Data Wawancara PENYAJIAN DATA

dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai pembinaan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Tipe wawancara yang digunakan oleh peneliti ialah tipe wawancara terstruktur. Penulis terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan. Namun di dalam prosesnya sendiri, penulis tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan- pertanyaan baru. Adapun hasil wawancara dengan beberapa informan adalah sebagai berikut: 4.1.1. Wawancara dengan Kepala Bagian Umum Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan Pertanyaan : Menurut pendapat Ibu, apakah yang dimaksud dengan disiplin? Jawaban : Disiplin itu adalah menaati semua kewajiban di instansinya dan berusaha untuk menjauhi larangan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah 53 tahun 2010 tentang disiplin. Karenanya, pembinaan disiplin diarahkan agar pegawai di kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dapat memahami dan melaksanakan peraturan tersebut. Pertanyaan : Bagaimana penerapan Peraturan Pemerintah 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara? Jawaban : PP 53 tahun 2010 sudah diterapkan di Kantor regional VI Badan Kepegawaian Negara. Misalnya saja dalam hal absensi. Daftar hadir didata tiap hari, ada hand key yang langsung merekam jam hadir pegawai. Bagi pegawai yang sering absen akan diberi sanksi. Di BKN pegawai tiap harinya diberi uang makan, dan akan diakumulasi setiap 1 bulan sekali. Pegawai yang datangnya telat, uang makan akan dipotong pada hari tersebut. Pertanyaan : Di Kantor Regional VI BKN adakah waktu yang ditentukan untuk merencanakan upaya pembinaan disiplin? Jawaban : Untuk merencanakan pembinaan disiplin tidak ada ditentukan waktunya. Jika dilihat perlu, maka akan direncanakan upaya-upaya untuk membina disiplin pegawai. Misalnya saja, untuk inspeksi mendadak sidak akan dilakukan dengan tiba-tiba. Biasanya dilakukan 1 atau 2 bulan sekali untuk melihat bagaimana produktivitas kerja pegawai di tiap bidang. Selain itu, jika dirasa perlu untuk meningkatkan kedisiplinan dapat direncanakan perumusan Tata Urusan Dalam kembali menyangkut kehadiran pegawai, izin keluar kantor atau cuti kerja, seragam kerja, pengerjaan tugas, dan sebagainya. Pertanyaan : Di Kantor Regional VI BKN adakah waktu yang ditentukan untuk mengevaluasi upaya pembinaan disiplin? Jawaban : Tidak ditentukan, namun biasanya untuk hal kehadiran akan dilihat tiap bulannya dan pembinaan disiplin kerja dievaluasi sebelum merumuskan rencana kerja. Pertanyaan : Apa sajakah sanksi yang diberi jika ada pelanggaran disiplin? Jawaban : Sanksi secara umum untuk setiap Pegawai Negeri Sipil telah diatur dalam Peraturan Pemerintah 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Sanksi diberi sesuai kesalahan yang dilakukan. Secara khusus jika ada suatu kegiatan yang dibuat di BKN misalnya untuk senam pagi, jika ada pegawai yang tidak hadir akan mendapat teguran dari atasan langsungnya. Pertanyaan : Dalam hal pembinaan disiplin kerja, kendala apa yang dialami di Kantor Regional VI BKN? Jawaban : Untuk teknisnya hampir tidak ada. Namun yang biasanya menjadi kendala ialah jika dari Pegawai Negeri Sipil itu sendiri sulit untuk diarahkan. Pertanyaan : Apa harapan Ibu ke depan dalam hal pembinaan disiplin Pegawai Negeri Sipil? Jawaban : Pensosialisasian aturan harus lebih sering dilakukan, Pegawai Negeri Sipil sendiri pun harus memiliki rasa sadar untuk taat dan disiplin akan aturan-aturan tersebut. 4.1.2. Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan Pertanyaan : Apa saja kebijakan yang diterapkan yang diterapkan untuk meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil? Jawaban : Mengenai masuk kerja, yaitu masuk setiap hari Senin sampai Jumat. Untuk hari Senin sampai Kamis jam kerja adalah pukul 07.30 s.d. 16.00, sedangkan untuk hari Jumat jam kerja adalah pukul 07.30 s.d. 16.30. Setiap pegawai harus mendata kehadiran melalui hand key. Data jam kehadiran pegawai pada hand key akan direkap 1 bulan sekali oleh Sub Bagian Kepegawaian, lalu ditindaklanjuti oleh bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian. Kemudian diberi kepada masing-masing bidang agar atasan langsung melihat. Selain itu, senam pagi juga merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan melihat disiplin pegawai juga. Pegawai yang mengikuti senam pagi akan didata oleh sub bagian kepegawaian. Pertanyaan : Ketidakdisiplinan dalam hal apa yang biasanya terjadi di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara? Jawaban : Dalam hal kehadiran. Beberapa pegawai masih sering telat masuk. Namun, untuk masalah penyelesaian pekerjaan hampir tidak ada yang sampai melakukan kesalahan fatal. Pertanyaan : Apa saja peraturan atau kebijakan yang mendukung pembinaan disiplin kerja PNS di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara? Jawaban : PP 53 tahun 2010 tentng disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Tata Urusan Dalam. Peraturan Pemerintah 53 tahun 2010 merupakan peraturan untuk semua Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan, Tata Urusan Dalam merupakan peraturan yang disepakati bersama untuk Pegawai Negeri Sipil di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara secara khusus. Kadang ada kebijakan dari atasan langsungnya di masing-masing bidang dan seksi. Pertanyaan : Bagaimana pemberian sanksi atau hukuman disiplin ringan pada Pegawai Negeri Sipil? Jawaban : Sanksi ketidakdisiplinan ringan ialah teguran lisan bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 5 hari, teguran tertulis bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 6 sampai 10 hari, dan pernyataan tidak puas secara tertulis bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 11 sampai 15 hari. Pertanyaan : Bagaimana pemberian sanksi atau hukuman disiplin sedang pada Pegawai Negeri Sipil? Jawaban : Sanksi ketidakdisiplinan sedang ialah penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 16 sampai 20 hari, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 21 sampai 25 hari, penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 26 sampai 30 hari. Pegawai Negeri Sipil yang pada akhir tahun hanya mencapai 25 dua puluh lima persen sampai dengan 50 lima puluh persen sasaran kerja juga akan dikenai hukuman disiplin ringan. Pertanyaan : Bagaimana pemberian sanksi atau hukuman disiplin berat pada Pegawai Negeri Sipil? Jawaban : Sanksi ketidakdisiplinan berat ialah penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 31 sampai 35 hari, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi pegawai yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 36 sampai 40 hari, pembebasan dari jabatan bagi pegawai yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 41 sampai 45 hari, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 46 hari atau lebih. Pegawai Negeri Sipil yang pada akhir tahun hanya mencapai kurang dari 25 dua puluh lima persen sasaran kerja juga akan dikenai hukuman disiplin berat. Pertanyaan : Selama 2 tahun ini adakah pegawai yang dikenai sanksi atau hukuman disiplin? Jawaban : Ada, biasanya atasan langsung yang memberi teguran kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. Pertanyaan : Adakah rencana Bapak ke depan dalam hal pembinaan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara? Jawaban : Saya ingin pembinaan disiplin kerja dapat lebih ditingkatkan dan pegawai pun memiliki kesadaran yang tinggi akan disiplin. Kalau ada rencana akan dibahas natnti bersama-sama. 4.1.3. Wawancara dengan Kepala Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan Pertanyaan : Menurut Bapak, mengapa disiplin kerja penting bagi Pegawai Negeri Sipil? Jawaban : Disiplin kerja sangat penting agar tercipta keteraturan dan loyalitas di masing-masing instansi tempat kerjanya, sehingga dapat mencapai target yang ditentukan. Kalau