Fungsi dan Kegunaan NYANYIAN SINUNÖ DALAM KONTEKS PERKAWINAN FALÖWA

BAB IV NYANYIAN SINUNÖ DALAM KONTEKS PERKAWINAN FALÖWA

4.1 Fungsi dan Kegunaan

Pada umumnya pesta perkawinan merupakan kejadian penting pada suku- suku bangsa di dunia, tak terkecuali pada suku Nias. Perkawinan pada orang Nias jelas bukan hanya hubungan antara laki-laki dan perempuan, namun merupakan hubungan antara dua kelompok keluarga dalam arti luas. Hubungan itu di Nias disebut famakhai sitenga bö’ö artinya menjalin hubungan dari tidak bersaudara menjadi bersaudara melalui proses perkawinan. Rasa sukacita kedua kelompok keluarga tersebut timbul akibat hubungan keluarga yang baru itu. Bukti kegembiraan itu tergambar dalam teks Sinunö falöwa bölihae, fangowai dan hendri-hendri yang menyatakan rasa sukacita antara sowatö dan tome. Dengan demikian dalam konteks ini, sinunö falöwa berfungsi sebagai ungkapan emosional yakni kegembiraan rasa sukacita. Pada perkawinan yang diadatkan falöwa menjadi keharusan untuk memainkan alat musik garamba, faritia dan göndra sebagai pemberitahuan kepada masyarakat tentang keberadaan upacara tersebut sehingga setiap orang yang mendengarkan sejauh bunyi musik dapat didengarkan akan mengetahui akan adanya pesta perkawinan 1 1 Alat musik garamba, faritia dan gondra secara khusus hanya dimainkan pada pesta perkawinan. Artinya jika ketiga alat musik ini dimainkan bersama-sama dalam ensembel menandakan bahwa sedang berlangsung pesta perkawinan. . Di sini bunyi musik berfungsi sebagai media komunikasi yaitu Universitas Sumatera Utara memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa ada kejadian penting di dalam desa yakni pesta perkawinan. Sinunö falöwa yakni bölihae, fangowai dan hendri-hendri turut berperan didalam kehidupan sosial masyarat Nias yang dalam hal ini upacara perkawinan. Setiap perkawinan yang mengikuti prosedur adat istiadat, biasanya disertai dengan penampilan musik vokal ini. Di luar konteks ini, sinunö falöwa hampir tidak pernah ditampilkan. Bölihae digunakan untuk mengurangi rasa lelah tome dalam berjalan menuju rumah sowatö. Fangowai digunakan untuk menyambut dengan hormat para tamu yang datang, dan hendri-hendri sebagai pujian kepada tamu tome pada saat penyampaian babi adat.

4.2 Prosedur belajar