Bobot Kering Akar Tanaman Padi

Pada Gambar 21 dan analisis regresi Lampiran 43, menunjukkan bahwa bobot kering tajuk tanaman mengalami penurunan akibat penundaan waktu penyiangan berumur 12 MST dengan rataan 7,55 g dibandingkan dengan rataan waktu penyiangan jajagoan berumur 3 MST dengan rataan 16,58 g.

4.4 Bobot Kering Akar Tanaman Padi

Pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman padi berpengaruh nyata pada umur 3, 6, 9 dan 12 MST. Pada pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap bobot kering akar tanaman berpengaruh nyata umur 6, 9 dan 12 MST, tetapi tidak berpengaruh nyata umur 3 MST, sedangkan interaksi waktu penyiangan jajagoan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman tidak berpengaruh nyata pada umur 3, 6, 9 dan 12 MST. Data bobot kering akar tanaman dapat dilihat pada Lampiran 44, 47, 51 dan 55 sedangkan daftar sidik ragam terdapat pada Lampiran 45, 48, 52 dan 56. Data pengaruh waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman padi umur 3, 6, 9 dan 12 MST telah disajikan pada Tabel 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Pengaruh waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman padi umur 3, 6, 9 dan 12 MST. Populasi Jajagoan Waktu Penyiangan Jajagoan P0 P1 P2 P3 P4 Rataan Pengamatan 3 MST ……………….. g ……………….. J0 1.56 1.39 1.30 1.23 1.29 1.35 a J1 1.09 1.25 1.22 1.11 1.26 1.19 b J2 1.04 1.09 1.12 1.15 1.00 1.08 bc J3 0.91 1.13 0.99 0.89 0.91 0.96 c Rataan 1.15 1.22 1.16 1.10 1.12 Pengamatan 6 MST ……………….. g ……………….. J0 4.29 5.28 4.53 3.97 3.76 4.36 a J1 4.46 5.05 4.18 3.81 3.28 4.15 ab J2 3.55 4.81 3.29 3.21 2.53 3.48 b J3 2.70 4.25 2.15 1.81 1.52 2.49 c Rataan 3.75 b 4.85 a 3.54 b 3.20 b 2.77 b Pengamatan 9 MST ……………….. g ……………….. J0 8.74 10.61 9.09 5.55 5.09 7.81 a J1 5.90 7.91 7.19 4.71 4.26 5.99 b J2 4.57 6.75 5.47 3.95 3.36 4.82 bc J3 4.07 5.44 4.43 3.29 2.59 3.96 c Rataan 5.82 ab 7.67 a 6.55 a 4.37 b 3.83 b Pengamatan 12 MST ……………….. g ……………….. J0 9.14 10.79 9.44 5.95 5.39 8.14 a J1 6.48 8.38 7.76 5.19 4.77 6.52 ab J2 4.98 7.09 5.83 4.53 3.85 5.26 bc J3 4.44 6.14 4.98 4.24 3.24 4.61 c Rataan 6.26 ab 8.10 a 7.00 a 4.98 b 4.31 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama dan pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf uji 5 berdasarkan Uji Beda Nyata Jujur BNJ. J0 = Tanpa Populasi jajagoan J1 = Populasi 105 jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 22 cm J2 = Populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 16 cm J3 = Populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 12 cm P2 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 6 MST P3 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 9 MST P0 = Tanpa Penyiangan P1 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 3 MST P4 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 12 MST Universitas Sumatera Utara Gambar 22. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman umur 3 MST Dari Gambar 22 dan hasil analisis regresi Lampiran 46, menunjukkan bahwa populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda menyebabkan penurunan rataan bobot kering akar tanaman di peroleh yaitu 1,19 g, 1,08 g dan 0,96 g dibandingkan dengan bebas gulma jajagoan rataan 1,35 g. Gambar 23. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman umur 6 MST Hasil regresi pada Lampiran 49 dan Gambar 23, menunjukkan bahwa populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda yang tumbuh pada tanaman menyebabkan penurunan berat bobot kering akar tanaman yang di peroleh yaitu 4,15 g, 3,48 g dan 2,49 g dibandingkan dengan bebas gulma jajagoan dengan rataan 4,36 g. 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 1.4 1.3 1.2 1.1 1.0 0.9 Populasi Jajagoan B o b o t K e ri n g A k a r 0.96 1.08 1.19 1.35 Y = 1.337 - 0.1280 J, r = 0.99 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 Populasi Jajagoan B o b o t K e ri n g A k a r 2.49 3.48 4.15 4.36 Y = 4.562 - 0.6280 J, r = 0.93 Universitas Sumatera Utara 12 10 8 6 4 2 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 Wakt u Penyiangan Jajagoan B o b o t K e ri n g A k a r 2.77 3.20 3.54 4.85 3.75 Gambar 24. Hubungan pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap bobot kering akar tanaman umur 6 MST Pada Gambar 24 dan hasil analisis regresi Lampiran 50, dapat dilihat bahwa apabila waktu penyiangan jajagoan ditunda 12 MST menyebabkan penurunan rataan bobot kering akar tanaman yaitu 2,77 g, dibandingkan dengan waktu penyiangan jajagoan 3 MST dengan rataan 4,85 g. Gambar 25. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman umur 9 MST Dari Gambar 25 dan analisis regresi Lampiran 53, menunjukkan bahwa populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda yang tumbuh pada tanaman padi menyebabkan penurunan bobot kering akar tanaman yang di peroleh yaitu 5,99 g, 4,82 g dan 3,96 g dibandingkan dengan bebas gulma jajagoan rataan 3,96 g. Y = 4.045 + 0.0787 P – 0.1659 P 2 , R 2 = 0.66 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 8 7 6 5 4 Populasi Jajagoan B o b o t K e ri n g A ka r 3.96 4.82 5.99 7.81 Y = 7.553 - 1.272 J, r = 0.97 Universitas Sumatera Utara 12 10 8 6 4 2 8 7 6 5 4 3 Wakt u Penyiangan Jajagoan B o b o t K e ri n g A k a r 3.83 4.37 6.55 7.67 5.82 Gambar 26. Hubungan pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap bobot kering akar tanaman umur 9 MST Pada Gambar 26 dan hasil analisis regresi Lampiran 54, menunjukkan waktu penyiangan jajagoan yang ditunda 12 MST menyebabkan penurunan bobot kering akar tanaman yang di peroleh yaitu 3,83 g dibandingkan dengan rataan bobot kering akar tanaman 7,67 g.. Gambar 27. Hubungan pengaruh populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap bobot kering akar tanaman umur 12 MST Pada Gambar 27 dan analisis regresi Lampiran 57, menunjukkan bahwa semakin rapat jajagoan tumbuh pada populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda maka semakin menurun rataan bobot kering akar tanaman yang diperoleh rataan 5,99 g, 4,82 g dan 3,96 g dibandingkan dengan rataan bobot kering akar tanaman 7,81 g. Y = 6.270 + 0.3135 P – 0.04635 P 2 , R 2 = 0.78 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 8 7 6 5 4 Populasi Jajagoan B o b o t K e ri n g A ka r 4.61 5.26 6.52 8.14 Y = 7.910 - 1.185 J, r = 0.97 Universitas Sumatera Utara 12 10 8 6 4 2 8 7 6 5 4 Wakt u Penyiangan Jajagoan B o b o t K e ri n g A ka r 4.31 4.98 7.00 8.10 6.26 Gambar 28. Hubungan pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap bobot kering akar tanaman umur 12 MST Dari Gambar 28 dan analisis regresi Lampiran 58, menunjukkan bahwa waktu penyiangan jajagoan yang ditunda berumur 12 MST mengakibatkan penurunan bobot kering akar dengan rataan 4,31g dibandingkan dengan rataan waktu penyiangan jajagoan berumur 3 MST 8,10 g.

