waktu penyiangan jajagoan berumur 3 MST rataan luas daun tanaman diperoleh 399,94 cm
2
4.3 Bobot Kering Tajuk Tanaman Padi
.
Daftar sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh waktu penyiangan jajagoan umur 6, 9 dan 12 MST berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk
tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata pada umur 3 MST. Pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering tajuk
tanaman berpengaruh nyata pada umur 3, 6, 9 dan 12 MST. Sedangkan interaksi waktu penyiangan jajagoan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan
yang berbeda berpengaruh nyata pada umur 9 MST, tetapi tidak berpengaruh nyata pada umur 3, 6 dan 12 MST.
Data pengamatan bobot kering tajuk tanaman pada umur 3, 6, 9 dan 12 MST terdapat pada Lampiran 30, 33, 37 dan 40. Daftar sidik ragam terdapat pada
Lampiran 31, 34, 38 dan 41. Pada Tabel 4 telah disajikan rataan pengaruh waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda serta
kombinasi waktu penyiangan jajagoan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 3, 6, 9 dan 12
MST.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Pengaruh waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda serta kombinasi waktu penyiangan dan populasi
jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering tajuk tanaman padi umur 3, 6, 9 dan 12 MST.
Populasi Jajagoan
Waktu Penyiangan Jajagoan P0
P1 P2
P3 P4
Rataan
Pengamatan 3 MST
……………….. g ………………..
J0 1.90
1.95 1.52
1.53 1.41
1.66 a J1
1.20 1.25
1.22 1.14
1.16 1.19 b
J2 1.04
1.18 1.14
1.09 1.06
1.10 bc J3
0.91 1.04
0.97 0.94
0.95 0.96 c
Rataan 1.26
1.35 1.22
1.17 1.14
Pengamatan 6 MST
……………….. g ………………..
J0 7.19
11.67 6.81
5.02 5.54
7.25 a J1
4.88 10.32
5.73 4.60
4.48 6.00 ab
J2 4.53
9.57 5.30
4.23 3.42
5.41 ab J3
3.80 9.42
4.30 3.36
2.61 4.70 b
Rataan 5.10 bc
10.25 a 5.54 b
4.30 bc 4.01 c
Pengamatan 9 MST
……………….. g ………………..
J0 13.08 bcd
20.83 a 16.53 b
10.43 cdefgh 9.11 defghij 14.00
J1 11.49 cdef
16.16 b 13.77 bc
9.52 defghi 7.70 fghij
11.73 J2
8.29 efghij 14.17 bc
10.85 cdefg 7.32 ghij
6.20 ij 9.37
J3 7.41 ghij
11.78 cde 9.70 defghi 6.40 hij
5.17 j 8.09
Rataan 10.07
15.73 12.71
8.42 7.05
Pengamatan 12 MST
……………….. g ………………..
J0 13.96
21.58 17.10
11.58 10.08
14.86 a J1
11.87 17.05
14.40 10.01
8.10 12.28 ab
J2 8.72
14.98 11.53
7.87 6.53
9.93 bc J3
7.96 12.71
10.35 6.71
5.49 8.64 c
Rataan 10.63 bc
16.58 a 13.34 b
9.05 c 7.55 c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama dan pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf uji 5 berdasarkan Uji Beda Nyata Jujur BNJ.
J0 = Tanpa Populasi jajagoan J1 = Populasi 105 jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 22 cm
J2 = Populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 16 cm J3 = Populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 12 cm
P2 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 6 MST P3 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 9 MST P0 = Tanpa Penyiangan
P1 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 3 MST P4 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 12 MST
Universitas Sumatera Utara
Gambar 16. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 3 MST
Pada gambar 16 dan hasil analisis regresi Lampiran 32, menunjukkan bahwa pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda
menyebabkan penurunan rataan bobot kering tajuk tanaman yang diperoleh yaitu 1,19 g, 1,10 g dan 0,96 g dibandingkan dengan bebas gulma jajagoan dengan
rataan 1,66 g.
Gambar 17. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 6 MST
Pada Gambar 17 dan hasil regresi pada Lampiran 35, hasil hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda
menyebabkan penurunan rataan bobot kering tajuk tanaman 6,00 g, 5,41 g dan 4,70 g tanaman dibandingkan dengan rataan 7,25 g.
