commit to user
II-11 6.
Bahan kimia reaktif Bahan kimia yang sangat mudah bereaksi dengan bahan-bahan lainnya,
disertai pelepasan panas dan menghasilkan gas yang mudah terbakar atau keracunan atau korosi.
7. Bahan kimia radioaktif
Bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk memancarkan sinar-sinar radioaktif seperti sinar alfa, beta, gamma, netron, dan lain-lain, yang dapat
membahayakan tubuh manusia. Suatu bahan kimia dikatakan memiliki sifat berbahaya apabila satu atau
lebih dari sifat-sifat bahaya tersebut diatas terdapat di dalam bahan kimia tersebut, yang selain mudah meledak, dapat pula menjadi bahan kimia beracun dan
meracuni kehidupan.
2.2.1 Interaksi Bahan Kimia
Antara satu zat kimia dan zat kimia lain dapat menimbulkan interaksi atau saling berpengaruh satu sama lainnya. Efek yang terjadi dapat dibedakan dalam:
a.
Efek Aditif
yaitu pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari dua zat kimia atau lebih. Pengaruh racun yang terjadi adalah penjumlahan dari
efek dari masing-masing zat kimia.
b. Efek simergi
yaitu suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari dua zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-masing efek bahan kimia.
c. Potensiasi
yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak memiliki efek toksik pengaruh merugikan suatu zat kimia pada organism hidup akan tetapi bila
zat ini ditambahkan pada zat kimia lain maka akan mengakibatkan zat lain tersebut menjadi lebih toksik.
d. Efek antagonis
yaitu apabila dua zat kimia yang diberikan bersamaan, maka zat kimia yang satu akan melawan efek zat kimia yang lain.
2.2.2 Proses Zat Kimia Dalam Tubuh
Cara masuk bahan beracun ke dalam tubuh sangan besar pengaruhnya terhadap kemungkinan keracunan. Zat kimia dapat masuk kedalam tubuh melalui
commit to user
II-12 saluran pernafasan
per inhalasi
, saluran cerna
per oral
dan kulit
per dermal
.
Inhalasi
merupakan cara masuk paling sering dalam industry. Di dalam tubuh, melalui
proses enzimatik
terjadi perubahan
bentuk secara
biokimia
biotranformasi
yang terjadi didalam hati. Proses demikian dapat juga terjadi di ginjal, paru-paru dan kulit. Budiono, S. 2003.
Biotranformasi
ini mengupayakan agar terbentuk bahan yang kurang beracun yang dikenal sebagai
detoksikasi
. Sebaliknya mungkin terjadi hasil yang lebih bercun dari zat asalnya
aktivasi
mialnya pada berbagai zat penyebab kanker. Pengeluaran hasil proses tersebut atau
ekskresi
umumnya dilakukan melalui air seni dan feses, sebagian melalui udara pernafasan dan keringat.
2.2.3 Efek Terhadap Kesehatan
Pemajanan bahan kimia mengakibatkan terjadinya perubahan biologic atau fungsi tubuh yang manifestasinya berupa keluhan, gejala dan tanda gangguan
kesehatan, terutama pada bagian yang terserang bahan kimia. Tergantung dari oragan target, bahan kimia dapat bersifat
neurotoksik
meracuni syaraf,
hepatotoksik
meracuni liverhati,
nefrotoksik
meracuni ginjal,
hematotoksik
meracuni darah,
sistemik
meracuni seluruh fungsi tubuh dan sebagainya. Berdasarkan gejala yang ditimbulkan, bahan kimia dapat bersifat
asfiksia
n gejala akibat kekurangan kadar oksigen,
irritan
mengakibatkan merangsang iritasi, menimbulkan sensitasi dan alergi.
Tanda yang muncul bervariasi dari gejala non spesifik lemah, pusing, mual, muntah ataupun spesifik kejang, kelumpuhan, gangguan penglihatan,
diare, dll. Berikut ini pengaruh beberapa zat kimia pada kesehatan: -
Zat Irritan Zat irritant akan mengakibatkan iritasirangsangan atau menimbulkan
inflamasiperadangan pada mata, kulit,saluran nafas dan saluran cerna. Zat irritant antara lain: asam asetat, asam klorida, arsen, asam nitrat, asam
kromat, fosfor, kalsium oksidan, dll.
commit to user
II-13 -
Zat Hepatotoksik meracuni hati Zat Hepatotoksik antara lain: Karbon tetraklorida, Dimetil nitrosamine,
Aflatoksin, Arsen, Toluen diamin, dll. -
Zat Neurotoksik meracuni saraf Zat Neurotoksik antara lain: Benzene, Toluena, Karbon disulfide, Arsen,
Merkuri, Xylene, Aseton, dll. -
Zat Netrotoksik meracuni ginjal Zat Netrotoksik antara lain: Arsen, Anilin, Organo klorin, Merkuri, Metanol,
Fenol, Timah hitam, Kloroform, Fosfor kuning, dll. -
Zat kimia yang meracuni system reproduksi Zat kimia tersebut antara lain: Benzene, Timah hitam, Kadmium, Eter,
Nitrogen oksida, Kloroform, dll. -
Zat kimia yang meracuni darah Zat kimia tersebut antara lain: Anilin, Toluidin, Nitrobenzen, Timah hitam,
Nitrogen triflourida, Propilnitrat, dll -
Zat Sensitasi atau alergi kulit Zat Sensitasi antara lain: Karbon disulfide, Fenol, Zat warna, kreosot, dll.
Selain itu terdapat pula penyakit kulit yang disebabkan oleh penyebab kimiawi bahan kimia seperti asam dan garam anorganik, senyawa hidrokarbon,
bahan warna, dsb.
2.2.4 Prinsip PencegahanPengendalian Bahan Kimia