Tempat dan Waktu Penelitian Survei Populasi Jajagoan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Desa Kampung Baru, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara dengan ketinggian tempat berkisar 250-350 mdpl, dengan tofografi datar, dengan jenis tanah sawah Andosol BPS, 2012 dan Distan, 2012. Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari hingga bulan Mei 2014.

3.2 Survei Populasi Jajagoan

Penentuan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda dilakuakan dengan menggunakan metode survei di lapangan areal sawah petani penanaman padi. Tujuan dilakukanya survei untuk mendapatkan jumlah populasi jajagoan di lokasi areal persawahan petani dengan menyurvei lima 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Badar Desa Kampung Baru dan Desa Salang Alas dengan jumlah 62 rumpun dengan luas petak amatan 375 m 2 . Pada Kecamatan Lawe Sumur Desa Terutung Megara Lawe Pasaran dan Desa Lawe Sumur masing-masing jumlah populasi jajagoan 75 rumpun dengan luas petak amatan 450 m 2 dan 37 rumpun dengan luas petak amatan 150 m 2 , sedangkan Kecamatan Babussalam Desa Batu Mbulan dan Desa Gusung Mentali jumlah populasi jajagoan 40 dengan luas petak amatan 300 m 2 dan 48 rumpun dengan luas petak amatan 288 m 2 . Setelah diketahui jumlah jumlah jajagoan di areal persawahan petani maka selanjutnya hasil populasi yang di dapat di jadikan sebagai dasar penentuan populasi dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.3 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam percobaan penelitian ini adalah : benih padi non hibrida varietas Ciherang bersertifikat, biji jajagoan dari areal penanaman padi sawah petani, pupuk Urea, TSP, SP-36 dan KCL.