4.5 LAB Laju Asimilasi Bersih

Dokumen yang terkait

Pemberian Azolla Uutuk Mengurangi Dosis Urea Padi Sawah (Oryza sativa L ) Pada Inseptisol di Silakkidir Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun

0 21 61

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang Terhadap Pemberian Pupuk Organik

1 70 104

Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam

0 30 181

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Akibat Pemberian Amandemen Bokashi Jerami Dan Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Tanah Salin

1 34 155

Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Pada Jarak Tanam Dan Persiapan Tanah Yang Berbeda

0 43 187

Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Pada Pwersiapan Tanah Dan Jumlah Bibit Yang Berbeda

5 55 131

tudi Potensi Kompetisi beberapa Aksesi Gulma Jajagoan (Echinochloa crus-galli L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Hibrida.

0 2 76

Pengaruh Waktu Penyiangan dan Tingkat Populasi Jajagoan (Echinochloa crus-galli) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kabupaten Aceh Tenggara.

0 1 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Padi Sawah - Pengaruh Waktu Penyiangan dan Tingkat Populasi Jajagoan (Echinochloa crus-galli) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kabupaten Aceh Tenggara.

1 1 14

PENGARUH WAKTU PENYIANGAN DAN TINGKAT POPULASI JAJAGOAN (Echinochloa crus-galli) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KABUPATEN ACEH TENGGARA TESIS

1 1 24