Postur Tubuh Operator Pada Proses Pencelupan Kain di Bak

commit to user IV-5 b. Operator mengambil kain yang telah direndam dalam air kain basah. c. Salah satu operator memegang salah satu ujung kain. d. Operator lain menaruh tongkat penahan pada bagian tengah kain di dasar bak, kemudian memegang ujung kain yang lain. e. Kedua operator secara bergantian mencelupkan kain ke zat warna agar semua bagian kain tercelup. Pencelupan dilakukan + 5–10 kali pencelupan. f. Setelah itu kain ditiriskan sebentar agar zat warna meresap pada kain.

4.1.2 Identifikasi Masalah Pada Proses Pencelupan Kain

Tahap identifikasi masalah pada proses pencelupan kain berguna untuk mengetahui bagaimana postur kerja operator pada saat proses pencelupan kain batik pada bak dan identifikasi keluhan, harapan serta kebutuhan operator. Tahap- tahap lebih lengkap dapat dilihat pada bagian selanjutnya.

1. Postur Tubuh Operator Pada Proses Pencelupan Kain di Bak

Postur tubuh operator pada proses pencelupan kain dibagi menjadi dua, yaitu: a. Postur tubuh saat pencelupan kain Postur tubuh saat pencelupan kain dilakukan dengan postur membungkuk. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang oleh dua orang operator, tiap operator secara bergantian mencelupkan tiap ujung kain batik ke dalam bak. Postur ini meyebabkan keluhan nyeri pada bagian leher, pundak, punggung, pinggang, pergelangan dan jari-jari tangan. Postur tubuh saat pencelupan kain dapat dilihat pada gambar 4.3. commit to user IV-6 a b Gambar 4.3 Posisi pencelupan kain di bak kayu pada stasiun pewarnaan a Pencelupan oleh operator ke-1 b Pencelupan oleh operator ke-2. b. Postur tubuh operator saat membersihkan bak. Postur tubuh operator saat membersihkan bak dilakukan sesudah proses pencelupan. Kegiatan ini dilakukan dengan posisi berdiri dan tubuh bagian atas membungkuk. Untuk membuang cairan didalam bak, operator harus menggulingkan bak atau membuang cairan sedikit demi sedikit dengan menggunakan gayung. Postur ini meyebabkan keluhan nyeri pada bagian punggung, pundak, pergelangan tangan dan pinggang. Postur tubuh operator saat membersihkan bak dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Postur tubuh operator saat membersihkan bak kayu 2. Identifikasi Keluhan, Harapan dan Kebutuhan Operator Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga operator, kuesioner Nordic Body Map , dan analisis RULA. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan commit to user IV-7 informasi secara langsung dari para pekerja mengenai keluhan ketidaknyamanan yang dialami operator pada proses pencelupan kain di bak. Keluhan ketidaknyamanan ini kemudian diidentifikasi menjadi kebutuhan operator. Identifikasi ini bertujuan untuk mempermudah perancang dalam merancang alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan operator. Hasil wawancara terhadap operator mengenai keluhan ketidaknyamanan pada proses pencelupan kain dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Keluhan operator pada proses pencelupan No Keluhan Operator Persentase 1. Nyeri pada bagian telapak tangan 100 2. Nyeri pada bagian pundak 67 3. Nyeri pada bagian pinggang 67 4. Nyeri pada bagian leher 33 5. Nyeri pada bagian pergelangan tangan 33 6. Nyeri pada pinggul 33 Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mengetahui harapan operator yang selanjutnya dijadikan pertimbangan dalam perancangan. Tabel 4.2 menunjukkan beberapa pernyataan harapan pekerja mengenai fasilitas untuk pencelupan kain batik. Tabel 4.2 Harapan Operator No Harapan Operator Persentase 1. Saya ingin sarana yang bisa mengurangi nyeri di telapak tangan atau mengurangi kontak langsung dengan zat kimia. 100 2. Saya ingin sarana yang memungkinkan proses pencelupan dengan posisi yang nyaman badan tidak perlu membungkuk. 100 3. Saya ingin sarana yang mudah digunakan dan tidak mengurangi aktivitas pencelupan. 67 4. Saya ingin proses pencelupan tetap bisa dilakukan walau hanya ada 1 orang pekerja. 100 5 Saya ingin bak pencelup kain yang lebih baik dan tahan terhadap zat kimia. 67 Dari keluhan dan harapan mereka dapat ditentukan kebutuhan dan rancangan produk yang bisa dibuat. Tabel 4.3 menyatakan tentang keluhan, harapan, dan kebutuhan operator. commit to user IV-8 Tabel 4.3 Keluhan, harapan dan kebutuhan operator No Keluhan Harapan Kebutuhan 1. Perih dan gatal pada telapak tangan karena harus kontak langsung dengan zat kimia Sarana yang bisa mengurangi nyeri pada telapak tangan atau kontak langsung dengan zat kimia Alat bantu yang bisa mengurangi keluhan pada telapak tangan 2. Pegal pada punggung, pinggang, pundak dan leher karena posisi membungkuk saat proses pencelupan Sarana yang memungkinkan proses pencelupan kain dengan posisi yang nyaman Alat bantu yang memungkinkan proses pencelupan tanpa membungkuk Sarana yang mudah digunakan dan tidak mengurangi aktivitas pencelupan kain Alat bantu dibuat dengan mekanisme sederhana namun dengan posisi kerja yang lebih baik 3. Proses pencelupan tidak dapat berjalan apabila hanya ada 1 orang operator. Sarana yang dapat dioperasikan oleh 1 operator. Alat bantu yang dapat dioperasikan hanya 1 orang operator tanpa mengurangi aktivitas pencelupan. 4. Kondisi bak yang mulai rusak dan ukurannya tidak sesuai dengan panjang kain. Bak pencelup kain yang lebih baik dan tahan terhadap zat kimia. Perbaikan pada kondisi bak pencelup kain lama.

4.2 PENGOLAHAN DATA