3.4 Metode Penelitian

Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terpisah dalam rancangan acak kelompok faktorial. Percobaan terdiri atas dua faktor dengan tiga ulangan. Setiap satuan percobaan berupa plot berukuran 3 m x 3 m. Jarak antar plot 0,5 m, jarak petak utama 1 m, jarak antar ulangan 1 m dan jarak tanam 20 x 20 cm per plot tanaman dengan perlakuan sebagai berikut : - Petak Utama : Faktor waktu penyiangan jajagoan secara manual tangan disimbolkan dengan P terdiri dari 5 taraf : P0 : Tanpa penyiangan P1 : Waktu penyiangan jajagoan berumur 3 MST P2 : Waktu penyiangan jajagoan berumur 6 MST P3 : Waktu penyiangan jajagoan berumur 9 MST P4 : Waktu penyiangan jajagoan berumur 12 MST - Anak Petak : Faktor jumlah populasi jajagoan disimbolkan dengan J dengan 4 taraf : J0 : Bebas gulma jajagoan dilakukan dengan cara manual tangan J1 : Populasi jajagoan 105 per plot dengan jarak tanam jajagoan 22 cm dihitung dari tanaman utama. Universitas Sumatera Utara J2 : Populasi jajagoan 210 per plot dengan jarak tanam jajagoan 16 cm dihitung dari tanaman utama. J3 : Populasi jajagoan 210 per plot dengan jarak tanam jajagoan 12 cm dihitung dari tanaman utama. Penanaman Jajagoan Penanaman jajagoan pada populasi per plot pada penelitian dilakukan dengan cara, jajagoan ditanam antar baris tanaman padi diukur dari setiap tanaman utama dalam barisan. Pada perlakuan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 22 cm diukur dari setiap tanaman utama dengan luas plot 3 m x 3 m dan jumlah baris tanaman padi berjumlah 15 rumpun dengan jumlah jajagoan 7 rumpun pada baris tanaman padi sehingga total jajagoan ditanam berjumlah 105 per plot. Pada perlakuan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 16 cm diukur dari setiap tanaman padi dalam barisan dengan luas plot 3 m x 3 m dan jumlah baris tanaman padi berjumlah 15 rumpun dengan jumlah jajagoan 14 rumpun pada baris tanaman padi sehingga total jajagoan ditanam berjumlah 210 per plot. Sedangkan perlakuan populasi dengan jarak tanam jajagoan 12 cm diukur dari setiap tanaman padi dalam barisan dengan luas plot 3 m x 3 m dan jumlah baris tanaman padi berjumlah 15 rumpun dengan jumlah jajagoan 14 rumpun pada baris tanaman padi sehingga total jajagoan ditanam berjumlah 210 per plot. Universitas Sumatera Utara Kombinasi perlakuan Dari perlakuan waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda akan diperoleh 20 kombinasi perlakuan, yaitu : 1. P0J0 2. P1J0 3. P2J0 4. P3J0 5. P4J0 6. P0J1 7. P1J1 8. P2J1 9. P3J1 10. P4J1 11. P0J2 12. P1J2 13. P2J2 14. P3J2 15. P4J2 16. P0J3 17. P1J3 18. P2J3 19. P3J3 20. P4J3 Dimana : Jumlah kombinasi perlakuan : 4 x 5 = 20 Perlakuan Jumlah ulangan : 3 ulangan Ukuran plot penelitian : 3 x 3 m Total jumlah plot penelitian : 60 plot Jumlah tanaman padi perplot : 225 tanaman Jumlah tanaman seluruhnya : 13.500 tanaman Jumlah tanaman per lubang : 1 tanaman Jumlah jajagoan per lubang : 1 rumpun Populasi jajagoan dengan jarak tanam 22 cm : 105 rumpunplot Total populasi jajagoan dengan jarak tanam 22 cm : 6.300 rumpun Populasi jajagoan dengan jarak tanam 16 cm : 210 rumpunplot Total populasi jajagoan dengan jarak tanam 16 cm : 12.600 rumpun Populasi jajagoan dengan jarak tanam 12 cm : 210 rumpunplot Total populasi jajagoan dengan jarak tanam 12 cm : 12.600 rumpun Jumlah tanaman sampel : 3 tanaman Total jumlah tanaman sampel : 180 tanaman Universitas Sumatera Utara Jumlah tanaman padi destruktif : 3 tanaman Total jumlah tanaman padi destruktif : 180 tanaman Jumlah jajagoan destruktif : 3 rumpun Total jumlah jajagoan destruktif : 180 rumpun Jumlah sampel gabah berisi dan gabah hampa : 3 tanaman Total jumlah gabah berisi dan gabah hampa : 180 tanaman Jumlah tanaman sampel gabah kering : 3 tanaman Total jumlah tanaman sampel gabah kering : 180 tanaman Luas lahan penelitian : 786,5 m 2 Yijk = µ + αi + δik + βj + αβij + εijk Menurut Gomez, 1995, Model Linier yang diasumsikan dalam rancangan acak petak terpisah RPT adalah : Dimana : Yijk : Nilai pengamatan pada taraf ke- i faktor A, taraf ke j faktor B dan ulangan ke- k µ : Nilai tengah umum αi : Pengaruh taraf ke- i dari faktor A βj : Pengaruh taraf ke -j dari faktor B αβij : Pengaruh interaksi taraf ke- i faktor A dengan taraf ke- j faktor B δik : Pengaruh acak untuk petak utama εijk : Pengaruh acak untuk anak petak Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Minitab 16. Jika perlakuan waktu penyiangan dan kerapatan gulma menunjukkan pengaruh nyata Universitas Sumatera Utara maka dilanjutkan dengan menguji beda rata-rata dengan BNJ Beda Nyata Jujur selang kepercayaan 95 Pramesti, 2009.

3.5 Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pemberian Azolla Uutuk Mengurangi Dosis Urea Padi Sawah (Oryza sativa L ) Pada Inseptisol di Silakkidir Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun

0 21 61

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang Terhadap Pemberian Pupuk Organik

1 70 104

Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam

0 30 181

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Akibat Pemberian Amandemen Bokashi Jerami Dan Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Tanah Salin

1 34 155

Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Pada Jarak Tanam Dan Persiapan Tanah Yang Berbeda

0 43 187

Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Pada Pwersiapan Tanah Dan Jumlah Bibit Yang Berbeda

5 55 131

tudi Potensi Kompetisi beberapa Aksesi Gulma Jajagoan (Echinochloa crus-galli L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Hibrida.

0 2 76

Pengaruh Waktu Penyiangan dan Tingkat Populasi Jajagoan (Echinochloa crus-galli) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kabupaten Aceh Tenggara.

0 1 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Padi Sawah - Pengaruh Waktu Penyiangan dan Tingkat Populasi Jajagoan (Echinochloa crus-galli) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kabupaten Aceh Tenggara.

1 1 14

PENGARUH WAKTU PENYIANGAN DAN TINGKAT POPULASI JAJAGOAN (Echinochloa crus-galli) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KABUPATEN ACEH TENGGARA TESIS

1 1 24