Fame’e go Famuli nukha

3.2.7 Fame’e go

Fame’e gö artinya menghantar makanan. Acara ini dilakukan beberapa hari setelah falöwa. Kelompok ibu-ibu dari sowatö datang berkunjung ke rumah pengantin pria dan membawa sedikit makanan berupa daging babi rebus dan makanan kecil lainnya. Pada saat ini pengantin pria menyulangi pengantin wanita dan sebaliknya. Setelah itu, pada saat rombongan akan pulang, diberikan seekor babi sebagai penghormatan untuk dibawa ke desa sowatö.

3.2.8 Famuli nukha

Famuli nukha artinya mengembalikan kain. Pada saat ini kedua pengantin baru beserta beberapa orang keluarga dekat mengunjungi orang tua pengantin wanita. Mereka mengembalikan barang-barang yang mungkin dipinjam pada saat pesta falöwa seperti kain sarung, kain kebaya dan asesoris. Pada saat ini mereka juga membawa makanan berupa daging babi asap disebut ni’okoli. Setelah acara makan, kedua orang tua si wanita memberkati pengantin baru dengan memercikkan air sama seperti acara fanefe idanö seperti yang sudah dikemukakan di atas. Tujuannya adalah agar kedua pengantin tetap rukun, sehat-sehat dan mendapat keturunan. Tahapan-tahapan di atas adalah tahapan perkawinan secara umum. Kegiatan musikal dilakukan pada tahap kelima fame’e dan folohe bawi böwö dan tahap ke enam falöwa. Untuk lebih jelasnya urutan tahapan perkawinan tersebut di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 1 Tahap-tahap kegiatan perkawinan adat Nias Utara secara umum No. Acara Tujuan Kegiatan Musik 1. Famaigi Niha Melihat calon pengantin wanita - 2. Fame’e Laeduru Menghantar cincin tunangan - 3. Fanunu Manu Pemberitahuan kepada penduduk desa - 4. Femanga mbawi Nisilahulu Penentuan besar jujuran - 5. Fame’e dan Calon pengantin wanita ”menangis” Pemukulan garamba, faritia dan göndra Folohe bawi böwö Menghantar jujuran berupa dua ekor babi Fangowai dan hendri-hendri 6. Falöwa Pesta perkawinan Pemukulan garamba, faritia, dan göndra bolihae 7. Fame’e gö Menghantarkan makanan - 8. Famuli Nukha Mengembalikan kain - Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Pihak pengantin laki-laki tome berjalan kaki sambil bernyanyi Bölihae,yang berfungsi memberikan semangat dalam perjalanan rombongan menuju kediaman pihak pengantin perempuan Sowatö Gambar 2. Para orang tua yang pria dan anak muda baik dari pihak tome maupun pihak sowatö berdiri di depan rumah bernyanyi nyanyian Fangowai untuk menyambut tamu yang datang Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Para orang tua yang wanita dan anak gadis baik dari pihak tome maupun pihak sowatö berdiri di depan rumah bernyanyi nyanyian Fangowai untuk menyambut tamu yang datang Gambar 4. Pihak mempelai perempuan Sowatö memuji tome dengan nyanyian Hendri-hendri sesaat setelah menerima babi adat bawi böwö Universitas Sumatera Utara

BAB IV NYANYIAN SINUNÖ DALAM KONTEKS PERKAWINAN FALÖWA