12 10
8 6
4 2
60 55
50 45
40 35
30
Wakt u Penyiangan Jajagoan Ju
m la
h G
a b
a h
B e
ri s
i p
e r
M a
la i
32.0183 33.4958
49.1131 59.0119
34.9072
Gambar 39. Hubungan pengaruh waktu penyiangan jajagoan terhadap jumlah gabah berisi per malai tanaman
Dari Gambar 39 dan hasil analisis regresi pada Lampiran 93, menunjukkan bahwa penundaan waktu penyiangan jajagoan berumur 12 MST yang dilakukan
menyebabkan penurunan jumlah gabah berisi per malai tanaman yang diperoleh yaitu 38,04 butir dibandingkan dengan rataan bebas gulma 59,01 butir.
4.10 Jumlah Gabah Hampa per Malai Tanaman Padi
Data pengamatan jumlah gabah hampa per malai tanaman padi pada Lampiran 94 dan daftar sidik ragam Lampiran 95, pengaruh waktu penyiangan
jajagoan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah gabah hampa per malai tanaman, sedangkan
interaksi waktu penyiangan jajagoan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda berpengaruh nyata.
Dari data pengamatan jumlah gabah hampa per malai tanaman rataan pengaruh waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan
yang berbeda terhadap jumlah gabah hampa per malai tanaman serta kombinasi waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang
berbeda yang telah ditampilkan pada Tabel 11.
Y = 42.25 + 3.504 P – 0.3937 P
2
, R
2
= 0.52
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Pengaruh waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda serta kombinasi waktu penyiangan dan populasi
jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda terhadap jumlah gabah hampa per malai tanaman padi.
Populasi Jajagoan
Waktu Penyiangan Jajagoan P0
P1 P2
P3 P4
Rataan
……………….. butir ………………..
J0 12.57 def
11.07 f 11.75 ef
12.83 cdef 13.48 bcdef
12.34 J1
13.57 abcdef 11.18 f
11.19 f 13.36 bcdef
13.07 cdef 12.48
J2 15.43 abcdef
11.32 ef 12.18 def
16.57 abcd 17.82 ab
14.66 J3
15.86 abcde 11.40 ef
13.31 bcdef 17.36 abcd
18.19 a 15.22
Rataan 14.36
11.25 12.11
15.03 15.64
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama dan pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf uji 5 berdasarkan Uji Beda Nyata Jujur BNJ.
J0 = Tanpa Populasi jajagoan J1 = Populasi 105 jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 22 cm
J2 = Populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 16 cm J3 = Populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan 12 cm
P2 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 6 MST P3 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 9 MST P0 = Tanpa Penyiangan
P1 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 3 MST P4 = Waktu Penyiangan jajagoan berumur 12 MST
20 15
10 5
19 18
17 16
15 14
13 12
11
Kombinasi Perlakuan In
te ra
k s
i P
x K
18.19 17.36
13.31 11.40
15.86 17.82
16.57
12.18 11.32
15.43 13.07
13.36 11.19
11.18 13.57
13.48 12.83
11.75 11.07
12.57
Y = 11.13 + 0.2420 KP, r = 0.37
Gambar 40. Hubungan pengaruh kombinasi perlakuan waktu penyiangan dan populasi jajagoan dengan jarak tanam jajagoan yang berbeda
terhadap jumlah gabah hampa per malai tanaman
Dari Gambar 40 dan analisis regresi Lampiran 96, hasil gabah hampa terbanyak terdapat pada kombinasi P4J3, waktu penyiangan jajagoan 12 MST dan
populasi 210 jajagoan per plot dengan jarak tanam jajagoan 12 cm dengan rataan 18,19 butir dan hasil jumlah gabah hampa terendah pada kombinasi perlakuan
P1J0, merupakan waktu penyiangan 3 MST dan bebas gulma jajagoan dengan rataan 11,07 butir.
Universitas Sumatera Utara
4.11 Berat Gabah Kering Tanaman Padi 3 tiga Sampel Tanamanplot