tidak ada disiplin kerja, tidak bisa dibayangkan ketidakteraturan yang akan terjadi. Pertanyaan : Bagaimana pensosialisasian peraturan, kegiatan, dan sanksi disiplin kerja di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara? Jawaban : PP 53 tahun 2010 disosialisasikan dari pusat lalu di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara disosialisasikan ke tiap tupoksi bidang. Untuk peraturan tentang jam kerja, Tata Urusan Dalam yang mengatur bagaimana Pegawai Negeri Sipil Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara menaati ketentuan yang ada di Lingkungan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara. Itu disosialisasikan melalui tiap bidang lalu ke tiap-tiap seksi. Pertanyaan : Adakah waktu yang ditentukan untuk merencanakan upaya pembinaan disiplin? Jawaban : Biasanya dilakukan tiap tahun saat ada rencana kerja. Namun tidak menutup kemungkinan jika dilihat perlu suatu tindakan pembinaan, maka akan direncanakan upaya-upaya untuk membina disiplin pegawai. Pertanyaan : Adakah waktu yang ditentukan untuk mengamati dampak pembinaan disiplin? Jawaban : Setiap kali telah melakukan inspeksi mendadak sidak akan dilihat sudah sejauh apa pembinaan disiplin berdampak pada disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil atau disiplin terhadap waktu. Sidak sendiri dilakukan 1-2 kali sebulan. Pertanyaan : Apakah pemberian sanksi terhadap pelanggar disiplin itu penting menurut Bapak? Jawaban : Sangat penting. Sanksi tersebut dapat menjadi shock therapy bagi pelanggarnya, sehingga Pegawai Negeri Sipli yang bersangkutan akan merasa ada efek jera dan Pegawai Negeri Sipil yang lainnya akan berpikir panjang untuk melanggar disiplin kerja. Pertanyaan : Selama 2 tahun ini adakah pegawai yang dikenai sanksi atau hukuman disiplin? Jawaban : Dalam hal kehadiran dan keterlambatan ada beberapa, sehingga mendapat teguran dari atasan langsung. Ada yang pernah mendapat hukuman disiplin sedang, yaitu penurunan pangkat 1 tahun karena tidak menyelesaikan tugas berkas penting tepat waktu sehingga merugikan instansi. Dalam hal ini hanya itu saja yang dapat saya beritahu, karena ini bersifat rahasia. Pertanyaan : Apa saja dampak pembinaan disiplin kerja bagi Pegawai Negeri Sipil di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara? Jawaban : Pembinaan disiplin dapat memicu prestasi dan produktivitas kerja pegawai karena diarahkan untuk dapat disiplin dalam bekerja dan dalam hal kehadiran, pegawai-pegawai dapat taat akan aturan karena kalau tidak akan dikenai sanksi, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan atau norma-norma. 4.2. Data Kuesioner 4.2.1. Karakteristik Informan Penyajian karakteristik informan bertujuan untuk mengenal ciri-ciri khusus yang dimiliki informan, sehingga memudahkan peneliti untuk menganalisis. Adapun karakteristik informan dapat dilihat dari tabel-tabel berikut: Tabel 1 Distribusi Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi orang Persentase 1. Laki-laki 15 57,7 2. Perempuan 11 42,3 Jumlah 26 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data pada tabel menunjukkan bahwa informan yang berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 15 orang 57,7 dan informan yang berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 11 orang 42,3. Informan yang paling banyak ialah yang berjenis kelamin laki-laki. Tabel 2 Distribusi Identitas Informan Berdasarkan Usia No. Usia tahun Frekuensi orang Persentase 1. 21 – 30 5 19,2 2. 31 – 40 11 42,3 3. 41 – 50 8 30,8 4. 51 tahun ke atas 2 7,7 Jumlah 26 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data pada tabel menunjukkan bahwa informan yang berusia 21-30 tahun ada sebanyak 5 orang 19,2. Informan yang berusia 31-40 tahun ada sebanyak 11 orang 42,3. Informan yang berusia 41-50 tahun ada sebanyak 8 orang 30,8. Sedangkan yang berusia 51 tahun ke atas ada sebanyak 2 orang 7,7 Informan yang paling banyak ialah yang berusia 31-40 tahun.