3.0 2.5
2.0 1.5
1.0 0.5
0.0 1.7
1.6 1.5
1.4 1.3
1.2 1.1
1.0 0.9
0.8
Populasi Jajagoan B
o b
o t
K e
ri n
g T
a ju
k
0.96 1.10
1.19 1.66
Y = 1.556 - 0.2190 J, r = 0.87
3.0 2.5
2.0 1.5
1.0 0.5
0.0 7.5
7.0 6.5
6.0 5.5
5.0 4.5
Populasi Jajagoan
B o
b o
t K
e ri
n g
T a
ju k
4.70 5.41
6.00 7.25
Y = 7.076 - 0.8240 J, r = 0.97
Universitas Sumatera Utara
12 10
8 6
4 2
11 10
9 8
7 6
5 4
3
Wakt u Penyiangan Jajagoan B
o b
o t
K e
ri n
g T
a ju
k
4.01 4.30
5.54 10.25
5.10
Gambar 18. Hubungan pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 6 MST
Pada Gambar 18 dan hasil analisis regresi Lampiran 36, bahwa semakin ditunda waktu penyiangan jajagoan berumur 12 MST yang dilakukan maka
semakin menurun bobot kering tajuk yang diperoleh dengan rataan 4,01 g dibandingkan dengan waktu penyiangan jajagoan berumur 3 MST dengan rataan
10,25 g.
Gambar 19. Hubungan pengaruh kombinasi perlakuan waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda
terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 9 MST
Dari Gambar 19 dan hasil analisis regresi pada Lampiran 39, pengaruh kombinasi perlakuan waktu penyiangan jajagoan dan populasi jajagoan dengan
jarak tanam jajagoan yang berbeda tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P1J0, waktu penyiangan 3 MST dan bebas gulma jajagoan dilakukan pada jenis
gulma lain yang tumbuh pada plot penelitian dengan rataan yang diperoleh
Y = 6.407 + 0.435 P – 0.05881 P
2
, R
2
= 0.40
20 15
10 5
22.5 20.0
17.5 15.0
12.5 10.0
7.5 5.0
Kombinasi Perlakuan
In te
ra k
s i
P x
K
5.17 6.40
9.70 11.78
7.41 6.20
7.32 10.85
14.17 8.29
7.70 9.52
13.77 16.16
11.49 9.11
10.43 16.53
20.83
13.08
Y = 15.60 - 0.4577 KP, r = 0.46
Universitas Sumatera Utara
20,83 cm dan kombinasi perlakuan terendah terdapat pada kombinasi perlakuan P4J3 waktu penyiangan jajagoan 3 MST dan populasi jajagoan 210 per plot
dengan jarak tanam jajagoan 12 cm dengan rataan 5,17 g.
Gambar 20. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 12 MST
Dari analisis regresi pada Lampiran 42 dan Gambar 20, dapat dilihat
bahwa populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda yang tumbuh pada tanaman maka semakin menurun bobot kering tajuk yang di peroleh dengan
rataan 12,28 g, 9,93 g dan 8,64 g hasil bobot kering tajuk tertinggi pada perlakuan bebas gulma jajagoan dengan rataan 14,86 g dan yang terendah terdapat pada
populasi 210 jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 12 cm dengan rataan 8,64 g.
12 10
8 6
4 2
17.5 15.0
12.5 10.0
7.5 5.0
Wakt u Penyiangan Jajagoan B
o b
o t
K e
ri n
g T
a ju
k
7.55 9.05
13.34 16.58
10.63
Gambar 21. Hubungan pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap bobot kering tajuk tanaman umur 12 MST
Y = 11.89 + 1.063 P – 0.1266 P
2
, R
2
= 0.72
3.0 2.5
2.0 1.5
1.0 0.5
0.0 15
14 13
12 11
10 9
8
Populasi Jajagoan
B o
b o
t K
e ri
n g
T a
ju k
8.64 9.93
12.28 14.86
Y = 14.58 - 2.101 J, r = 0.98
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 21 dan analisis regresi Lampiran 43, menunjukkan bahwa bobot kering tajuk tanaman mengalami penurunan akibat penundaan waktu
penyiangan berumur 12 MST dengan rataan 7,55 g dibandingkan dengan rataan waktu penyiangan jajagoan berumur 3 MST dengan rataan 16,58 g.
4.4 Bobot Kering Akar Tanaman Padi