Konsep Gubahan Massa Konsep Dasar Tema pada Bangunan

138 Universitas Sumatera Utara

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

6.1 Konsep Dasar

6.1.1 Konsep Gubahan Massa

- Bangunan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi listrik berdasarkan orientasi bangunan terhadap matahari. - Bangunan tidak menggunakan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi. - Pada sisi bangunan yang memanjang dijadikan bukaan bagi flat-flat kamar guna menangkap angin dan mendinginkan bangunan. 139 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Tabel Konsep Gubahan Massa No. Konsep Keterangan Gambar 1 Peraturan GSB Menarik bangunan sesuai ukuran lahan yang telah dipotong GSB 2 Sirkulasi Peniadaan massa bangunan pada lahan yang berfungsi sebagai sirkulasi dan parkir 3 Podium dan Tower Pemisahan antara podium dan tower dengan tiggi dan lebar yang berbeda 4 Struktur Dilatasi Pemisahan struktur antara podium dan tower serta antar- tower yang membentang lebar 140 Universitas Sumatera Utara 5 Matahari Ruang Komunal Menjadikan sisi bangunan yang terpapar sinar matahari sebagai ruang komunal yang bersifat publik 6 Angin Area Hijau Pengikisan tepi bangunan dan pencoakan sisi bangunan berupa ruang hijau guna mengalirkan udara secara silang 7 Refleksi Simetris Memotong bangunan di tengah sebagai dilatasi antar dua tower dengan dilatasi sebagai refleksi tower kiri dan kanan. 8 Facade Dua Wajah Membedakan tower apartemen milik yang privat dengan apartemen sewa yang publik dengan tampak layaknya dua wajah 141 Universitas Sumatera Utara

6.1.2. Konsep Dasar Tema pada Bangunan

Konsep dasar tema pada bangunan adalah arsitektur hijau yang memungkinkan bangunan memperkecil konsumsi energi yang digunakan. Hal itu dapat tercapai dengan menerapkan beberapa konsep ataupun solusi desain seperti yang ada pada tabel 6.1 yang menghemat energi dan mengurangi konsumsi energi listrik maupun air. Tabel 6.2. Konsep Arsitektur Hijau pada Bangunan No Penjelasan Konsep Gambar 1 Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat area hijau diantara unit-unit apartemen guna menurunkan suhu termal di dalam bangunan dan area komunal sebagai tempat bersantai dan bercengkrama di tepi bangunan yang menghadap matahari guna menghalau radiasi matahari dari unit-unit hunian apartemen. 2 Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik dengan menggunakan Modul Panel Surya yang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal. 142 Universitas Sumatera Utara 3 Memberikan bukaan berupa void antar lantai yang memberikan kesempatan untuk udara bersirkulasi dalam bangunan. Dengan adanya bantuan ruang komunal dan area hijau maka kesempatan untuk terjadinya cross ventilation semakin besar sehingga menyegarkan udara di dalam bangunan. 4 Penutup void pada atap berupa penutup atap berbahan Polycarbonate yang memungkinkan cahaya untuk masuk ke celah bangunan sehingga mengurangi konsumsi listrik di siang hari. Bahan polycarbonate meredam panas tanpa mengurangi cahaya yang masuk, tembus cahaya, bening seperti kaca, mudah pemasangan, dan tahan terhadap perubahan suhu dari - 20’C – 120’C. 143 Universitas Sumatera Utara

6.2 Konsep Perancangan Tapak