. Rasio b.RETAX2 Perbandingan saldo laba dengan total aktiva. Rasio c.EBITTA X3 Perbandingan pendapatan sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva. Rasio d.MVEBUL X4 Perbandingan nilai pasar ekuitas dengan nilai buku hutang. Rasio e.STAX5 Perbandingan pendapatan dengan total asset. Rasio 2. Harga SahamY Harga saham selama 5 hari sebelum tutup buku dan 5 hari setelah tutup buku. ∑ transaksi ∑ hari transaksi Rasio Sumber : Hasil Olahan Peneliti Universitas Sumatera Utara Dari gambaran identifikasi variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa masing- masing variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala rasio.

F. Metode Analisis Data

Analisis data adalah merupakan kegiatan mengolah data yang telah terkumpul kemudian dapat memberikan interprestasi pada hasil-hasil tersebut. Kegiatan dalam analisis data meliputi pengelompokan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel yang diteliti telah sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian data dari variabel yang diteliti.

2. Analisis Altman Z-Score

Metode Altman Z-Score dengan formulasi sebagai berikut: Z = 1,2 WCTA + 1,4 RETA + 3,3 EBITTA + 0,6 MVEBUL + 1 STA WCTA : Working Capital to Total Assets : perbandingan antara modal kerja bersih dan total aktiva. RETA : Retained Earning to Total Assets : perbandingan antara saldo laba dan total aktiva. Universitas Sumatera Utara EBITTA : Earning Before Interest and Tax to Total Assets : perbandingan antara laba sebelum biaya bunga dan pajak dengan total aktiva. MVEBVD : Market Value Equity to Book Value of Debt : perbandingan antara nilai pasar ekuitas dan nilai buku utang. STA : Sales to Total Assets : perbandingan antara penjualan dan total aktiva. Dari model Altman Z-Score tersebut, menurut Altman 1968 maka kondisi perusahaan perbankan dibagi menjadi empat kategori, yaitu : a. Apabila nilai Z-Score di atas 2,99 Z-Score 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat. b. Apabila nilai Z-Score antara 2,7 sampai 2,99 2,7 Z-Score 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang memiliki sedikit masalah keuangan tetapi tidak serius. c. Apabila nilai Z-Score antara 1,8 sampai 2,69 1,8 Z-Score 2,69 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang akan mengalami masalah keuangan jika tidak melakukan perbaikan dalam manajemen maupun struktur keuangannya. Pada kondisi ini perlu adanya kehati-hatian pihak perusahaan untuk mengambil setiap tindakan maupun kebijakan yang berhubungan dengan penanganan masalah keuangan yang terjadi. d. Apabila nilai Z-Score dibawah 1,88 Z-Score 1,88 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang mengalami masalah keuangan yang serius. Dalam hal ini Universitas Sumatera Utara perusahaan dapat dikatakan bangkrut karena terkena masalah yang serius dan tidak dapat ditangani lagi.

3. Analisis Statistik

3.1 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasanya merupakan model regresi yang menghasilkan estimasimator linier tidak bias yang terbaik. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji statistik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. Jika data menyebar diantara garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdisitribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dilakukan melalui analisis grafik dan analisis Kolmogorov- Smirnov K-S. Hipotesisnya sebagai berikut : H : data residual berdistribusi normal H 1 : data residual tidak berdistribusi normal Bila signifikansi 0,05 dengan α = 5 berarti data normal dan H diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi 0,05 berarti data tidak normal dan H 1 diterima.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat nilai dari statistik Durbin Watson D-W test. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai Durbin Watson DW menurut Ghozali 2006:100 dengan ketentuan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Keputusan Durbin Watson DW Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 DW dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ DW ≥ du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 - dl DW 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 - du ≤ DW ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi positif dan negative Tidak ditolak du DW 4 – dl Sumber : Aplikasi Analisis Multivariate Keterangan : du = batas atas, dl = batas bawah Berdasarkan tabel keputusan DW tersebut maka dapat ditentukan suatu data penelitian terbebas dari autokorelasi atau tidak.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali,2006:125. Jika varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan uji Glejser dan melihat pola diagram pencar dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika diagram pencar ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur pada suatu sudut atau bagian maka model regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau telihat acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

1.2 Regresi Sederhana

Regresi sederhana digunakan untuk menganalisis pengaruh kebangkrutan bank dengan Z-Score terhadap harga saham. Rumus yang digunakan adalah diadopsi dari Algifari 2000:9 sehingga terdapat dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + bX Keterangan : Y = Harga Saham Variabel Dependen a = Konstanta b = Koefisien Variabel Independen X = Nilai Z-Score Variabel Independen

1.3 Koefisien Determinasi

Dalam uji regresi dianalisis pula besarnya koefisien determinasi R2. Koefisien determinasi R2 ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Jika nilai R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

G. Jadwal Penelitian

Pada awal bulan september pengajuan penelitian ini dimulai, kemudian pada akhir oktober penelitian tersebut diseminarkan. Mulai dari bulan oktober sampai januari pengumpulan data dan bimbingan penelitian dilakukan. Dan pada pertenganhan februari penelitian diselesaikan. Pada minggu ketiga dibulan februari diadakan ujian meja hijau. Adapun jadwal penelitian yang telah direncanakan dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini : Tahapan Penelitian Sep 2010 Okt 2010 Nov 2010 Des 2010 Jan 2011 Feb 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Ujian Meja Hijau Sumber : Hasil Olahan Penelitian Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 20 perusahaan dari 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel tersebut terlebih dahulu dihitung nilai altman z-score masing-masing dengan rumus : Z = 1,2 + 1,4 + 3,3 + 0,6 + 1 Dimana : X1 = Working Capital Total Assets X2 = Retairned Earnings Total Assets X3 = Earning Before Interest and Taxes Total Assets X4 = Market Value of Equity Book Value of Total Liabilities X5 = Sales Total Assets Penelitian ini adalah termasuk penelitian populasi yang ingin melihat dan meneliti semua populasi. Sedangkan populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Perbankan merupakan perusahaan yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

5 107 80

Analisis Hubungan Leverage dengan Altman Z-Score Pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

2 52 157

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z Score pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 91 91

Analisis Hubungan Variabel Makro Ekonomi Dengan Resiko Kebangkrutan (ALTMAN Z-SCORE) Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 23 94

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

Pengaruh Prediksi Kebangkrutan Dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 1

Analisis Ketepatan Prediksi Potensi Kebangkrutan Melalui Altman Z-Score dan Hubungannya Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Jakarta.

0 0 1

Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

0 0 10

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

3 15 17